Inflasi Maluku Sampai Oktober Terkendali
Ambon,-MalukuBersatu.com,-Sesuai siaran pers yang masuk ke media ini Selasa (05/11/24) dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia diperoleh Realisasi gabungan kabupaten/kota Provinsi Maluku mengalami inflasi pada Oktober 2024. Berdasarkan data BPS, angka realisasi di Maluku mengalami inflasi 0,65% (mtm).Inflasi gabungan kabupaten/kota di Maluku tercatat lebih tinggi dibandingkan realisasi nasional 0,08% (mtm). Ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Rawindra Ardiansah.
Menurutnya secara spasial, inflasi bersumber dari Kota Maluku Tengah sebesar 1,72% (mtm) dan Kota Tual sebesar 1,18% (mtm), sedangkan Kota Ambon tercatat deflasi tipis sebesar 0,10% (mtm). Selain itu, Inflasi yang terjadi di Maluku terutama didorong oleh terwujudnya kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau. Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau tercatat mengalami inflasi sebesar 1,86% (mtm).Kelompok inflasi tersebut, terutama bersumber dari komoditas perikanan, dengan ikan pelagis kecil, yaitu: ikan layang dan ikan selar yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,28% (andil, mtm) dan 0,24% (andil, mtm).
Apalagi peningkatan harga ikan pelagis kecil tersebut terjadi di tengah berlangsungnya periode La Nina, yang mengakibatkan volatilitas gelombang laut yang tinggi, terutama di wilayah perairan Maluku, sehingga nelayan terkendala untuk melaut.Disisi lain, Kelompok Transportasi menahan laju inflasi lebih tinggi di Maluku. Kelompok Transportasi mencatat deflasi sebesar -0,69% (mtm), terutama dipengaruhi deflasi pada bensin dengan andil sebesar 0,11 (andil, mtm). Penyesuaian harga BBM non-subsidi yang terjadi pada Oktober 2024 berdampak pada deflasi kelompok transportasi.
Secara tahunan, pada Oktober 2024, tekanan inflasi gabungan kabupaten/kota IHK di Provinsi Maluku tetap terjaga. Inflasi tahunan Oktober 2024 tercatat 2,13% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,79% (yoy).Meski begitu tingkat inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional sebesar 1,71% (yoy). Meski begitu, tingkat inflasi di Maluku masih berada dalam rentang target inflasi Nasional tahun 2024 yang ditetapkan pada rentang 2,5+1% (yoy).
Realisasi Oktober 2024 disertai penguatan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk terus menjalankan berbagai program strategi guna memitigasi penurunan inflasi, khususnya pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.Kendati demikian beragam upaya pengendalian inflasi yang dilakukan, antara lain: pasar murah/gerakan pangan murah/operasi pasar dan subsidi langsung kepada pedagang yang terus didorong untuk menjamin keterjangkauan harga.
Termasuk komoditas perikanan dan hortikultura, selain itu dilakukan juga penerapan rumah kaca dan hidroponik di Pondok Pesantren dan pertanian digital pada Kelompok Tani untuk pengembangan produksi hortikultura.Lebih lanjut, upaya penyediaan pasokan dalam provinsi terus diupayakan dengan dilakukannya Kerja Sama Antar Daerah (KAD), baik antar provinsi maupun intra provinsi.(*)
Belum Ada Komentar