
Doa Damai Walubi Maluku di Momen Satu Abad Gereja
Ambon,MalukuBersatu.Com,-Menyangkut moment satu abad gereja protestan Maluku, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perwakilan Umat Buddha Indonesia (DPD WALUBI) Provinsi Maluku, W. Jauwerissa, menyampaikan. Berikan apresiasi dan doa bagi kelancaran pelaksanaan Sidang Ke-39 Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) yang berlangsung dibulan Oktober tahun 2025. Pernyataan tersebut disampaikan melalui pesan resminya sebagai bentuk dukungan dan penghormatan terhadap perjalanan panjang pelayanan GPM di Maluku.
“Atas nama keluarga besar WALUBI Provinsi Maluku, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Gereja Protestan Maluku yang selama hampir satu abad telah menjadi bagian penting dalam membangun iman, harapan, dan kasih di tengah masyarakat yang majemuk,” ujar Jauwerissa, pada Jum’at (10/10/2025). Ia menilai, tema sidang kali ini, “Anugerah Allah Melengkapi dan Meneguhkan Gereja Menuju Satu Abad GPM” (1 Petrus 5:10).
Sarat makna spiritual yang mengingatkan umat untuk terus dikuatkan dalam perjalanan iman serta menghadirkan kasih dan kedamaian di tengah masyarakat. Menurutnya, Sidang Sinode menjadi momentum penting bagi GPM untuk merefleksikan perjalanan panjang pelayanannya dan meneguhkan arah ke depan. Nilai itu, kata Jauwerissa, sejalan dengan ajaran Buddha tentang Metta (cinta kasih universal) dan Karuna (belas kasih).
“Semangat kasih dan kedamaian yang diajarkan GPM sangat selaras dengan nilai-nilai Dharma. Kedua ajaran menekankan pentingnya menghadirkan kasih sayang dan kebahagiaan bagi seluruh makhluk hidup,” ujarnya. Jauwerissa juga menekankan pentingnya kerukunan antar umat beragama sebagai fondasi kehidupan yang damai dan sejahtera. Ia menilai GPM telah menjadi mitra strategis dalam memperkuat semangat kebersamaan lintas iman di Maluku.
“Kearifan lokal seperti pela gandong dan sagu salempeng dipatah dua mencerminkan nilai universal Dharma yang sejalan dengan ajaran kasih dan persaudaraan,” tambahnya. Menjelang usia satu abad GPM, ia menyebut momen itu bukan hanya soal usia lembaga, tetapi juga refleksi atas pengabdian panjang yang meneguhkan solidaritas dan kebersamaan di tengah tantangan zaman. Beliau berharap Sidang Sinode ke-39 dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang bijak dan visioner.
Bagi masa depan pelayanan gereja, serta memperkuat komitmen bersama untuk menjaga persaudaraan sejati dan kerukunan antaragama. “Semoga sidang ini memperkokoh tekad bersama untuk menghadirkan Maluku sebagai rumah damai bagi semua,” pungkasnya. Mengakhiri pesannya, Jauwerissa menyampaikan doa Buddhis:“Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta – Semoga semua makhluk berbahagia.” (MB-01)
Belum Ada Komentar