Ambon,MalukuBersatu.Com,-Nasib setiap manusia tidak ada yang bisa diketahui, begitu pula dengan Komjen Marthinus Hukom yang dalam dirinya bekerja dan bekerja. Seandainya Tuhsn berkenan maka sesuatu yang dirasakan tidak mungkin menjadi mungkin. Itulah yang kini dialami putra dari bumi Raja-raja oleh Presiden Djoko Widodo pada Jumaat (08/12/23) resmi dilantik mengeluarkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Terima kasih pa Presiden telah memperhatikan Maluku hingga Hukum yang belum lama mendapat bintang tingga diberikan kepercayaan pimpin BN
Sebagai perwira tinggi Polri, Marthinus kesehariannya sangat penuh kemudahan dan saat beberapa waktu di Ambon saat disapa oleh banyak orang yang berharap beliau maju Gubernur Maluku.Dengan penuh ketamahan sebagai anak Maluku dikatakan "Beta seng ada keinginan biar beta ada ditubuh Polri untuk ikut membangunkan Maluku. Dengan penuh semangat itulah Tuhan siapa pun dia tidak dapat menghalanginya. Saat disinggung terkait keberadaannya ditubuh Polri banyak yang menyebut itu anak Maluku yang sangat baik dan tidak sombong.
Beliau memiliki harta yang cukup besar, dan jumlahnya terus menurun dalam jangka waktu tiga tahun terakhir. Saat awal menjabat Kadensus Polri pada tahun 2020, Marthinus total memiliki harta sebesar Rp 18.338.813.398. Angka itu turun pada tahun berikutnya menjadi Rp 18.038.117.484. Dan turun cukup besar pada tahun 2022 menjadi Rp 16.817.716.364. Pada laporan terakhir, harta Marthinus terdiri dari beberapa aspek. Pertama tanah dan bangunan senilai Rp 12,6 miliar.
Alat transportasi dan mesin Rp Rp 300 juta harta bergerak lainnya Rp 26 juta urat berharga Rp 3 miliar, k as dan setara kas senilai Rp 891.716.364. Marthinus pada laporan terakhir tidak memiliki utang kredit, s ebelumnya, Marthinus Hukom eks Kadensus 88 Polri telah resmi dilantik menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), setelah mengucapkan sumpah jabatannya di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pengambilan sumpah dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (8/11) bersamaan dengan pelantikan Hakim Mahkamah Konstitusi, Ridwan Mansyur.
Pengangkatan Marthinus Hukom berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 182/TPA tahun 2023. Dilakukannya pemanggilan ketua BNN, disebabkan karena pemberhentian Petrus Golose yang sudah memasuki masa pensiun pada 1 Desember yang lalu. Melansir dari siaran langsung Sekretariat Presiden pengambilan sumpah jabatan Ketua BNN dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Dalam sumpahnya “Demi Tuhan saya berjanji bahwa saya akan setia dan taat kepada UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus- lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Presiden Jokowi yang diikuti oleh Marthinus .
Marthinus Hukom sebelumnya Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror, dan menjabat sejak 1 Mei 2020. Marthinus merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991. Selama puluhan tahun telah malang melintang di bidang reserse. Salah satu catatan prestasinya adalah menjadi bagian operasi penangkapan pelaku teror bom Bali Ali Imron. Dirangkum dari berbagai sumber, Jenderal lahir di Ameth, Maluku, 30 Januari 1969 ini mengawali karir dengan menjadi Katim Anti Teror Bom Polda Metro Jaya pada 2001-2002.
Kemudian dilanjutkan menjadi Analis Intelijen Satgas Anti Teror Polri pada tahun 2002 hingga 2015. Pada tahun 2010, Marthinus menjadi Kelompok Ahli BNN RI Bidang Intelijen. Jabatan ini diembang hingga tahun 2012, sebelum akhirnya berpindah ke Kabid Intelijen Densus 88 AT Polri pada tahun 2010 hingga 2015. Karir Marthinus di Densus naik menjadi Wakil Kepala pada 2015-2016 dan selanjutnya pada 2018-2020. Pada 1 Mei 2020 dia resmi menjadi kepala densus 88 antiteror hingga akhirnya dilantik Jokowi menjadi Kepala BNN pada 8 Desember 2023.
Riwayat Pendidikan Kepolisian :
*Akademi Kepolisian (1988-1991)
*PTIK (1999-2001)Sespimpol (2005)
*Kursus Analis Intelijen , Filipina (2008)
*Major Case Management Course, Filipina (2008)
*Lemhannas RI PPRA LIV (2016)
*Kajian Strategi Intelijen Pascasarjana UI (2015-2018) * Program Doktor Filsafat Terorisme Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta (2020-Sekarang). (MB-01)