Mailoa : Tahun 2024 Museum Siwalima Angkat Sejarah Kultur Dari KKT
Ambon,MalukuBersatu Com,-UPTD Museum Siwalima Propinsi Maluku yang kini dipimpin Darwin Lawalatta dan tata usaha Ibu Mevi Mailoa. Bersama staf terus berupaya mengali berbagai kekuatan budaya yang ada dibumi rempah-rempah menyangkut kebudayaan pada 11 Kabupaten/Kota. "Dimana semuanya itu tidak mudah untuk mendapatkannya hingga butuh waktu yang cukup lama namun pasti yang merupakan peninggalan itu akan tetap ditemukan", ungkap Mevi Mailoa pada kegiatan "seminar kajian koleksi Museum Siwalima".
Dalam laporannya dikatakan, pertama-tama kita menaikkan pujian dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena pernyataannya kita semua dapat berkumpul ikut kegiatan seminar kajian koleksi Museum Siwalima Provinsi Maluku tahun 2024. Diketahui bersama Museum Siwalima merupakan pusat informasi, edukasi dan sejarah terus-menerus berkembang dengan memanfaatkan benda-benda bukti material hasil budaya manusia.
Serta alam dan lingkungan dalam rangka perlindungan dan pelestarian kekayaan alam melalui, berbagai bentuk. Museum Siwalima sampai dengan hari ini telah lakukan kajian secara publik dan itu telah terjadi sejak awal mula berdirinya MS hingga saat ini. Disebutkan, perkembangan museum lebih lanjut juga dapat dilihat secara spesifik dalam kegiatan survei diskusi terpumpum serta kajian-kajian ilmiah yang telah dilaksanakan dan terus digiatkan secara berkelanjutan.
Dengan melibatkan berbagai narasumber dari akademisi, peneliti, pakar sejarah dan budayawan. Dimana tentu saja keilmuan mereka sangat membantu dalam melengkapi data dan informasi koleksi, sebagai jantung atau bagian terpenting dari museum. Dikatakan, melihat perkembangan museum yang terus membenahi diri maka di tahun anggaran 2024 Museum Siwalima Propinsi Maluku menghadirkan kegiatan seminar kajian dengan fokus pembahasan yaitu.
Koleksi yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang dikupas secara mendalam dan tajam pada ranah kultur dan sejarah pelestarian tradisi spiritual dan nilai-nilai budaya leluhur Maluku. Khususnya di bumi Duan Lolat dengan sasaran masyarakat luas generasi muda Maluku dan berbagai stakeholder yang memiliki peran penting dalam usaha kemajuan kebudayaan Maluku. Mailoa jelaskan, seminar kajian ini merupakan tindak lanjut dari hasil survei Museum Siwalima syang dilakukan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Sehingga perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam terkait tradisi spiritual dan sejarah leluhur yang kemudian dapat memperkaya data koleksi dan informasi yang disajikan pada Museum Siwalima. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mengembangkan data kajian koleksi museum yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Sebagai bagian dari penyebarluasan informasi koleksi masing-masing daerah, kedua, meningkatkan pemahaman rasa cinta bangga dan memiliki masyarakat luas generasi muda dan stakeholder.
Tentang makna dan nilai historis koleksi dimaksud sebagai kekayaan budaya orang Maluku.Ketiga, Melestarikan tradisi spiritual dan budaya leluhur Maluku. Agar tetap terjaga dan dikenal oleh generasi masa kini dan mendatang demi kemajuan kebudayaan Maluku. Peserta yang ikut seminar berasal dari berbagai lapisan masyarakat di Kota Ambon, untuk narasumber kegiatan kajian koleksi Museum Siwalima.
Diambil dari budayawan, dra Jen Saiya, Paulus Kuritelu sosiologi fisik dan periode pendidikan sejarah fisik Unpatti dan Jhon Pattiasina dari prodi pendidikan sejarah FKIP Unpatti.Kegiatan seminar kajian koleksi Museum Siwalima tahun 2004 dilaksanakan pada hari ini Senin (02/09/24) tempat acara hotel Tirta Kencana. Sedangkan pembiayaan berasal dari dana alokasi khusus non fisik BOP KKT tahun 2004 museum Siwalima.(MB-01)
Belum Ada Komentar