Sangadji : Rasa Terhormat Hadirnya
Ambon,MalukuBersatu.Com,-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan propinsi Maluku, berkesempatan peroleh kunjungan dari Kemenlu dan Sesdilu angkatan 76 dan. Terkait perhatian duta-duta nasional Internasional kepada UPTD Museum Siwalima Ambon. hari ini Jumaat (14/06/24) ibu Kadis Dr Ir Insun Sangadji terima para duta-duta tersebut di aula Dikbud Maluku. Dihadapan rombongan Kemenlu dan juga Kemendikbudriset Sangadji dengan penuh semangat menyatakan.
Saya merasa terhormat dan bangga dengan perhatian begitu besar Kemenlu kepada Maluku terhadap Museum Siwalima. Sebelum melanjutkan dirinya berikan hormat yang tak terhingga kepada direktur pusat pendidikan dan pelatihan Kemenlu Tubagus Edwin, direktur museum di Belanda Hendrik Timisela yang ikut secara zoom. Stenly Ferdinandus dari yayasan Hekaleka, pa Sekdikbud Ul Joisangadji, Darwin Lawalata kepala UPTD Museum Siwalima.
Ada lagi bapa dan ibu dewan pendidikan, panitia Kemenlu serta para peserta workshop pegawai Dikbud maupun mahasiswa Unpatti. Kita patut bersyukur kepada Allah SWT, hari ini kita dapat berkumpul pada kegiatan workshop pelatihan teknis untuk peningkatan kapasitas museum Siwalima. Dimana ini merupakan salah satu agenda kunjungan lapangan siswa sekolah staf Kemenlu. Dalam rangka menggali dan mengembangkan potensi sejarah/kebudayaan daerah di kota Ambon pada Museum Siwalima.
"Workshop ini merupakan hasil kerjasama antara Sesdilu, Bappeda dan pihak-pihak terkait lainnya, hingga tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi ilmu pengetahuan. Tapi juga sebagai langkah konkret dalam pengembangan sektor Pendidikan dan Kebudayaan diwilayah Maluku. Lanjutnya. pengembangan pendidikan adalah sebuah misi besar yang tidak dapat dicapai sendiri hingga kehadiran Sesdilu benar-benar kami sangat butuhkan", tuturnya.
Sangadji katakan, kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak termasuk lembaga pemerintah, swasta, akademisi dan masyarakat sipil diperlukan. Untuk itu workshop ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya kerjasama lintas sektor dalam memajukan Pendidikan dan Kebudayaan di Maluku. Saya percaya ini semua akan memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat peran museum siwalima sebagai pusat cagar budaya dan pendidikan di wilayah Maluku.
Dengan perhatian besar dari Kemenlu yang dipimpin anak Maluku Semy Samson, kedepan kualitas pengelolaan museum Siwalima dapat lebih efektif. Terutama dalam melestarikan warisan budaya dan sejarah serta menyediakan sarana pendidikan yang berharga bagi generasi mendatang. "Saya menyampaikan apresiasi yang tulus kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyelenggaraan workshop ini demi kemajuan Maluku kedepan", tandasnya.
"Semoga kerja sama dapat terus ditingkatkan dan memberikan manfaat yang berkelanjutan pendidikan dan kebudayaan di provinsi Maluku", ungkap Kadis mengakhiri sambutannya. Sementara itu Direktur Pusat Pendidikan dan pelatihan Kemenlu Tubagus Edwin dimintai berikan sambutan sebutkan, kami dari Sesdilu sangat teropsesi ingin berikan yang terbaik untuk museum Siwalima. Tuannya agar museum jadi perhatian utama wisatawan manca negara dan wisatawan Nusantara.
Seperti saya sampaikan kepada Ibu kadis, mimpi kita akan berikan yang terbaik untuk museum Siwalima Ambon, hingga dimulai dengan langkah kecil dulu. Kami coba wujudkan melalui rekan-rekan diklat sesdilu selenggarakan workshop pagi staf museum Siwalima badan mahasiswa. Sembari sebut selama ada di Kemenlu sempat diberikan kepercayaan ditiga benua di Asean jepang, Francisco Amerika dan terakhir di Berlin Jerman.
Kala itu setiap saat Sabtu dan Minggu diperhatikan mereka itu Plesiran ke museum, tidak seperti kami di indonesia perginya ke mall. Ternyata mereka ke museum sebab ada sisi baiknya untuk ketahui berbagai sejarah dan kegiatannya pun dibuat memang bervariasi. Hingga kedepan museum Siwalima memang perlu disentuh lebih baik lagi agar barang-barang sejarah dalam Museum selalu berubah.
Untuk menarik daya pikat masyarakat sekitar dan juga wisatawan dari luar dan Nusantara. Kiranya mimpi kami untuk wujudkan Museum Siwalima Ambon menjadi semakin terkenal di luar negeri jadi. Dan harapan kami harus berkolaborasi karena tidak mungkin bisa berjalan sendiri, hingga pada workshop dihadirkan narasumber dari kemendikbudriset serta rekan-rekan Sesdilu dibawah kepemimpinan pa Semy Samson.
Yang telah berhasil berjejaring dengan bapak Hendrik Timisela direktur moluc di Belanda dan lainnya. Jadi saya senang sekali workshop dibuat tidak hanya dihadiri staf museum tapi juga teman-teman mahasiswa dari Universitas Pattimura. Kenapa demikian karena untuk Menjaga dan melestarikan seni budaya negeri luhur yang ada di Ambon di Maluku dan tentunya di Indonesia adalah kalian semua.
Lanjutnya, untuk menjaga nilai budaya yang sangat spesifik di Ambon dan Maluku harus siapkan kader seperti rekan mahasiswa. Selain itu workshop ini dapat bermanfaat khususnya untuk museum Siwalima agar siap laksanakan pameran bersama yang nantinya bersama dengan museum museum di Belanda. Mengakhiri sambutan Tubagus Edwin berkesempatan membuka workshop dengan mengatakan.
Kegiatan ini tentunya merupakan pengenalan bagi rekan rekan mahasiswa, dan dengan pertolongan Yang Maha Kuasa saya membuka workshop kerjasama Kemenlu dan Kemendikbudriset yang berlangsung di aula Dikbud. Selanjutnya berterimakasih kepada Kadis Dr Ir Insun Sangadji, Bapa Darwin Lawalata kepala museum Siwalima, Sekretaris Dikbud Ul Joisangadji.
Selain itu bapa Samrud Setia Negara ketua tim oritorial pameran museum cagar budaya dirjen kebudayaan Kemendikbudriset, bapa Gunawan Pamong ahli muda museum dan cagar dirjen budaya Kemendikbud ristek, bapa Hendrik Timisela direktur moluc historik museum di Belanda. Kemudian bapa John Pattiasina pengajar program studi sejarah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas Pattimura bapak Stanly Ferdinandus pendiri yayasan Hekaleka.
Diakhir dari kegiatan yang sangat berarti untuk terus perkenalkan kebudayaan Maluku dimanca negara. Saling berikan Candra mata dimana ibu kadis berikan kain tenun yang merupakan ciri khas Maluku.(MB-01)