Ambon,MalukuBersatu.com, -Merasa kecewa dengan ulah wartawan GP yang baru seumur jagung ada dalam lingkaran Pers di kota Ambon. Kepada media ini, Kepala Satker II BPJN Maluku, Toce Lewol melalui telepon selulernya pada Sabtu (16/08/25) menuturkan. Dari dulu sampai saat ini pihanya dengan media di Maluku/Ambon sangat menjalin hubungan baik. Namun belakangan ini ada media yang tidak menjunjung tinggi kode etik wartawan, boleh dikatakan tidak miliki pendidikan karakter yang baik.
Lanjutnya sah-sah saja siapapun wartawan mau menulis terkait dengan berita BPJN yang ditemukan di lapangan ataupun investigasi. Namun cek and Ricek itu juga sangat perlu bukan berati sudah dinaikan barulah mencoba untuk konfirmasi. Itulah komentar Lewol terhadap kepada media ini, lanjutnya perilaku wartawan GP sangat berbeda dengan wartawan-lsinnya terutama yang senior.
Dikatakan sebenarnya dirinya tidak ingin sampaikan rasa kekecewaan ini kepada media lain tetapi yang bersangkutan telah berulang kurang baik dan benar-benar mengecewakan. Lanjut Kasatker yang sangat dekat dengan Pers itu, akibat ulah GP tersebut maka dirinya harus berikan klarifikasi untuk media lain. Sebutnya, karena yang bersangkutan ada meminta sejumlah uang untuk keperluan pribadi. Tetapi permintaan itu tidak ditangapi, mungkin karena emosi dan sakit hati. Lantas menyerang BPJN Maluku terkait proyek-proyek BPJN.
Seperti jalan Saleman-Besi-Wahai dan Pasahari, di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah senilai Rp 24 miliar. Dan ini bukan baru satu kali, bersama beberapa teman dengan cara tidak etis mencari kesalahan BPJN yang fokus pada proyek. Dikatakan itu bermasalah untuk dijadikan senjata pamungkas menakuti-nakuti kami seperti mereka itu merupakan pihak yang berwenang. Mereka mengklaim berbagai proyek proyek seperti jalan Saleman-Besi-Wahai dan Pasahari.
Namun justru membuat berita bohong alias hoaks. Agar bisa memuluskan hasrat mereka dengan cara-cara tidak benar itu, beta telah mencoba telusuri beberapa wartawan itu dan ternyata pendatang baru didunia Pers. Sehingga mu bkin karena tidak ada pemahaman tentang kode etik hingga mereka sesuka hati. Beta ini bukan orang baru BPJN dan wartawan merupakan kawan sekerja katong bangun komunikasi sangat manis dan elok. Kepada media ini dikatakan, GP dan kawan-kawan agar berhati-hati dalam memuat berita.
Nama besar dibelakang anda itu merupakan tugas mulia, tugas jurnalis adalah memberikan informasi fakta dan benar. Jangan hanya karena satu dua rupiah kalian menjual harta kesulungan nanti tidak akan disukai oleh siapapun. Janganlah mencederai etika jurnalis dengan cara menulis berita asal-asalan. sembari sampaikan pemberitaan di media Media Post Ambon,Com menyebut paket preservasi jalan Saleman-Besi-wahai dan Pasahari di Pulau Seram kembali menjadi sorotan.
Dokumen pengadaan menunjukan pagi/HPS Rp24,078 miliar yang bersumber dari APBN 2023 yang diperuntukan untuk paket di Satker PJN Wilayah II Maluku. Tender tersebut tercatat 27 Februari hingga 28 Maret 2023 dan dinyatakan selesai. Adapun pemenang tender PT Aiwondeni Permai. Katanya, ini versi pemerintah dilapangan dan berkas perkara lain, gambarnya jauh lebih keruh.
Lebih lanjut, situs resmi BPJN Maluku menyebut kontrak paket tersebut ditandatangani 3 Mei 2023 oleh PPK 2.4 dengan penyedia PT Aiwondeni Permai bernilai Rp23,784 miliar lebih rendah Rp294 juta dari pagi/HPS. Turunnya nilai dari pagi ke angka kontrak memang lumrah, tetapi di tengah tudingan kinerja buruk, selisih ini patut dicatat. Kalian tidak paham datang dan komunikasikan itu jurnalis yang benar.
"Sebelum mengakhiri komunikasi dengan media ini, Lewoloba mohon maaf kepada para wartawan senior dan juga yunior. Beta harus mengklarifikasi kan pemberitaan ini bukan di keduanya GP, sebab yang bersangkutan sangat tidak miliki etikat baik sebagai seorang jurnalis", tutup Lewol yang sudah nsjsndhajakbw Adam garam di BPJN. (MB-01)
Sumber : https://malukubersatu.com/lewol-jurnalis-harus-menjunjung-tinggi-kode-etik-jangan-sampaikan-berita-hoaks-detail-459158