AMBON,MalukuBersatu.Com,-AIDS bagi sebagian masyarakat sangat menjadi momok hingga hal itu menjadi perhatian serius pemerintah pusat sampai daerah. Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2025, maka pada Senin (0112/25) KPA Provinsi Maluku mengelar kegiatan dilantai tujuh kantor Gubernur. "Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Hal ini disampaikan oleh dr Sri Ananta Widhya sebagai bagian dari kampanye kesadaran publik menghadapi epidemi, ungkapnya kepada wartawan.

Lanjut dr Sri, momentum (01/11/25) menjadi kesempatan penting untuk mengingatkan bahwa HIV/AIDS masih menjadi masalah serius di Maluku, sehingga penanganan harus tetap menjadi prioritas. Beliau serukan masyarakat agar tidak mengucilkan penyintas HIV/AIDS. "Ia menekankan bahwa “jauhi virusnya, tetapi jangan jauhi orangnya.” Sikap diskriminatif hanya memperburuk penanganan dan memperkuat stigma", jelasnya.

Dia mengajak komunitas, lembaga keagamaan, pemuda, LSM, serta pemerintah daerah untuk aktif dalam edukasi, sosialisasi, dan layanan HIV – dari skrining, konseling, hingga
an — agar akses terhadap layanan HIV/AIDS terus tersedia dan merata. dr Sri mengakui bahwa di Maluku, termasuk di kota-kota besar seperti Ambon, penyebaran HIV/AIDS tetap terjadi dan membutuhkan perhatian serius.

Oleh karena itu, KPA mendorong upaya berkelanjutan untuk memperkuat layanan kesehatan, memperluas akses pemeriksaan dan pengobatan, serta melengkapi edukasi di komunitas agar stigma dan diskriminasi terhadap penyintas dapat ditekan. Ia berharap bahwa melalui kerjasama lintas sektor dan dukungan masyarakate yang luas, Maluku dapat mempercepat upaya menuju “zero new HIV infections, zero AIDS-related deaths, dan zero discrimination” — target global yang diusung lewat peringatan Hari AIDS Sedunia.(MB-01)
Sumber : https://malukubersatu.com/dr-sri-ananta-aids-masih-menjadi-momok-di-masyarakat-detail-460722