HARI INI PRESIDEN LUNCURKAN BURSA KORBAN INDONESIA

HARI INI PRESIDEN LUNCURKAN BURSA KORBAN INDONESIA

Jakarta, MalukuVersatu.Com,-Sesuai siaran pers yang masuk dari Otoritas Jasa Keuangan pafa Selada (26/09/23) melalui Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi,  Aman Santo menyebutkan.  Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meluncurkan secara resmi Bursa Karbon Indonesia yang diselenggarakan oleh. Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan penetapan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Izin usaha Penyelenggara Bursa Karbon telah diberikan kepada BEI oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui Surat Keputusan nomor KEP-77/D.04/2023 pada (18/09/23) lalu.

img-1695729186.jpg

Peresmian Bursa Karbon Indonesia dilakukan di Gedung BEI di Jakarta, Selasa (26/09/23). Acara tersrbut dihadiri Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, dan Ketua Komisi VI DPR RI Faizol Riza serta jajaran Dewan Komisioner OJK. Presiden menyampaikan Bursa Karbon Indonesia merupakan kontribusi nyata Indonesia untuk berjuang bersama dunia melawan krisis akibat perubahan iklim.

img-1695729210.jpg

Karena hasil perdagangan karbon akan direinvestasikan pada upaya menjaga lingkungan khususnya pengurangan emisi karbon. Lanjutnya, “Terimakasih kepada OJK, BEI dan semua yang terkait atas peluncuran Bursa Karbon pertama di Indonesia ini,” kata Presiden. Dengan potensi karbon yang besar, Presiden optimistis Indonesia bisa menjadi poros karbon dunia dengan tetap konsisten membangun dan menjaga ekosistem karbon di dalam negeri. Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, bahwa pendirian Bursa Karbon Indonesia merupakan momentum bersejarah In donesia.

Dalam mendukung upaya Pemerintah mengejar target untuk menurunkan emisi gas rumah  2322. “Bursa karbon Indonesia akan menjadi salah satu bursa karbon besar dan terpenting di dunia karena volume maupun keragaman unit karbon yang  diperdagangankan. Dan kontribusinya kepada pengurangan emisi karbon nasional maupun dunia. Hari ini kita memulai sejarah dan awal era baru itu,” kata Mahendra. Indonesia memiliki target menurunkan emisi GRK, sebesar 31,89 persen (tanpa syarat dan tanpa bantuan internasional).

img-1695729236.jpg

Atau sebesar 43,2 (dengan dukungan internasional) dari tingkat emisi normalnya (atau Business As Usual) pada 2030. Sesuai berlakunya UU No. 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), OJK memiliki kewenangan dalam mengatur dan mengawasi perdagangan karbon melalui Bursa Karbon di Indonesia. Menurutnya, tujuan yang sangat penting dari perdagangan karbon di Indonesia, yaitu memberikan Nilai Ekonomi. Atas unit karbon yang dihasilkan ataupun setiap upaya pengurangan emisi karbon ini, guna tercapainya target NDC (Nationally Determined Contributions).

Dari pemerintah Indonesia dan optimalisasi potensi Indonesia sebagai negara produsen unit karbon. Dalam mempersiapkan perdagangan karbon di Bursa Karbon, OJK bersama Kementerian/Lembaga terkait, dan dengan dukungan lembaga Internasional. Telah melakukan sosialisasi selama periode Juli sampai dengan  September dengan mengadakan Seminar Nasional Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca. Dan Peluang Perdagangan Karbon di Indonesia pada lima kota yaitu Kota Surabaya, Balikpapan, Makasar, Medan.

img-1695729252.jpg

Dimana puncak dari rangkaian seminar diadakan di Kota Jambi, untuk mendorong suksesnya penyelenggaraan perdagangan perdana unit karbon di Bursa Karbon. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) terdapat 99 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara. Yang berpotensi ikut perdagangan karbon tahun  ini, jumlah ini setara dengan 86 persen dari total PLTU Batu Bara yang beroperasi di Indonesia. Selain dari subsektor pembangkit tenaga listrik, perdagangan karbon di Indonesia kedepan juga akan diramaikan oleh sektor lain.

Yang merupakan sektor prioritas pemenuhan NDC seperti sektor Kehutanan, Pertanian, Limbah, Migas, Industri, umum dan yang akan menyusul dari sektor Kelautan. Di awal perdagangan karbon ini, secara bertahap akan dilaksanakan perdagangan. Dengan memastikan unit karbon yang berkualitas, dimulai dari emisi (Emission Trading System/ ETS) ketenagalistrikan dan sektor kehutanan.(MB-01)



Sumber : https://malukubersatu.com/hari-ini-presiden-luncurkan-bursa-korban-indonesia-detail-450218