Ambon,MalukuBersatu.Com,-Kepala Dinas Pertanian Propinsi Maluku Dr Ir Ilham Tauda,kepada wartawan Rabu 14/12/23) seusai mengikuti kegiatan yang digagas Baihajar Tualeka pimpinan Lappan Maluku bersama Aski For Gender mengatakan. Dirinya berikan apresiasi penghargaan penuh pada acara yang benar-benar melibatkan perempuan Maluku, terutama sebagai pekerja di bidang pertanian dan juga perikan Saya diundang untuk berbagi terutama banyak mendengarkan masukan dari kelompok ibu-ibu yang lebih banyak bergerak di bidang pertanian.
Saya, berikan penghargaan kepada ibu-ibu yang bergerak disektor pertanian baik itu budidaya maupun pengolahan hasil, sekali lagi kami memberikan apresiasi dan penghargaan penuh Lanjut Kadis yang sangat akrab dengan awak media itu, diakui ibu-ibu kelompok tani perempuan memang selama ini belum banyak kita sentuh. Mudah-mudah melalui pertemuan yang baik dan indah ini kedepan kami akan bekerja sama dengan baik. Saya mau sampaikan kalau kelompok tani ibu-ibu terdaftar nanti bisa kami daftarkan.
Sehingga memiliki kartu tani untuk memudahkan mendapatkan asuransi kemudian ke depan kita akan bersinergi dengan rombongan tani ibu-ibu. Sebutnya lagi pertemuan ini benar-benar sangat berarti hingga meskipun dia sempat meninggalkan kegiatan lain tetapi puas bisa bertatap muka dengan perempuan pekerja tani Maluku. Kadis katakan, ada beberapa strategi yang dilakukan pada peningkatan ketahanan pangan yaitu melihat sumber daya dan sarana/prasarana pertanian. Peningkatan nilai yaitu hirilisasi jadi kita juga melihat pada sumber daya alam, tetapi selain itu peningkatan sumber daya perempuan.
Saat ini kita fokus untuk berupaya meningkatkan pertanian melalui verifikasi pada pangan lokal. Untuk peningkaran daya saing dan titik puncak kesejahteraan petani karena kalau kerja tetapi tidak diukur dengan kesejahteraan ini juga sia-sia. Lanjutnya semua sudah siap eksen, dimana dilakukan berdasarkan arah kesejahteraan petani tersebut. Ukurannya kita lihat dari nilai kalau petani keluarkan modal 100 dan didapatnya 900 berarti nilai tukar petani itu rendah. Namun kenyataan yang didapat Dinas Pertanian dari bulan Januari-September naik, berarti petani memperoleh keuntungan.
Tambahannya hanya dari semua subsektor di industri belum dapat 100 persen ada pada tanaman pangan, sebab nilai tukar dibawah 100. Karena memang agak mahal kosnya, lanjutnya ditahun 2023 ini sesuai data BPS pertumbuhan ekonomi di Maluku 5,96 persen. Hasil yang diperoleh itu ada pada pertanian 24 pesen lebih itu berarti pertanian memberikan sesuatu yang berarti bagi negeri Maluku. Lanjutnya covid-19 semua sektor tidak tumbuh hanya sektor pertanian yang tumbuh 4,96 persen.
Sembari katakan, soal gender 43 persen orang Maluku kerja disektor pertanian dan masih didominasi kaum laki-laki, terbaru hasil sensus pertanian 2023 oleh BPS dimana sektor pertanian hasilnya lebih banyak menurun. Generasi muda saat ini kurang melirik sektor pertanian dianggap tidak menarik. Itu keliru dan jadi tantangan karena tugas pemerintah harus hadirkan semua fasilitas mudah mudahan dari pertemuan dengan adanya kelompok tani wanita mengagas satu rekomendasi untuk jadi referensi.
"Kelompok ibu ibu disiapkan jika ada proposal silahkan dimasukkan sebab sekarang ini kita fokus pada peningkaatan produksi dan produktifitas. Sembari katakan, orang Maluku sekarang ini kurang mengkonsumsi pangan lokal dan juga yang nembuat terjadi peningkatan inflasi itu ada cabe dan bawang. Mengakhiri pertemuannya dengan kelompok tani perempuan disebutkan soal KUR tani sudah terakses di kabupaten/kota. Fasilitasnya ada tetapi belum digunakan sehingga seandainya ada yang ingin mengakses silahkan berkoordinasi", ungkapnya.(MB-01)
Sumber : https://malukubersatu.com/tauda-akui-selama-ini-pekerja-perempuan-belum-tersentuh-dengan-baik-detail-451259