Ambon, MalukuBersatu.Com, Pekan kemarin pada Jumat pagi (06/09/24) di negeri Rutong cuaca cukup cerah. Meski sesekali gerimis, tetapi tidak menghalangi warga beraktifitas. Tidak seperti biasa, pagi itu sebagian warga Rutong bersiap untuk satu acara penting. Menerima kedatangan tamu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti beserta rombongan. Direncanakan turut dalam rombongan diantaranya; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku, Rawindra Ardiansah bersama beberapa staf, serta Senator Perempuan Maluku, Novita Anakotta.
Seperti biasa Negeri Rutong seandainya ada tamu yang datang selalu disambut secara adat, dimana tamu akan diterima dengan berbagai prosesi secara berurutan. Yaitu Pertama, tamu akan disambut dengan alunan tetabuhan Totobuang di perbatasan negeri. Kemudian mereka akan dibawa sampai memasuki gerbang negeri. Di sini rombongan DGS-BI diterima pasangan Jujaro-Mungare menyampaikan selamat datang melalui pengalungan syal.
Selanjutnya, Tetabuhan segera berlanjut mengiringi 14 pemuda penari Cakalele Bulu Ayam yang diawali peniupan Ufer (kulit Bia/Kerang). Dari sini tamu akan diantar untuk diterima Mama Mata Ina yang menyambut dengan kain gandong warna putih. Warga Rutong dari kaum wanita itu menari sambil berdendang syair penyambutan, mari masuk Negeri Lopurisa Uritalai.
Tahapan paling penting adalah saat rombongan tiba di depan Baileo Somalopu Maririwai. Sekali lagi Ufer dibunyikan, mengantar Tuan Tanah menyampaikan salam selamat datang lalu menyilakan rombongan memasuki Baileo. Prosesi inti, minum bersama Sopi Adat yang dipandu Tuan Tanah dan dipimpin langsung Raja Rutong. Usai minum bersama Sopi Adat, Tuan Tanam menyampaikan bahwa secara adat, ibu DGS-BI beserta rombongan sudah diterima secara penuh.
Selanjutnya Raja Rutong, Reza Valdo Maspaitella beri sambutan, menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan Deputi Gubernur Senior BI dan rombongan. “Satu kebanggaan dan kehormatan ibu Deputi sudah berkesempatan kunjungi Negeri Rutong, lebih lagi telah terima kami sebagai mitra Bank Indonesia.” ungkap Raja. Selanjutnya Raja perkenalkan perangkat adat yang terdiri dari keempat Kepala Soa, Saniri Negeri sampai Marinyo.
Secara sekilas, Raja juga mengisahkan Sejarah Rutong, sejak awal kedatangan moyang dari Rumahkay di Pulau Seram. Awal bermukim di negeri lama, sampai ke tempat di mana warga Rutong bermukim sekarang. Pertalian Sejarah itulah yang menghasilkan kebudayaan dan peradaban di Rutong. Termasuk keberadaan Hutan Sagu Rutong serta Mange-mange di Pantai, tidak lepas dari Sejarah dan identitas orang Rutong.
Penyambutan tidak memakan waktu lama karena rangkaian acara kunjungan sudah disiapkan dan dipusatkan di Kawasan Pantai dan Hutan Sagu Rutong. Dari Baileo rombongan diantar Raja dan perangkat adat diiringi musik Zebaoth Brass. Terompet, Trombon, dan Horn membawakan irama Mars, mengiringi langkah rombongan menuju pantai. Raja dan rombongan terlibat perbincangan santai dan riangvdalam suasana penuh kehangatan di antara mereka.
Rombongan langsung menuju Ekowisata Sagu Rutong. Obyek ini sangat penting, bukan hanya karena sudah menjadi wahana baru wisata di Rutong. Tetapi Lokasi ini sudah menjadi bagian dari pengembangan yang dikerjakan bersama dengan Bank Indonesia. Pihak BI memberi dukungan mulai dari penyediaan sarana toilet yang memadai dan memenuhi standar obyek wisata. Sampai penambahan volume pekerjaan jalan setapak dalam area Hutan Sagu yang terlihat indah karena dikelilingi pohon sagu.
Raja sebutkan, saat ini Ekowisata Sagu Rutong mampu menyiapkan beberapa titik strategis bagi pengunjung. Untuk dapat berekspresi dan sekadar menikmati pemandangan dalam Hutan Sagu. Saat berada di Rumah Sagu tepat lokasi Goti atau tempat pengolahan Sagu DGS-BI dan rombongan menyaksikan secara langsung proses pengolahan Sagu. Sejak dari bahan baku sampai menjadi Ela dan Sagu Mantah. Saat itu Deputi Senior Bank Indonesia Damayanti sempat memukul sagu.
