Ambon,MalukuBersatu Com,-Pada jumpa pers yang berlangsung di Pemerintah Kota Ambon, Senin (06/10/25), Pauline Gaspersz, kepala Badan Pusat statistik (BPS) Kota Ambon. Diminta Walikota untuk berikan penjelasan menyangkut keterkaitan inflasi dan kemiskinan di Kota Ambon. Kepada pers yang berlangsung di Ruang Vlissingen, Balai Kota Ambon, menuturkan. Pengendalian inflasi yang baik terbukti berpengaruh langsung terhadap penurunan angka kemiskinan di Ambon.
Lanjutnya, sesuai hasil survei menyebutkan, Survei Ekonomi Nasional (Susenas) Februari 2025, garis kemiskinan Kota Ambon tercatat sebesar Rp783.697 per kapita per bulan. “Garis kemiskinan ini bergerak seiring inflasi. Saat harga barang naik, garis kemiskinan juga ikut naik. Tapi tahun ini inflasi kita terkendali, bahkan sempat terjadi deflasi dari Desember 2024 hingga Februari 2025, sehingga daya beli masyarakat membaik,” jelasnya.
Ditambahkan, tingkat kemiskinan di Kota Ambon pada 2025 turun menjadi 4,34 persen. Angka ini menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Artinya, sekitar 4,34 persen penduduk Ambon masih berada di bawah garis kemiskinan. Tapi kalau dibandingkan dengan rata-rata provinsi dan nasional, kondisi Ambon jauh lebih baik,” ujarnya.
Beliau juga menekankan bahwa kemiskinan bersifat multidimensional. “Kemiskinan itu bukan hanya soal pendapatan. Ada kemiskinan moral, kemiskinan empati, kemiskinan intelektual. Jadi mengatasinya perlu pendekatan yang menyeluruh,” ungkapnya. Dijelaskan, pengukuran kemiskinan dilakukan berdasarkan dua komponen utama, yakni garis kemiskinan makanan dan non makanan.
“Untuk makanan, harus memenuhi kebutuhan 2.100 kalori per hari, karena itu, survei kami mencatat konsumsi secara rinci — dari berapa banyak bawang, garam, hingga ikan yang dikonsumsi,” ujarnya. Dari sisi kedalaman dan keparahan kemiskinan, juga menunjukkan tren membaik. “Artinya, jarak antara masyarakat miskin dengan garis kemiskinan makin kecil. Bantuan sosial di awal tahun sangat membantu menekan tingkat kemiskinan ekstrem di Ambon,” ungkap Pauline.
Orang nomor satu ditubuh BPS Kota Ambon menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Ambon dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) atas kinerja dalam menjaga stabilitas harga. “Kalau inflasi terkendali, kemiskinan otomatis ikut terkendali. Jadi kerja TPID ini sangat menentukan,” tandasnya.
Sementara itu, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menegaskan bahwa pemerintah akan terus memperkuat program perlindungan sosial dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. “Kita akan terus memastikan masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dasarnya dengan harga yang wajar,” ujarnya.
Dengan inflasi yang stabil dan penurunan angka kemiskinan, Ambon mencatat capaian positif dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. (MB-01)
Sumber : https://malukubersatu.com/gaspersz-bersyukur-kota-ambon-inflasi-terkendali-angka-kemiskinan-berada-di-4-34-lebih-baik-dari-lainnya-detail-459843