Ambon,MalukuBersatu.Com,-Kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku kini sudah sangat transparan dengan melibatkan aparat penegak hukum. Pada kegiatan "rapat koordinasi Dana Alokasi Khusus (DAK) penugasan SMK tahun 2024. Pembawa materi dihari pertama Ibu Kadis, untuk hari kedua Jumaat (20/09/24) dari bagian barang dan jasa oleh Rizal Hukom Kabag Pembinaan dan Advokasi pengadaan barang dan jasa.Saat berikan materi dari pantauan media ini, terjadi dialog yang sangat baik diantara peserta dan Nara sumber.
Selesainya saat dimintakan komentar Hukom menyatakan, Beta perlu berikan komentar terkaitan kegiatan Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) propinsi Maluku. Luar biasa apa yang dilakukan Dikbud, sudah sesuai dengan ketentuannya, mulai dari proses pengawalan pelaksanaan pekerjaan terkhusus bagi DAK SMA dan SMK. Dikatakan menyangkut proses diperlukan sangat peran konsultan, selain itu khususnya pengawas dalam hal ini bapak ibu kepala sekolah, sebab mereka adalah perpanjangan tangan dari Dikbud dalam hal ini PPK yaitu Kabid SMK.
Hingga saya patut berikan apresiasi yang luar biasa kepada ibu Kadis dan ibu Kabid SMK, tadi saya sampaikan mereka perempuan, ibu rumah tangga ibu Kabid PPK. Tetapi bisa mengkomunikasikan dengan baik dan ini bukan baru pertama kali jadi mereka sudah teruji. Dan untuk proses pelaksanaan DAK bukan ditetapkan oleh Dikbud, jadi bisa cepat ataupun terlambat dan tahun ini terlambat tahun-tahun sebelumnya juga seperti ini. Mesti sekali lagi disampaikan apresiasi luar biasa mereka mampu mengendalikan semuanya itu dengan baik.
Sebagai pembawa materi terkait tupoksi Beta mau sampaikan, kepada para kepala sekolah harusnya lebih inovatif lebih energik. Sebab mereka miliki tanggung jawab besar dalam proses pelaksanaan pembangunan sekolah. Ditempat mereka masing-masing jadi kita berharap mereka selalu dapat memantau dan berkomunikasi segala sesuatu berkaitan dengan progres pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Seandainya ada perubahan pekerjaan di lapangan komunikasikan dengan konsultan kemudian disampaikan kepada PPK.
Sementara itu kepala pembinaan SMK Anisah SE, M.Pd saat dimintai komentar menyatakan, Rakor yang dibuat sangat penting untuk menyatukan persepsi semua komponen. Karena, mesti sama-sama berproses dengan yang terjadi dilapangan menyangkut RKB terutama mengenai perencanaannya, pengawasannya. Agar semua masalah yang terjadi di lapangan terhadap pelaksanaan DAK fisik dapat berjalan baik itu soal perencanaan awal dan lainnya.
Kabid sebut kalaupun tidak sesuai dilapangan seperti ada tambah kurang pekerjaan itu dilaksanakan di awal. Dan tidak berarti bahwa pada saat pekerjaan pertama itu Dikbud tidak turun, semua yang berkaitan dengan DAK Fisik turun diantaranya konsultan untuk buat perencanaan. Ada lagi kontraktor pelaksana dengan tujuan mereka harus mengetahui tupoksi masing-masing dan untuk kontraktor mesti diberi tahu kepala sekolah tugasnya apa. Dimana kepsek ikut pantau terus pekerjaan dan kalau tidak sesuai dikoreksi, karena kepala sekolah adalah perpanjangan tangan dari Dikbud.
karena kami tidak mungkin setiap hari turun ke kabupaten/kota, untuk kota Ambon saja tidak setiap hari turun sebab ada tugas-tugas yang lain. Jadi Dikbud menggunakan kepala sekolah sebagai perpanjangan tangan untuk mengawasi pekerjaan yang ada di lapangan."Sekali lagi itu hal yang paling utama hingga dibuatnya Rakor, karena tujuannya semua mesti terselesaikan sesuai bestek ataupun ketentuannya".Ungkap Anisah.
Sembari katakan bagi penyedia harus menyelesaikan pekerjaannya bertahap, kapan mulai kerja sebab ada kurva S yang nanti menentukan. Bahwa pada minggu kesekian Minggu hasilnya sudah seperti apa. Dikbud mesti mengetahui progresnya sudah berapa persen, dan kalau dilanggar kita menyurat untuk menegur contohnya mesti 10% atau 15% tetapi kenyataan dilapangan baru 9%.Terkait hal itu ibu Anisah yang sangat akrab dengan pers menyatakan, itu tugas kepala sekolah untuk bertanya dan mencari melihat pekerjaan sudah sejauh mana dengan didukung dengan foto.
Bukti dan berbagai progres disampaikan ke Dikbud untuk kita melihat prosesnya sudah seperti apa. Hingga harapan saya kepada para kepala sekolah tetap memantau pekerjaan apapun dilapangan. Dilaporkan ke Dikbud sampai yang sekecil apapun hingga semua berjalan baik dan benar. Saat ditanyakan Nara sumber dari mana saja, dihari pertama ibu Kadis Dr Ir Insun Sangadji M.Si. buka acara dan berikan paparan seputar DAK.
"Selanjutnya hari ini Jumat (20/09/24) dimulai dengan Kejaksaan, barang dan jasa, dimulai dengan Kejaksaan, BPK dan Krimsus Polda Maluku. Tambahnya untuk kegiatan Dikbud kita libatkan aparat penegak hukum, agar penyedia juga tahu apa apa yang harus dia lakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sama juga dengan kita dalam hal ini Dikbud sebagai yang punya pekerjaan, harus tahu apa yang harus lakukan dan yang tidak boleh lakukan", tutur Kabid Pembinaan SMK akhiri bincangnya dengan pers.