Bahkan sempat menyaksikan pembuatan dan mencicipi beberapa jenis kudapan berbahan dasar tepung Sagu. Rombongan menyantap kudapan sembari mendengarkan pemaparan Raja Rutong tentang apa dan bagaimana Rutong.bsecara terencana pengembangan Kawasan Negeri Rutong di masa depan. Secara runtut Raja Rutong menyampaikan bahwa sebagai Negeri Adat, posisi Rutong sangat strategis karena memiliki kewenangan dan ruang untuk dikembangkan.
Selain memiliki wilayah adat, Rutong juga sudah mendapat pengesahan pengelolaan wilayah Masyarakat Hukum Adat (MHA) untuk wilayah laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Status itu memberi keleluasaan bagi Rutong untuk mengembangkan dan mengelola potensi laut. Serta melakukan langkah-langkah konservasi yang digerakkan dalam program yang dikenal sebagai Rutong Biru.
Adapun pengembangan Hutan Sagu serta Kawasan Perkebunan dan hutan yang ada di area perbukitan juga sudah dalam tahap awal yang lebih dikenal dengan program Rutong Hijau.Raja juga memaparkan desain besar dan menyeluruh mengenai Wajah Rutong di masa depan. Yang berusaha serius menjadi negeri maju, memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi mutakhir. Tetapi tidak abai terhadap upaya pelestarian adat dan tradisi.
Sehingga harapannya untuk menjadikan Rutong sebagai negeri yang maju dan beradab bisa diwujudkan di masa depan. Tidak hanya sampai di situ, Raja juga menyampaikan bahwa usaha ini akan dikembangkan menjadi satu percontohan pengembangan Kawasan untuk skala Kecamatan Leitimur Selatan. Sehingga kelak jika berhasil akan menjadi percontohan pola pengembangan kawasan di Kota Ambon, bahkan untuk Maluku dan Indonesia.
Untuk sampai ke sasaran itu, Negeri Rutong giat menjalin kerja sama dan kolaborasi untuk ikut serta mendukung dan mendorong rencana ini di masa depan. Termasuk dukungan dari Bank Indonesia sangat berpeluang dikembangkan dan ditindaklanjuti untuk mewujudkan rencana bersama, hingga pengembangan kawasan yang bisa merangsang pertumbuhan ekonomi. Khususnya pelaku-pelaku Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berdampak langsung bagi kelangsungan ekonomi Masyarakat.
Raja menegaskan bahwa, “tidak terlalu penting bagi Rutong dengan capaian prestasi yang diraih sejauh ini apa bila ekonomi warga, dompet Masyarakat tidak terisi. Kalua itu tidak terwujud, itu artinya saya tidak berhasil", tuturnya.Pemaparan dan komitmen yang disampaikan, ditanggapi antusias, terutama oleh Senator DPD Maluku, Novita Anakotta. Secara spontan ia menanggapi bahwa rencana besar ini akan bisa diwujudkan jika Raja Rutong memiliki wewenang lebih luas di skala provinsi. Semoga rencana besar ini bisa diterima oleh pemerintah di Kota maupun Provinsi.
Anakotta bahkan menyampaikan komitmennya untuk ikut mendorong gagasan tersebut di level pusat. Ia sangat antusias dengan rencana pengembangan untuk pembangunan Ambon dan Maluku. DGS-BI Destry Damayanti juga menyampaikan komitmen akan siap mendukung upaya Pembangunan dan pengembangan yang berdampak bagi peningkatan ekonomi Masyarakat. Sebab kelak pasti akan berdampak sampai ke Tingkat nasional. “BI selalu siap bekerja sama.”
Acara kunjungan ini berlanjut dengan dengan santap siang berpusat di open space Pantai Rutong. Sambil menikmati santapan khas Negeri Rutong, rombongan dihibur berbagai pertunjukan musik dan tari. Terlihat canda dan keakraban antara tamu dan tuan rumah terjalin hangat sampai acara usai di siang hari. Tamu Kembali membawa kesan penyambutan yang hangat. Semoga jalinan kerjasama ini dapat berkelanjutan untuk kemajuan Rutong, Dikota Ambon Maluku dan Indonesia.(MB-01)
Sumber : https://malukubersatu.com/negeri-rutong-menyambut-hangat-rombongan-bank-indonesia-bersama-senator-maluku-novita-anakotta-detail-454807