Ambon,MalukuBersatu.Com,-Bung Michael Wattimena, yang biasa disapa (BMW) hari ini Kamis (18/07/24) sore bersama istri Ibu Linda Wattimena bergegas ketemu basudara satu gandong Maluku ditenda pengungsian di Jakarta. Kehadiran mereka sangat mendapat respon positif basudara pengungsi yang sementara menunggu perhatian pemerintah pusat. Kepada media ini melalui telepon seluler Bung Michael Wattimena menuturkan.
Saat peroleh informasi terkait keberadaan basudara yang sementara menduduki kantor Kementerian sosial RI terkait dengan hak mereka yang mesti digantikan oleh negara. Maka dengan spontan dan rasa peduli yang tinggi langsung hadir dilokasi dan menyapa orang basudara gandong itu untuk beri penguatan. Banyak hal yang dicakapkan dengan mereka, apa yang dibuatnya sebagai bagian rasa persaudaraan.
"Katong ditanah rantau musti laeng lia laeng dimana ikatan kasih yang sudah diturunkan para leluhur yang sangat kental ale rasa Beta rasa selain itu potong dikuku rasa didaging itu mesti trus terpancar. Katong ada di Jakarta dan katong Lia basudara begitu seng bisa tutup mata dari dong", tutur BMW kepada media. Mereka berada di Jakarta sebagai bagian menuntut hak-hak mereka dari pemerintah pusat terkait korban kerusuhan tahun 1999.
"Akibat konflik horizontal melanda bumi tercinta Maluku dan mereka adalah sebagian dari korban tersebut. Karena belum ada kepastian maka ini basudara dari Maluku buka tenda samping kantor Kementerian sosial di jalan Salemba Raya Jakarta Pusat. Yang tak lain adalah meminta hak-hak sebagaimana yang telah diputuskan oleh pengadilan negeri Jakarta pusat", terang BMW.
Semoga ada atensi dan jalan keluar dari pemerintah melalui kemenkumham, Kemensos RI agar secepatnya terselesaikan. Dirinya mengaku sangat prihatin melihat basudara yang berada ditenda-tenda menuntut hak-haknya. Sebagai orang bersaudara katong wajib datang dan berikan dukungan agar mereka tidak merasa sendiri. Lebih lanjut Calon Wakil gubernur yang siap berdampingan dengan Murad Ismail menyatakan
Akan berupaya untuk melakukan komunikasi dengan pemerintah lewat jaringan yang ada di Jakarta guna menjawab bentuk tuntutan yang sementara diperjuangkan basudara Maluku . "Saya berharap secepatnya ada jalan keluar sehingga apa yang menjadi hak mereka dapat terselesaikan dan mereka kembali ke Maluku", ungkapnya. Sementara itu sesuai informasi sejumlah warga korban pengungsi kerusuhan Maluku menggelar aksi di depan kantor kementerian sosial.
Tidak hanya Maluku tetapi Maluku Utara dan Sulawesi Tenggara, mereka menuntut pemerintah segera membayar ganti rugi. Imbas kerusuhan yang terjadi puluhan tahun silam. mereka bertahan dan bangun tenda-tenda guna memintakan perhatian pemerintah agar secepatnya menyelesaikan nasib mereka. Yang telah diputuskan dalam pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Cara itu ditempuh berharap ibu Menteri Sosial bertanggung jawab sesuai dengan tupoksinya. Sebab mereka telah dinyatakan menang perkara dan berharap saat kembali ke daerah berbagai persoalan sudah terselesaikan. "Kalau tidak ada putusan pengadilan kami tidak ada di sini karena keputusan pengadilan sudah incra maka kami berhak untuk mengambil hak-hak kami", tutur para korban kerusuhan.
Dimana sesuai dengan ketentuannya para korban kerusuhan Maluku tahun 1999 itu mesti mendapat ganti rugi dari pemerintah pusat sebesar 3,9 triliun. Diberikan kepada 213 217 kepala keluarga korban kerusuhan di Maluku.
Sumber : https://malukubersatu.com/bmw-bersama-istri-temui-basudara-maluku-ditenda-pengungsi-karena-sedang-menunggu-perhatian-pempus-detail-453900