Rosandra Alfons : Anugerah Tuhan Luar Biasa Awal dan Akhir Di UPTD Taman Budaya

Ambon, MalukuBersatu. Com,-Sebagai aparatur negara sipil (ASN) siapapun dia akan mengakhiri masa kerja dan masuk masa pensiun, itulah sebagai seorang jadi negara. Hal itu juga yang dialami dan dirasakan  Rosandra Alfons kepala UPTD Taman Budaya yang tepat hari ini Rabu (01/10/25) telah memasuki masa purna bakti. Terkait  dengan segala juangnya di Taman Budaya, dengan keseriusannya banyak generasi muda Maluku berpotensi di Bidang kesenian.

Saat media ini berkesempatan mewawancarainya diruang kerja yang nyaman dan indah itu, Nama panjang Rosabsra Alfons. Dengan penuh keramahan ala orang Ambon menerima media ini dan terjadilah percakapan yang serius namun penuh keakraban. Saat ditanyakan sejak kapan ada di Taman Budaya, penuh ketulusan disebutkan berkarya di Taman Budaya sejak usia  26 tahun sebagai CPNS.

Yang kala itu masih berstatus  Bidang Kebudayaan dan Kesenian,  atas kemurahan Tuhan tahun 2007 diangkat jadi PNS. Dan dari situlah secara bertahan beralih status sebagai UPTD Taman Budaya dibawah kendali Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku. Dan beta terus berkarya kurang lebih 11 tahun jadi staf sekretaris Kepala Taman Budaya. Selanjutnya diangkat menjadi kepala seksi juga belasan tahun.

Dan hampir dua tahun lebih diangkat menjadi kepala UPTD Taman Budaya wilayah XX Maluku sampai dengan Tuhan pung sayang hingga akhirnya pensiun sebagai kepala Taman Budaya pada hari ini Rabu (01/10/25). Saat dimintakan pengalaman suka dan suka selama berkarya di Taman Budaya, sejak mengawali karir saya  minta bimbingan Tuhan untuk dapat bekerja srbaik-baiknya.

Hingga walaupun ada sesuatu yang menganjal semuanya dapat diatasi sebab segala sesuatu baik dan tidak baik itu berasal dari diri sendiri. Kalau katong kerja dengan hati seberat apapun pekerjaan itu akan menjadi ringan. Apalagi di ataman Budaya  katong berkecimpung dengan hampir sebagian besar seniman yang tersebar dikota Ambon maupun Maluku. Kita selalu rileksnya dan seandainya ada masukan dari para seniman saya diteruskan ke pimpinan.

Dan semua itu berjalan dengan sempurna suka dan duka menjadi sesuatu yang berarti. Bersama 27 pegawai terdiri dari P3K, paruwaktu, arsorsing dan PNS katong sangat menyatu. Tidak dipungkiri terkadang sebagai pimpinsn ada juga marah, namun itu buat staf pung bae. Semuanya agar kedepan Taman Budaya semakin baik, karena kedepan banyak juga yang pensiun tahun tiga orang termasuk saya. Tahun 2026 ada lagi tiga orang.

Hingga kami dari UPTD Taman Budaya telah layangkan surat ke pimpinan untuk minta tenaga yang berkompeten dengan dunia seni dan budaya. Untuk direkrut masuk di Taman Budaya untuk memperkaya dan menghasilkan generasi muda Maluku yang berpotensi untuk lebih semarakkan dunia seni dan budaya. Karena katong tau Maluku ini gudangnya seni dan budaya, hingga kiranya pimpinan yang masuk disini haruslah yang miliki keahlian didunia kesenian.

Sembari tambahkan dirinya sarjana sosial tetapi sejak usia sekolah sangat miliki keterikatan dibidang kesenian. Hingga waktu masih SMA  berkesempatan dengan tim dari Maluku tampil menari di istana negara. Dari situ rasa cinta kesenian terus mengalir, masuk sanggar terus berlatih dan berlatih dan belajar. Berusaha dengan keinginan besar berikan terbaik untuk kebudayaan di bumi raja raja tercinta.

Tambahnya dari kebersamaan yang menyatu maka ditahun 2006 itu beta ditelepon untuk masuk bergabung kala itu dibidang  Kebudayaan dan kesenian. Dan saat peroleh SK 100, beta minta dari Tuhan mengawali kerja ditempat yang sangat tepat dengan  keinginan didunia seni. Kalau boleh juga berakhir disini dan itu terjawab hingga Beta merenung  dan beta mesti sampaikan Tuhan sangat luarnya kasih dan kemurahaNya bagi beta dan dan keluarga besar taman budaya.

Sangat bersyukur sampai  hari ini keluarga besar UPTD Taman Budaya menyatuh dalam kekeluargaan, kompak untuk biking bae Maluku lewat budaya dan seni. Beta sejak satu bulan sebelum pensiun dihari, merenung  akan kehilangan orang orang yang Beta sayangi. Selama memimpin ada yang salah Beta wajib tegur untuk mereka pung bae.

"Kiranya nanti yang mengantikan beta, bisa bangun kerja sama dan ada dalam keluarga dirumah besar ini untuk bangun budaya dan seni yang sudah ada sekarang. Saat ditanyakan setelah ibu purna bakti melihat ada yang siap untuk berkiprah di Taman Budaya sesuai dengan potensi yang mereka miliki terkait seni dan budaya. Untuk saya melihat  itu jelas ada namun karena jabatan Tuhan punya, bagi beta terpenting  kerja dengan hati maka semua akan terwujud. 

Tuhan tidak akan menutup mata, saat disinggung sempat diakhir laporan ibu telah sebut akan purna bakti. Para generasi muda sempat merasa kecewa karena merasa telah menyatuh dengan ibu mereka bangga dengan Taman Budaya yang ibu pimpin. Merasa berharap  kegiatan seperti ini  kedepan akan terus ada,  Taman Budaya tetap rekrut mereka.

Itu pasti seluruh generasi muda Maluku mesti kita berdayakan, hanya saja berbagai kesenian yang ada di Indonesia dan Maluku  itu kita buat bergantian. Dalam artian ada pentasan seni tari seni, teater,  sastra dan lainnya dilakukan bergantian. Kembali saat ditanyakan selesai pensiun masih terus berikan perhatian kepada Taman Budaya. "Sebagai orang yang ada di disini puluhan tahun, dimana beta sudah menorehkan dari awal sampai akhir.

Maka pintu rumah terbuka bagi keluarga besar taman budaya dalam segala bentuk. Sebab Taman Budaya sangat berarti dalam beta dan keluarga punya hidup, Taman Budaya merupakan rumah besar yang membesarkan Beta sampai mengakhiri masa pensiun. Jadi kalau minta bantuan akan dengan sepenuh hati beta jalankan, akhirnya Tuhan berkati katong semua", itulah ungkapan rasa dari Rosandra Alfons kepada media ini. (MB-01)