PEKERJA PEREMPUAN MALUKU MASIH TIDAK MENDAPAT PERHATIAN PEMERINTAH

PEKERJA PEREMPUAN MALUKU MASIH TIDAK MENDAPAT PERHATIAN PEMERINTAH

Ambon MalukuBersatu.Com,-Lingkar Pemberdayaan Perempusn dan anak (LAPPAN) dan Aksi For Gender, sangat memiliki kepedulian besar terhadap pekerja perempuan dan juga anak-anak di Maluku. Hingga hari ini Kamis (14/12/23) keduanya bekerja sama mengelar mengelar workshop "Mendorong pengakuan dan memberikan hak perempuan di Maluku". Tujuan dibuatnya acara besar tersrbut, k arena dirasakan sampai sekarang hak-hak kaum perempuan masih terkebiri, hal itu membuat  perempuan tangguh dari Maluku yang memiliki LSM Lappan Bea Tualeka teropsisi untuk bisa berbuat agar apa yang dirasakan Perempuan Maluku dapat perhatian serius dari Pemerintah.

img-1702561455.jpg

Kegiatan besar tersebut melibatkan para pekerja perempuan di wilayah Maluku, antara lain Kota Ambon Malteng dan Seram Bagian Barat. Hadir juga utusan dari pemerintah terutama instansi terkait dan dikesempatan itu nara sumber dari Bank Indobesia, Dinas PPPA, Dinas Pemberdayaan Desa. Kegiaran berjalan sangat menarik dan santai tapi serius karena dihadiri kaum perempuan yang merasa hak mereka tidak dipedulikan oleh pemerintah. Selesai pemaparan dari para nara sumber dialog yang sangat serius berkaitan dengan rasa ketidakadilan yang pekerja permpuan alami.

img-1702561743.jpg

Selanjutnya untuk kegiatan lebih tertanggungjawab pada bagian dua sesi perempuan petani dan perempuan nelayan. Agar peserta lebih paham dan memberikan keluhan terkait derita yang selama ini dialami. Setelah itu diadakan konferensi pers agar semua yang menjadi keluhan dan harapan dari pekerja perempuan disampaikan ke publik. Tujuannya agar  pemerintah daerah dan Kabupaten/kota memberikan perhatian terhadap para pekerja perempuan yang sampai kini belum benar-benar dijangkau dengan baik oleh para pemangku kepentingan.img-1702562177.jpg

img-1702562218.jpg

Ke lompok perempuan berharap melalui media kedepannya perhatian pemerintah terhadap apa yang ingin mereka wujudkan. Dari jumpa pers dengan media pekerja perempuan  meminta pemerintah untuk tidak menutup mata dari keyerpurukan yang dirasakan. Media ini sempat meminta warga Seram Barat yang keluh air bersih yang tak datang ada hingga menghambat kerja pembuatan gula aren. 'Warga telah betulang-ulang datangi Dinas terkait selalu dipimpong  ke sana kemari, disuruh menghadap Pj Bupati SBB hal itu sudah dilakukan dan berjanji untuk diakomodir tetapi tidak terwujud", tuturnya.img-1702562715.jpg Tidak ada keputusan dari Pj Bupati terhadap permintaan air betsih masuk didesa mereka yang sangat membutuhkan udara. Kami s angat kecewa bagaimana mungkin seorang pemimpin daerah meniadakan permintaan masyarakat yang sudah berjuang dengansetengah mati. Mungkin karena dia bukan anak daerah tetapiksn anak Indonesia, karena air membuat pekerjaan kami terbengkalai. Sebab harus antri kami tidak bisa lagi bekerja yang lain karena antri berjam-jam,  meminta perhatian pemerintah jangkaa karena kami perempuan dan disepelehkan.

img-1702563165.jpg

Selain itu ada lagi menyangkut akses jalan dusun yang sangat sulit, mrmbuat meteka harus mengeluarkan uang lebih banyak dafi pada yang masuk. Kiranya kepedulian Pemerintah agar dapat terlaksananya   perekonomian rumah tangga, selanjutnya dari perempuan nelayan yang sangat meminta perhatian pemerintah terhadap bahan bakar yang sangat jadi kebutuhan utama para nelayan. Dari semua masukan dan harapan pekerja perempuan, pihak Aksi For Gender ibu Henny Nasution  angkat bicara menyatakan.img-1702563612.jpg

Apa yang disampaikan para pekerja perempuan sangat menjadi mengungkapkan kita, hak ini nesti disampaikan kepada pihak yang berkepentingan hingga kiranya membangun kolaborasi. Terkait hal ini saya ingin memberikan kesimpulan seandainya tidak dipedulikan maka perempuan yang miskin akan semakin miskin karena tidak diberikan akses modal akses pertanian dan kelaut sertapemasaran. Untuk itu perlunya disediakan perlindungan dan pemberdayaan perempuan untuk mengatasi kemiskinan dan Ketimpangan ekonomi.img-1702564051.jpg

Sementara itu Tualeka, yang sangat mempunyai kepedulian penuh terhadap pekerja perrmpuan mengatakan, dibuatnya kegiatan ini diharapkan menjadi perhatian pemerintah. Dapat memberikan kontribusi kepada perempuan untuk atasi ketimpangan ekonomi dan ketidakadilan gender. Saya sempat mendengar dari sisi pertanian, pa kadis serius tanggapi keluhan petrmpuan sempat usul membuka ruang mempermudah akses informasi kepada perempuan petani. Bahkan siap  memberikan bibit seandainya ada lahan.

img-1702564493.jpgBahkan siap fasilitasi termasuk berikan kartu tani ini sudah merupakan langkah yznv baik sebab yang disampaikan langsung dari Kadis. Semoga kedepannya sumua dapat berjalan dengan baik bukan hanya sekedar ungkapan. Tambahannya dil ihat secara keseluruhan tidak hanya akses pertanian tetapi berdampak pada akses sumber daya alam administrasi kependudukan dan juga layanan. Untuk bantuan perlindungan sosial juga sangat terbatas dan itu membuat kehidupan perempuan lebih miskin. “S ehingga kita berharap dari kegiatan ini berbagai pihak bisa mencoba strategi untuk mengatasi ketimpangan ekonomi dan ketidakadilan gender di propinsi Maluku”, tuturnya.(MB-01)


Sumber : https://malukubersatu.com/pekerja-perempuan-maluku-masih-tidak-mendapat-perhatian-pemerintah-detail-451257