Ambon,MalukuBersatu.Com,-Menindak Lanjuti pertemuan dengan DPRD Kota Ambon, mengutuk keras tawuran antar pelajar yang membuat korban meninggal dan rumah warga Desa Hunuth dibakar. Dan minta perhatian b serius dinasti yang berwenang, setelah pers konfirmasikan ke ke Dikbud Maluku. Pada Rabu (20/08/25) Kadis James Leiwakabessy sedang berada c di luar daerahd an diterima Kepala Bidang Pembinaan SMA Anisa.
Kepada media diruang kerjanya, pers perolehan keterangan, sebelum kejadian tawuran terjadi pada Selasa (19/08/25). Pj Kadis Pendidikan telah mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah di kota Ambon pada Kamis (14/8/2025). Salah satu agenda penting untuk yang dibahas terkait maraknya aksi tawuran pelajar yang terjadi di Kota Ambon.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas telah mewanti-wanti dan menegaskan agar Kepala sekolah bersama dewan guru lebih aktif dan serius melakukan pengawasan kepada murid. Kadis tegaskan Kepsek denn guru berikan harus berikan pembinaan dan penguatan, tumbuhkan karakter siswa sehingga mereka tidak terjerumus pada aksi kekerasan dan tindakan lainnya.
“Semua kepala sekolah dan guru harus mampu menangani siswanya masing-masing. Agar supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terutama tawuran,” Demikian disampaikan Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Anisa, kepada pers di ruang kerjanya. Selain itu juga pentingnya kedisiplinan dan koordinasi Kepala sekolah dengan atasan.
Agar tercipta kekompakan dalam satuan pendidikan sehingga ada persoalan dapat tertangani dengan baik dan secepat mungkin. Arahan itu, sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi para Kepala Sekolah, terutama guru Bimbingan Konseling (BK).Yang memiliki peran penting dalam pembinaan karakter siswa selama mereka berada di sekolah.
Lanjutnya, insiden tawuran yang melibatkan pelajar SMK Negeri 3, Kecamatan Teluk Ambon, menjadi perhatian serius dari Dikbud. Meski terjadi di luar lingkungan sekolah, namun mereka adalah pelajar untuk itu kami akan terus menegaskan perlunya pengawasan yang lebih ketat. Kepada para siswa agarvtiddk terulang kejadian yang telah terjadi tersebut.
Kabid SMK, juga memastikan semua pelajar yang terlibat akan dikenakan sanksi, selain proses hukum yang kini sementara ditangani oleh aparat kepolisian."Anak-anak yang terlibat tawuran pasti ada sanksinya. Kami juga serahkan proses hukumnya ke polisi,” ujar Ibu yang sangat akrab dengan pers itu. Terkait usulan warga agar siswa yang berdomisili di Kabupaten Maluku Tengah tidak lagi bersekolah di Kota Ambon.
Kabid menilai usulan itu sulit diterapkan, terutama bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki jurusan keahlian khusus, beda dengan SMA. SMK punya kompetensi khusus sesuai minat siswa. Jadi meskipun mereka dari Maluku Tengah, tetap bisa sekolah di Ambon karenabberkaitan dengan kompetensi tersebut,” jelasnya.Ia menambahkan, pembukaan jurusan di SMK sangat bergantung pada ketersediaan guru keahlian.
“Kalau jurusan nautika kapal penangkap ikan tidak ada gurunya, otomatis sekolah tidak bisa membuka program itu. Saat ini tenaga guru kompetensi masih sangat terbatas,” kata Anisa. Untuk itu sebagai tindak lanjut, Dinas Pendidikan Maluku berencana turun langsung ke sekolahbuntuk memberikan pencerahan kepada siswa. Langkah ini diharapkan dapat memutus rantai tawuran yang terus terjadi.
Serta menanamkan kesadaran bahwa sekolah adalah tempat belajar, bukan tempat umtuk merancang perkelahian hingga berujung pada terjadi konflik. Selain itu Anisa sampaikan pihak dinas dalam hal ini pa Kadis juga minta perhatian dari orang tua murid untuk dapat berikan perhatian serius kepada anak-anak saat mereka hendak kes ekolah.(MB.01)
Sumber : https://malukubersatu.com/kabid-smk-kamis-kemarin-kadis-panggil-kepsek-se-kota-ambon-serius-soal-tawuran-pelajar-detail-459242