Ambon, MalukuBersatu.Com,-SMK Negeri 1 Ambon yang dipimpin Kepala Sekolah M Sahusilawane, hari ini Rabu (09/04/25) menggelar ujian praktek bagi siswa kelas 12. Untuk mata pelajarannya yaitu PJOK dan Seni budaya, dengan mementaskan tarian tradisional asal Maluku. Kepada media ini kepsek yang sangat akrab dengan pers itu menyatakan. Ujian dua mata pelajaran tersebut sudah untuk yang ketiga kalinya dibuat dalam ujian praktek tidak lagi teori.
Lanjutnya, dalam pementasannya, panitia telah menetapkan seluruh kelas harus tampilkan tarian budaya daerah. Tujuan utamanya, untuk melestarikan nilai-nilai kebudayaan daerah yang kini dirasakan mulai terkikis akibat masuknya pengaruh dari luar melalui gitalisasi. Padahal kebudayaan Maluku yang diturunkan para leluhur sangat miliki arti penting untuk hidup orang badudara.
Maka sangat perlu untuk tumbuhkan rasa memiliki tarian daerah kepada generasi muda kita, sebab nilai sejarah sangat tinggi dan punya arti dibumi Raja-raja. Untuk itu kita harus terus membekali anak-anak kita supaya tidak terbawah arus dunia yang sekarang sangat digandrumi anak-abak milenial. Karena bisa saja mereka terbawah arus yang menyesatkan.
Hingga kami terus berikan penguatan tarian daerah harus dilestarikan sampai kapanpun sebab miliki kekuatan ya g historis. "Sebagai pimpinan disekolah ini, saya terus mengedepankan tarian daerah agar peserta didik merasa memiliki budaya yang ditinggalkan para leluhur. Tambahnya tarian daerah Makuku sangat miliki hubungan persaudaraan antara sesama anak Maluku. Tutur Kelsek.
Sementara itu panitia pelaksana saat diminta keterangan, disela-sela praktek yang dibalut pangelaran seni tari yang berlangsung menyatakan. Hari ini SMK Negeri 1 Ambon melaksanakan ujian praktek dengan kegiatan yang boleh disebut pangelaran. Dimana ujian praktek ini sudah untuk tahun ketiga dilaksanakan SMK N 1 Ambon. Pada bidang studi seni budaya dan PJOK, yang mana tidak lagi teori tapi praktek.
Dengan tema yangdiusung, "Pagelaran seni tari tampilkan seni kebudayaan Maluku", diikuti 9 kelas dimana tiap kelas ada yang ikut dua sampai tiga kelompok. Hingga jumlah yang tampil tahun ajaran 2024-2025 sebanyak 25 peserta, dengan tarian yang ditampilkan berbeda-beda. "Jadi ada berbagai tarian tradisional seperti tari lenso, bateraiji, orlapey, saureka-reka, bambu gila. Ada lagi tarian daerah sudah dimodifikasi tarian pawela, kamboti, engo lari dan tarian lainnya
Tambahnya, untuk ujian praktek PJOK dan seni Budaya pelajarannya hanya didapatkan pada kelas 10 tetapi dikelas 12 masuk dalam ujian praktek. Dan hari ini mereka tampil untuk memperoleh nilai dengan tarian asal. Maluku. Lanjutnya, tahun ini agak beda dibandingkan dengan tahun kemarin, karena setiap kelompok tariannya tidak boleh sama itu semua masuk dalam penilaian.
Untuk penilaian gurunya berasal dari seni-budaya dan PJOK yang ada dalam lingkup SMK Negeri satu Ambon sendiri. Dimana penilaian sudah dimulai dari pembentukan kelompok, dari awal berproses. Dinilai kekompakan, kebersamaan dalam latihan, cara berlatih dan banyak lagi yang lain sampai pada pementasan. Senentara itu dari pantauan media ini terlihat para siswa sangat antusias mengikuti jalannya ujian praktek yang bernuansa tarian daerah Maluku.
Beberapa siswa yang dimintai komentarnya, menyampaikan mereka sangat berikan apresiasi kepada Kepala sekolah dan dewan guru. Sebab penetasan tarian daerah sesuatu hal yang berarti untuk mereka. Karena dapat lagi mengenal tarian daerah lebih mendalam yang merupkan kebudayaan asli daerah Maluku.
Kami boleh tampilkan dengan sangat baik sebab merasakan memiliki, tarian-tarian n tersebut merupakan sesuatu yang berarti bagi kami. Tarian-tarian Maluku sangat bagus-bagus jadi jating wajib melestarikannya. Sembari berujar kalau bukan katong yang terus menghidupkannya sapa lai dan harus terus dilestarikan seumur hidup. (MB-01)
Sumber : https://malukubersatu.com/sahusulawane-smk-n-1-ujian-praktek-lestarikan-tarian-kebudayaan-maluku-detail-457380