Ambon,MalukuBersatu Com,-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku yang dipimpin Kadis Dr Ir Insun Sangadji, bersama pejabat Dikbud. Hari ini Senin (27/05/24) mengelar jumpa pers. Untuk sampaikan presentasi hasil kelulusan peserta didik dibangku SMK pada 11 Kabupaten/Kita di Propinsi Maluku. Sangadji yang sangat akrab dengan pers sebutkan, untuk SMK peserta ujian tahun 2023-24 berjumlah 7097 siswa. Yang dinyatakan lulus sebanyak 7088 sedangkan tidak lulus 9 siswa.
Jadi persentase kelulusan ditahun ini untuk siswa SMK yaitu 99,87% berhasil lulus sedangkan tidak lulus 13%. Lanjutnya untuk siswa SMK tidak lulus 9 oleh bidang SMK yang dikomandai Anisa SE. SPd disampaikan sangat terperinci. Pada SMK N 60 dua siswa tidak lulus dengan kompetensi keahlian teknik instalasi tenaga listrik karena telah menikah. SMK Pelayaran Bahari Nusantara tidak lulus 4 murid 2 siswa dari teknik kapal niaga lakukan pelanggaran berat.
Datangkan siswa dari sekolah lain termasuk masyarakat untuk menyerang sekolah dengan menggunakan alat tajam. Dan tindakan seperti itu sangat tidak dibenarkan, siswanya mesti mendapat penanganan khusus, hingga nanti kita akan mencari mereka untuk sekolah lagi. "Namun tidak ikut pendidikan dengan peserta didik reguler, mereka terpisah kita harus jaga mental siswa. Bisa saja timbul ketakutan dan lainnya yangbtidak diinginkan" ,tandasnya.
Kemudian ada dari SMK Kasih Theresia dua orang tidak ikut ujian sekolah maupun kompetensi keahlian, padahal itu persyaratan secara nasional dan kita tidak bisa menipulasi. Karena kalau mereka ujian kompetensi itu ada penilaian guru dari luar, penilaian dari dudi. Jadi kita tidak bisa membantu dengan cara apapun, tetapi yang jelas bahwa akan ditangani, mereka tidak akan kami biarkan sebab itu juga anak Indonesia.
Selanjutnya ada lagi dari SMK Negeri 5 Buru, satu siswa jurusan kompetensi keahlian bisnis perikanan air tawar telah menikah hingga tidak mengikuti proses belajar mengajar sampai pada ujian akhir. Terkait dengan proses pendidikan di desa-desa memang agak unik, saat saya turun ke daerah daerah temukan keluhan kepala sekolah anak-anak/siswa sudah tidak mau sekolah. Disisi lain mau tidak mau harus menjaga stabilitas di sekolah. Tetapi kami akan tetap tangani tidak boleh ada yang tidak miliki ijazah.
Sembari katakan, kita bersyukur tahun ini angka putus sekolah sudah semakin menurun. "Saya mohon bantuan teman-teman wartawan kalau temukan yang putus sekolah tolong dilaporkan. Karena sekarang ada wacana peserta didik yang putus sekolah itu akan ditangani propinsi dengan kejar paket C. Dulunya ditangani oleh Kabukaten/kota sekarang akan ditangani propinsi.
Jadi sekali lagi seandainya ada tetangga, dan kenalan yang putus sekolah tolong dilaporkan agar mereka ikut paket C dan peroleh ijazah. Saat berikan keterangan ibu Kadis Dr Insun Sangadji didampingi Sekretaris Dinas Joisangadji, Kabid SMK Anisa SE. MPd, Kabid SMA Farid Hatala, Kabid GTK Yuspy Tuarita, Kabid Kebudayaan Wilco Hukom dan Kabag Kepegawaian dan Umum Hendra Parry.
(MB-01)