Pattipawae : RDTR KLHS Siap Rampung Akhir Tahun Untuk Antisipasi Bencana
Ambon, MalukuBersatu. Com,-Dari kegiatan Dinas PUPR menyangkut Konsultasi penyusunan public tahap pertama rencana detail tata ruang (RDTR) dan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). Yang berlangsung selama dua itu pada hari terakhir Selasa (09/12/25) media ini mintakan komentar dari Kabid Tata Ruang Dinas PUPR inyo Patipawae dikatakan. "Pihaknya sekarang sudah masuk konsultasi publik untuk dua RDTR yaitu Baguala dan Lei Timur Selatan", urainya.

Dan satunya lagi semenanjung Nusaniwe Soya, kenapa soya itu masuk di Nusaniwe, karena kami sudah punya DTR kawasan pusat kota lingupnya itu sampai di Kecamatan Sirimau. Dan soya tidak masuk katena tidak bercirikan pusat kota makanya dimasukan semenanjung Nusaniwe. Dari Latuhalat sampai dengan batas wilayah sesuai dengan perencanaan itu di Air Salkbar dan ples Soya.
Dan diharapkan akhir tahun ini selesai dengan rancangan Perwali, tahun depan baru masuk dengan persetujuan subtansi dengan ATR. Intinya tahun ini selesai dengan semua materi baru tahun depan urus dan kalau itu sudah selesai maka masih tinggal satu lagi yaitu kawasan teluk Ambon. Kenapa sampai sekarang belum buat sebab masih terbentur dengan luas wilayah kota Ambon dan Makulu Tengah yang beririsan dikecamatan Teluk Ambon sehingga sekarang g ini progres sudah cukup bagus.
Sebab kami gunakan ahli ahli yang berkompeten dan tahun depan itu sudah bisa akses secara nasional, siapa saja boleh melihat. Sekarang ini juga sudah bisa dan diharapkan tahun depan dua yang lagi berproses bisa selesai dan harapan dari kegiatan ini. Kenapa kami undang stockholder dari Propinsi, Nasional dan lokal. Agar saat kami buat rencana ternyata tidak singkron atau sebaliknya Propinsi yang punya intervensi ketika masuk tidak sesuai dengan kami punya.

"Jadi semua ini sudah kami sudahiatur sebaik mungkin termasuk kami juga undang pihak balai jalan dan jembatan serta balai sungai. Harapan partisipasi aktif terutama dari Raja karena kami ini fasilitasi saja kasih pikiran terkait dengan tata ruang. Tetapi yang eksen itu mereka apalagi alhir-alhir ini isyu bencana sudah banyak terlihat", terang Pattipawae.
"Maka dengan penataan ruang yang baik kita bisa kurangi dan soal proses perijinan kalau tidak sesuai disetujui tidak dikerjakan. Deperti yang disampaiksn walikota tidak usaha ada lagi forum perencanaan tata ruang karena sudah ada. Kami ikuti saja karena sudah ada rambu rambu penataan ruang yang telah dibuat", sebutnya akhiri bincang dengan wartawan.
Indonesia
English
Belum Ada Komentar