Ambon,MalukuBersatu.Com,- – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ambon menegaskan sikap terkait tuduhan yang dialamatkan kepada Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena. Mengenai kedekatannya dengan organisasi kepemudaan (OKP). Ketua Umum IMM Cabang Ambon, M. Jumat Booy, menilai tuduhan tersebut tidak hanya keliru. Tetapi juga berpotensi menyesatkan opini publik dan merusak tatanan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Menurut Booy, dalam kerangka pemerintahan modern, seorang kepala daerah tidak bisa bekerja secara eksklusif. Menjalin kemitraan dengan OKP maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) merupakan bagian integral dari prinsip good governance tata kelola pemerintahan yang transparan, partisipatif. Akuntabel dan berorientasi pada kepentingan publik.“Setiap OKP di Kota Ambon memiliki kedudukan yang sama di hadapan pemerintah.
Tidak ada hak istimewa yang diberikan kepada IMM ataupun organisasi tertentu lainnya. Jadi, menuduh Wali Kota memiliki agenda terselubung adalah sikap yang jauh dari fakta,” tegas Booy. Lebih lanjut, ia menilai isu yang digiring sebagian pihak hanyalah upaya sistematis untuk mendelegitimasi kepemimpinan Bodewin Wattimena. Tuduhan-tuduhan semacam ini, jika terus dipelihara, dapat menggerus kepercayaan publik dan menciptakan krisis legitimasi politik.
Padahal, tantangan utama Kota Ambon hari ini justru menuntut sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam merespons persoalan perkotaan yang semakin kompleks. Jumat Booy juga menekankan pentingnya apresiasi publik terhadap langkah Wali Kota. Dalam sejarah pemerintahan Kota Ambon, baru di era Wattimena organisasi kepemudaan dan ormas secara nyata ditempatkan sebagai program prioritas.
Hal ini bukan sekadar basa-basi politik, melainkan strategi kolaboratif untuk membangun pola pemerintahan yang inklusif dan partisipatif, dengan melibatkan semua elemen masyarakat. Namun Booy juga mengingatkan, jangan sampai serangan terhadap Wali Kota Ambon justru menjadi refleksi dari adanya kepentingan tertentu yang tersembunyi di balik layar.
“Kita patut mencurigai, jangan-jangan tuduhan ini memang sengaja diciptakan untuk menjatuhkan citra politik Wali Kota dan melemahkan posisi kepemimpinannya. Jika benar demikian, maka yang dirugikan bukan hanya pemerintah, melainkan seluruh masyarakat Kota Ambon,” tegas Booy. M. Jumat Booy menutup pernyataannya dengan sikap keras: “Melemahkan pemerintah dengan fitnah sama artinya melemahkan masa depan masyarakat Ambon. Mari bersama menjaga kepercayaan publik dan mendorong pemerintahan yang benar-benar partisipatif.”
Sumber : https://malukubersatu.com/imm-kota-ambon-serangan-ke-bodewin-wattimena-adalah-upaya-politisasi-bukan-kritik-konstruktif-detail-459607