Ambon,MalukuBersatu.Com,-Setelah Kemlu bersama rombongan dari Sesdilu angkatan 76 dan Sesdilu Internasional selesai kunjungan di bumi raja-raja. Ketua rombongan duta besar Mohammad Koba yang juga Direktur Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemlu saat dimintai komentarnya mengatakan. Sangat bersyukur lima hari boleh berada dipropinsi Maluku tepatnya kota Ambon tempat kelahiran Dubes Samuel Samson.
Apa yang kami lakukan sudah banyak yang terekspos di berbagai negara, antara lain Jepang, Australia, Jerman, RRC , Mexsiko, Korea Selatan, Pransis dan Belanda serta empat negara Melanesia Fiji, kepulauan Salomon, Vanuatu dan Papua Nugini. Hingga sudah puluhan negara siap lirik Maluku, dari semua yang sudah kami dapatkan maka sudah pasti akan buka jejaring dengan pemerintah Maluku, perusahaan serta lainnya.
Salah satunya bagaimana kita tingkatkan kerjasama di bidang UMKM, hasil karya mereka siap di eksport ke Prancis. Ada lagi Perikanan, Pariwisata, Museum Siwalima dan lainnya. Sembari tegaskan, kehadiran teman teman Sesdilu tidak hanya sekedar berkunjung, tetapi ada hal besar yang mesti dilakukan. Saat kembali ke Kemlu dimintakan untuk laporkan telah buat sesuatu yang kongkrit, bukan hanya semacam rekomendasi.
Tetapi hasil nyata misalnya untuk perikanan di Maluku jalan keluar apa kongkritnya eksport ikan ke Jepang. Untuk kebudayaan kerjasama dengan negeri Rutong "Jadi harapan kami selama lima hari di Maluku harus ada yang menetas", terangnya. Hingga kami sangat optimis dengan begitu besar kerjasama pemerintah dari awal kunjungan lapangan sampai hari terakhir semua berjalan sesuai apa yang sudah direncanakan.
Sambutan hangat dari Pj Gubernur, PJ Walikota serta para Kadis terutama yang berkaitan dengan kami telah berikan perhatian yang sangat besar. "Semua bidang yang masuk dalam jalur kerja berjalan dengan baik, dibahas mulai dari pelaku UMKM, museum Siwalima, Perikanan, Pariwisataa dan lainnya Insyah Allah terlaksana", tandasnya. Untuk itu diharapkan kerjasama yang serius agar apa yang dicita-citakan pemerintah Maluku bisa tercapai.
"Sebutnya melihat komposisi Maluku 93 persen laut itu berarti untuk laut seharusnya Maluku jagonya. Disinggung soal metigasi bencana karena di Indonesia hal itu seperti supermarket. Ada gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, angin ribut dan lainnya", sebut Koba. Menyangkut metigasi bencana, teman-teman dari Pasific ingin belajar dan timba pengaman dari Indonesia dan Maluku", imbuhnya..
Sebab mereka juga mengalami masalah yang sama dinegara mereka terhadap berbagai bencana. Selain itu sejarah Maluku ada Museum Siwalima akar tempat penyimpanan sejarah itu merupakan sesuatu yang paling penting. Kalau tidak dipelihara dan lestarikan maka nanti generasi kedepan akan tidak tahu sejarah, itu sangat fatal dan berbahaya. Mengakhiri bincang-bincang dengan media dirinya mohon maaf kalau selama lima hari berada di Ambon ada yang dibuat tidak berkenan.
"Tolong sampaikan berterima kasih yang besar kepada pemerintah propinsi Maluku yang dipimpin PJ Gubernur Sadali Ie. PJ Walikota Ambon Dominggus Kaya, Ketua Bapeda Maluku Anthon Lailossa bersama staf yang sejak awal merintis proses kunjungan sampai boleh terlaksana. Selain itu para kadis yang bersentuhan dengan rombongan Kemlu, Sesdilu angkatan 76 dan Sesdilu Internasional.
"Tak lupa juga raja Rutong Reza Valdo Maspaitella yang sudah perkaya kami dengan berbagai tarian adat asli Maluku. Serta budaya makan matita sebagai tradisi yang merupakan sejarah dari bumi rempah,-rempah. Ini semua buat kami terus satu hati bangun Maluku. Tambahnya, apalagi setiap saat duta besar Samuel Samson selalu minta tolong lihat dan bantu Maluku", sebutnya akhiri bincangnya dengan media.
(MB-01)