Kabid SMK : Dikbud Telah Siapkan SMK Di Maluku Menuju BLUD
Ambon,MalukuBersatu.Com-, Menangapi pernyataan dari Ketua Komisi IV DPRD Propinsi Maluku Samson Atapary, dimana SMK dapat dijadikan sebagai Bantuan Layan Umum Daerah (BLUD). Terkait hal itu saat dikonfirmasikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku. Melalui Kepala Bidang SMK Ibu Anisah, SE. M.P.d diruang kerjanya pada Senin (01/07/24) menuturkan, sangat berterimakasih kepada Komisi IV DPRD Propinsi Maluku.
Terhadap perhatian yang diberikan, dan terkait dengan Bantuan Layan Umum Daerah (BLUD), ingin saya sampaikan sejak bulan April tahun 2024 kami dari Dikbud khususnya bagian SMK sudah punya perhatian menyangkut SMK Blud. Dengan menghadirkan satuan pendidikan dari 11 kabupaten/kota untuk diberikan pelatihan bagi para Kepsek dan guru mengenai Bantuan Layan Umum Daerah (BLUD).Lanjutnya, mengenai BLUD kami dari bidang SMK sementara siapkan dokumen-dokumen dari sekolah-sekolah.
Yang berpotensi masuk Badan Layan Umum Daerah (BLUD), sembari sebutkan, tidak semua sekolah punya potensi Blud ada sekolah-sekolah yang jurusan-jurusannya tidak bisa Blud. Namun ada sekolah yang juga jurusan bisa Blud, akan jadi perhatian Dikbud dan kini kami sementara mengumpulkan dokumen BLUD dari 11 kabupaten/kota.Terutama bagi sekolah-sekolah yang telah ada dalam Pusat Keunggulan (PK), hingga kemungkinan dalam waktu semuanya telah terkumpul.
" Kalau dokumennya sudah selesai diperiksa maka diserahkan ke Kadis untuk mendapatkan persetujuan Ibu kadis. Selanjutnya diserahkan ke kantor Gubernur untuk diverifikasi lagi, memang prosesnya agak lama tapi yang jelas dokumen BLUD sudah siap", jelas Kabid SMK.Tahun ini, Dikbud menyiapkan berkisaran 15 sampai 20 SMK untuk dalam BLUD, sebab kami berharap di Maluku ini mesti ada SMK yang peroleh Bantuan Layan Usaha Daerah (BLUD).Dikatakan lebih lanjut, sebelum pengurusan dokumen sekolah harus teva dulu.
Kalau teva miliki penghasilan baru bisa BLUD, arena yang dikelola adalah hasil produksi yaitu teva. Dirinya jelaskan, kedepan masih banyak SMK di Maluku yang sekalipun tidak PK tapi punya potensi BLUD. Sebab miliki teva hingga kami harap ada perhatian dari pihak sekolah. "Sebagai kepala Bidang SMK, ibu Anisah yang sangat peduli dengan perkembangan SMK berujar, bagi SMK yang telah kaku dan tidak bisa dikembangkan mesti ditutup saja. Sudah saatnya ada keberanian dari para kepala sekolah berani mempersiapkannya diri lebih baik kedepan", ujarnya.
Kepsek tidak perlu takut kekurangan siswa sebab yang paling penting itu, kedepan SMK berproses lebih baik dari sekarang ini. "Jadi kalau kompetensi keahlian sudah kaku dan tidak bisa dikembangkan mestinya ditutup katong harus berani."Saya sangat salud dengan propinsi Nusa Tenggara Timur (NTB) merasa sekolah SMK tidak berkembang di tutup. Dan kembali buka dengan kompetensi keahlian yang punya potensi untuk dikembangkan, dengan cara seperti begitu SMK maka barulah terlihat warnanya SMKN", terangnya.
Namun untuk Maluku terlihat banyak Kepala Sekolah yang masih ragu-ragu dalam artian nanti tidak dapat siswanya", imbuhnya.Sebenarnya itu bukan pilihan yang menjadi bahan pertimbangan adalah bagaimana SMK bisa berkembang mengikuti trend yang sekarang ini sementara digaungkan. Harus ada dipikiran warga SMK berinovasi dan berkreatifitas ada yang bisa dijual keluar, ada yang diproduksi. Hingga pada saat lulus dari SMK bisa calon pengusaha muda.
"Tidak menunggu ada lowongan kerja lantas pergi melamar itu sebenarnya bukan SMK sebab peserta didik sekolah kejuruan SMK harus punya inovasi, punya kreativitas yang tinggi. Hingga pada saat mereka keluar betul-betul memang bisa terun didunia usaha. Yang pasti miliki potensi diri yang bisa dikembangkan", tutupnya mengakhiri bincang dengan wartawan.
Belum Ada Komentar