Ambon,MalukuBersatu.Com,-Sesuai relis yang masuk dari Kantor Perwakilan Bank Indinesia Maluk per 1 Maret yang kini dipimpin Rawindra Ardiansah selaku Kepala Perwakilan. Tercatat t ekanan harga pada gabungan kota di Provinsi Maluku pada Februari 2023 kembali menurun. Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi deflasi pada gabungan kota di Provinsi Maluku sebesar -0,53% (mtm). Capaian tersebut lebih dalam dibandingkan dengan bulan Januari yang juga mencatatkan deflasi sebesar -0,17% (mtm). Inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku pada Februari 2022 juga lebih rendah dari capaian nasional yang mencatatkan inflasi sebesar 0,16% (mtm).Deflasi pada Februari 2023 ini utamanya didorong oleh penurunan tarif angkutan udara hingga sebesar -11,57% (mtm).
Sejalan dengan permintaan yang masih rendah pada awal tahun di tengah penurunan harga avtur sepanjang Februari 2023. Selain itu, deflasi pada komoditas hortikultura seperti cabai rawit, kangkung , sawi hijau dan cabai merah juga ikut mendorong deflasi, sejalan dengan masih relatif terjaganya pasokan . Di sisi lain, inflasi yang terjadi pada komoditas perikanan seperti ikan tongkol, ikan selar dan ikan layang menjadi faktor utama yang menahan deflasi yang lebih pada Februari 2023.
Deflasi pada tahun 2023 ini berdampak pada penurunan tingkat inflasi tahunan pada Februari pada gabungan kota di Provinsi Maluku yang tercatat sebesar 5,70% (yoy). Capaian tersebut kembali lebih rendah dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya sebesar 5,75% (yoy). Meskipun demikian, capaian inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku pada Februari 2023 tersebut masih lebih tinggi dari capaian inflasi nasional yang tercatat sebesar 5,47% (yoy), sekaligus lebih tinggi dari target inflasi pada rentang 3,0+1% (yoy). .
Memasuki bulan Ramadhan di akhir Maret 2023, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota terus memperkuat berbagai upaya sinergis dan mengintensifkan untuk meredam tingkat inflasi khususnya yang berasal dari Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau. TPID Provinsi Maluku berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dan inovasi guna mengarahkan penarikan inflasi pada gabungan kota di Provinsi Maluku kembali ke rentang sasaran 3,0+1% (yoy) di tahun 2023. Untuk itu, strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi daKomunikasi Efektif) yang telah dituangkan dalam Roadmap (Peta Jalan) Pengendalian Inflasi 2022-2024 akan menjadi acuan dalam langkah pengendalian inflasi.(MB-01)