
Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung hadir Buka SS Ke-39, Pelayanan Utamakan Kasih
Ambon,MalukuBersatu.Com,-Dirjen Bimas Kristen Kementrian Agama RI Jeane Marie Tulung hadir pada acara besar Sidang Sinode GPM Ke-39. Persidangan Sinode diawali ibadah hari ini Minggu (19/10/25) berlangsung di gedung gereja Maranatha. Dengan Tema "Teguh lah sebagai Gereja yang Profetik untuk Terus Berbuah bagi Kehidupan Bersama”. Sebelum acara pembukaan ketua panitia persidangan Sinode GPM Melkianus Sardekut menyatakan.
Kurang lebih 6 bulan panitia telah mempersiapkan persidangan sesuai dengan waktu yang ditetapkan Sidang Sinode dan acara terbesar Gerejawi ini diikuti oleh 630 peserta. Terdiri dari peserta biasa maupun peserta luar pada tingkat jemaat dan akan dilaksanakan di 7 gereja pada Klasis Pulau Ambon. Selain itu persidangan juga dilaksanakan secara daring pada tingkat jemaat. Dikatakan terlaksananya Persidangan ini atas dukungan semua doa warga jemaat GPM. Sebagai Ketua panitia kami berikan apresiasi kepada pak gubernur dan wakil gubernur dan pemerintah provinsi.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada Pak walikota Ambon yang telah menyediakan tempat di Pattimura park untuk penyelenggaraan pameran ekspos GPM. Terima kasih kepada Bupati walikota, kepada bapak ibu Anggota DPRD Kabupaten kota dan semua pihak yang turut mensukseskan persidangan ke 39 ungkap Melkianus Sardekut. Lanjutnya, total keuangan anggaran untuk penyelenggaraan persidangan Rp 4.847 000.000.
Selanjutnya acara dibuka Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kementerian Agama RI, Dr. Jeane Marie Tulung. Dikatakan Dirinya salam dan apresiasi kepada berbagai tokoh nasional dan daerah yang hadir. Termasuk Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Dr. Jack Frits Manuputty. Gubernur Maluku bersama istri, Wakil Gubernur Maluku dan istri, pimpinan Forkopimda, para anggota DPR RI dan DPD RI.
Serta perwakilan lembaga lintas agama di Maluku dan Maluku Utara, lanjutnya, pelaksanaan Sidang Sinode ke-39 merupakan momentum bersejarah dalam perjalanan panjang Gereja Protestan Maluku. Yang kini menapaki usia satu abad pelayanan. “Perjalanan menuju satu abad bukan sekadar hitungan waktu, tetapi jejak kesetiaan dan ketaatan terhadap panggilan ilahi,” ujarnya. Sebutnya, GPM telah menjadi jantung spiritual dan penopang sosial masyarakat Maluku.
Hingga telah menyatu dengan masyarakat, serta merawat nilai-nilai perdamaian, kasih, keadilan, dan kemanusiaan. Dikatakan, gereja memiliki peran strategis dalam memastikan pelayanan rohani yang berdampak sosial. Ia mendorong GPM untuk terus menjadi “rumah bersama”. Bagi seluruh anak bangsa, membangun jejaring lintas iman. Serta tumbuhkan budaya dialog di tengah masyarakat majemuk.
“ Pelayanan mesti berakar dalam kasih berarti pelayanan yang melampaui sekat-sekat identitas,” kata Jeane. Pelayanan sejati adalah pelayanan tanpa pamrih, yang mampu menggerakkan hati untuk melayani sesama dan membangun masyarakat dengan kasih yang tulus. Mengutip tema Sidang Sinode ke-39, “Anugerah Allah Melengkapi dan Meneguhkan Gereja Menuju Satu Abad GPM”.
Katanya, tema tersebut mencerminkan keyakinan bahwa hanya melalui anugerah Tuhan gereja dapat terus bertahan dan berdampak di tengaah perkembangan zaman. Sidang Sinode GPM ke-39 akan berlangsung hingga 25 Oktober 2025, dengan agenda utama membahas arah pelayanan gereja menuju abad kedua. Perkuat peran sosial, serta memperdalam kolaborasi lintas iman di Maluku dan kawasan timur Indonesia.(MB-01)
Belum Ada Komentar