Ambon,MalukuBersatu.Com,-UPTD Museum Siwalima yang dipimpin Darwin J Lawalatta yang ada di bawah kendali Dikbud, terus gencar membuat berbagai perubahan. Hingga kurang lebih tiga tahun belakangan ini MS sangat baik dan berkwalitas, dikarenakan setiap tahunnya berbagai kegiatan yang dilakukan baik itu berupa pelatihan, lomba dan lainnya. Tujuan dari semua yang diselenggarakan untuk terus menyatakan MS merupakan rumah tua orang Maluku, karena di MS terdapat berbagai benda purbakala peningalan nenek moyang Maluku. Diantaranya,
Diantaranya, alat-alat musik tradisional, pakaian tradisional dan lain-lain yang semuanya berasal dari 11 Kabupaten/Kota di Propinsi Maluku. Menyambut lomba-lomba, pelatihan dibuat semua libatkan anak maluku mulai dari tingkat SD, SMP SMA SMK sampai siswa. L anjutnya baru saja diawal bulan November MS, melakukan festival musik tradisional libatkan 15 peserta yang bertepatan dengan usia Museum Siwalima yang ke-50.
Dimana kegiatannya berlangsung penuh semarak dan meriah dibuka Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku Husen Mandati. "Kini diakhir tahun, pihak UPTD Museum Siwalima membuat kegiatan sosialisasi turun ke sekolah-sekolah, terutama bagi sekolah yang selama ini masih belum terjangkau oleh Museum" tutur Kepala tata usaha ibu Jun. Dan terkait sosialisasi, kepada pers hari ini Selasa (21/ 11 /23) Irene kiriwenno, S.Sos, Kepala seksi layanan permuseuman/Teknis menyatakan.
Sesuai program kerja MS, lakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dengan tema yang diusun "Penyebaran koleksi-koleksi Museum Siwalima sebagai media pembelajaran sejarah dan budaya orang Maluku". Dimana sosialisasi yang kita buat berupa pengenalan Museum Siwalima (MS) bagi para siswa agar mereka dapat mengenal lebih dalam lagi apa yang ada di MS. Berbagai sejarah Maluku baik itu alat musik tradisional, pakaian adat maupun benda-benda sejarah yang lainnya dimana ada dalam jumlah banyak. Sehingga anak-anak sekolah itu semakin mengetahui keberadaan Museum dan ingin berkunjung untuk melihat berbagai sejarah yang merupakan peningalan nenek moyang Maluku.
Sosialisasi diberikan kepada 6 sekolah dikota Ambon masing-masing, SMP 8 Hutumuri, SMA 8 Hutumuri SMP 14, SMK Al Wathan di gunung Malintang dan SMP 7 serta SMA 7 desa Poka. Mungkin dengan cara yang MS jalankan ini, kedepan pihak sekolah punya program turun kunjungi MS, untuk melihat secara langsung berbagai koleksi benda -benda sejarah. Yang mungkin selama ini hanya melihat melalui layar kedepan sudah langsung bertatap muka dan mengenal lebih banyak serta mendalami apa saja yang ada di museum.
Sebutnya, dari kegiatan sosialisasi selama tiga hari hasil yang kami dapatkan dari enam sekolah benar-benar sangat memuaskan. Para siswa bersemangat dan penuh antusias, hingga para guru telah menyetujui ditahun ajaran baru membuat program mengunjungi Museum Siwalima (MS). Saat disinggung sesuai dengan kebijakan Dikbud kemunkinan ditahun ajaran baru akan ada program mengunjungi MS dengan sebutan Mulok. Kami telah mendengar sinyal yang baik itu dan merupakan suatu yang menggembirakan karena akan lebih banyak anak-anak maluku pasti akan memahami budaya Muluku.
“Oleh karena itu, dari kunjungan itu juga akan memberikan masukan bagi daerah (PAD) dan itu sangat kami harapkan”, tuturnya. Sembari tambahkan sekarang ini sesuai dengan ketentuan tarif yang diberlakukan bagi pengunjung untuk TK, PAUD, SD sampai lanjutan atas Rp.3000 sedangkan sedangkan untuk pengunjung dewasa dan umum lainnya Rp.5000 per orang. Lanjutnya di tahun ini pengunjung dari sekolah maupun umum sudah sangat baik dibandingkan dengan tahun-tahun kemarin
Saat disinggung persiapan MS sendiri untuk nanti terima kunjungan ditahun depan sudah seperti apa. Karena telah ada lobi antara Kepala UPTD Darwin Lawalatta dengan Dikbud Maluku yang dipimpin Kadis DR Ir Insun Sangadji dan Pa Sekretaris Husen Mandati SPd. Menyangkut kesiapan kami selalu siap karana ada 4 pemandu dan saya sendiri untuk siap menerima pengunjung. Sedangkan untuk benda-benda sejarah purbaka yang ada di MS semuanya sudah tertata dengan baik, sekarang ini ada 5.300 koleksi terbanyak di Maluku Tenggara.
Ditambah lagi mengenai tarif masuk bervariasi untuk PAUD, TK, SMP, SMA/SMK/SLB Rp 3000 dan untuk dewasa/umum Rp 5.000 diperuntukan buat bayar parkir ditambah dengan foto HP 2500. Kami berharap dengan telah adanya kesepakatan antara Dikbud Propinsi dan juga Kepala UPTD telah berkoordinasi dengan Dikbud Kota Ambon. Maka pengunjung lebih baik dari sekarang d itambahkan para siswa yang berkunjung itu tidak hanya sekedar melihat-lihat berbagai koleksi saja
Tetapi para siswa terutama SMP dan SMA yang hadir, setelah kembali mereka harus membuat laporan ke sekolah. Hingga kami telah menyiapkan pemandu untuk menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan para siswa. Mengakhiri bincangnya dengan media Kiriwenno katakan. "Untuk tahun ini sangat bersyukur karena banyak wisatawan dari manca negara yang berkunjung ke MS, untuk melihat koleksi benda purbakala di bumi Raja-raja.(MS-01)
Sumber : https://malukubersatu.com/kiriwenno-ms-turun-sosialisasi-sejarah-benda-purbakala-ke-sekolah-sekolah-smp-sma-dikota-ambon-detail-450917