Ambon,Maluku bersatu Com,-Dinas Pendidikan dan kebudayaan Propinsi Maluku, sebagai wadah yang merangkum seluruh sekolah di Maluku sangat berikan kesempatan bagi lembaga pendidikan untuk melakukan berbagai hal positif. Yang salah satunya bidang keagamaan agar memupuk iman dan ketakwaan guru dan siswa menjadi manusia yang agamais. Sehingga dengan dilaksanakannya hari raya kurban 1445 Hijriah oleh SMA Negeti 13 Ambon, kepala Dinas Dr Ir Insun Sangadji dalam sambutannya yang disampaikan kepala Bidang GTK Yuspi Tuarita menyatakan.
Esensi atau Fungsi dari mengadakan Idul Adha adalah sebagai momentum untuk memperbaiki hubungan baik sesama manusia dan terlebih hubungan dengan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Sebutnya, diketahui bersama hari Raya kurban yaitu hari besar kemanusiaan bagi seluruh umat Muslim didunia termasuk di bumi Maluku, yang tujuannya kita mesti maknai untuk benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah SWT .
Yang ditandai dengan syafaat penyembelihan hewan kurban untuk mengenang peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihi wasallam. Oleh karena itu Idul Adha atau hari raya qurban memiliki dua makna penting bagi keluarga besar SMA Negeri 13. Pertama, makna ketakwaan manusia atas perintah sang khalik dapat dilaksanakan dengan benar dan kesungguhan hati untuk peroleh pahala.
Kedua, makna sosial yaitu ibadah qurban adalah bagian dari pendidikan karakter bagi guru dan peserta didik yang kini sedang digelorakan dan oleh mas Menteri. Kadis yang juga dosen Unpatti itu menyebut, makna qurban jelas akan membentuk jati diri PO serta didik yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Dikarenakan rela berkurban adalah bagian dari upaya untuk mendekatkan dan menangkap nilai-nilai yang baik dari ajaran Allah SWT.
Itulah hakekat kurban yang merupakan instrumen untuk menjalankan nilai luhur sang pencipta. Dari cara itulah hingga pendidikan karakter berfungsi untuk menginstrumentaliskan nilai-nilai Ilahi dalam kehidupan semua umat manusia. Lanjutnya, hari raya Idul Adha tidak hanya sekedar perayaan ritual agama setiap tahun, bagi umat muslim sangatlah mengandung nilai-nilai pendidikan yang sangat berharga.
Dijelaskan, Kisah Nabi Ibrahim mengajarkan kita bahwa kehidupan tidak selalu dapat diprediksi baik. Seperti yang dialami Nabi Ibrahim menantikan kehadiran buah hati selama puluhan tahun. Ketika penantian itu digenapi Allah SWT, ada lagi ujian, perintah untuk mengorbankan anak satu-satunya. Namun Nabi Ibrahim tetap laksanakan perintah Allah SWT dengan penuh tanggungjawab.
Begitu pula seorang guru seringkali dihadapkan dengan berbagai rintangan dan tantangan yang tak terduga dalam proses pendidikan. Terkadang meskipun guru telah melakukan persiapan yang matang kenyataan tidak berjalan sesuai rencana. Karena ada kendala teknis masalah disiplin atau kesulitan belajar siswa yang memerlukan pendekatan khusus. Namun seorang guru harus tetap gigih dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat.
Guru perlu memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan mencari solusi, guru harus kreatif dan berinovasi dalam menghadapi rintangan yang muncul. Guru mesti penuh ketekunan, kesabaran dan kesiapan untuk menghadapi berbagai tantangan. Guru haruslah jadi pahlawan Tania tanda jaa menghadapi segala kemelut karena disitulah Allah SWT akan berikan tang terbaik. Sebagai pimpinan saya berharap dari momentum Idul Adha guru berikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.
Haruslah belajar dari Nabi Ibrahim yang dinyatakan sebagai bapak bagi banyak nabi dan rasul. Nilai-nilai ketakwaannya itu harus dimiliki oleh guru dan ditunjukkan dalam menciptakan generasi mendatang yang lebih baik. Karena guru adalah agen perubahan yang memiliki intelektual yang berguna bagi bangsa dan negara. Akhirnya saya mengucapkan selamat merayakan hari raya kurban bagi keluarga besar SMA Negerib13 Ambon. Allah SWT berakhir semua amal baik yang dilakukan untuk berbagi bersama siswa yang membutuhkan demi masa depan sekolah ini lebih baik kedepan.
(MB-01)