Usemahu Air merupakan Kebutuhan Manusia Dinobatkan Sebagai Perdamaian Dunia
Ambon MakukuBersatu.Com,Hari ini seluruh dunia memperingati hari air dunia yang jatuhnya pada Jumat (23/03/24), hal itu juga dilakukan Pemerintah propinsi Maluku melalui Dinas PUPR yang dikomandai Ismail Usemahu. Lebih lanjut pada dinas tersebut yang bertanggungjawab ada pada bidang Sumber Daya Air (SDA) yang kepala bidangnya Jules Aponno. Pelaksanaan acara hari Air ke-32 dilaksanakan dan berlokasi di Desa Urimeseng tepatnya dusun Siwang.
Dihadri Kadis PUPR Ismail Usemahu, Plt Kepala Balai Sungai dan para pejabat bersama staf. Usemahu dalam sambutannya pertama-tama ucapkan terima kasih kepada Plt Kepala Balai Sungai, para pejabat eselon tiga dan empat pada Bajai Sungai maupun Dinas PUPR. Selain itu bapa Raja negeri Urimeseng, saniri negeri dan RT/RW setempat,beserta semua undangan yang boleh berkesempatan hadir pada peringatan air sedunia tahun 2024.
Lanjutnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun ini memilih tema "Water for peace" yaitu air untuk perdamaian dunia. Fokus utama kita adalah kompleksitas isyu air global yang dapat menciptakan perdamaian dunia, karena lebih 3 miliar orang hidup tergantung pada air. Sebutnya, lintas negara hanya ada 24 negara yang memiliki perjanjian kerja sama terkait pengunaan air perubahan iklim dan pertumbuhan populasi.
Semakin meningkat urgensi kerja sama global untuk melindungi dan melestarikan sumber daya air sangat diperlukan. Persyaratan-persyaratan sistim pangan energi dan integritas lingkungan semua tergantung erat dengan management air yang adil dan efisien. Hingga tema air untuk perdamaian dunia diharapkan mendorong kolaborasi internasional guna menciptakan dampak positif.
Selain itu memperkuat harmoni meningkatkan kemakmuran serta membangun ketahanan terhadap tantangan bersama semua negara. Kita perlu menyadari bahwa sumber daya air sangat diperebutkan tapi hak asasi manusia yang melekat pada setiap aspek kehidupan. Dengan demikian kerjasama global diharapkan dapat tercipta kondisi dimana air sebagai alat perdamaian bukan pemicu konflik.
Untuk itu kerjasama kedamaian seputar air dapat diwujudkan kerjasama menjadi kedamaian disemua sektor. Dengan kerjasama untuk mengembangkan hak asasi manusia dan kebutuhan setiap orang air menjadi kekuatan dan katalisator pembangunan berkelanjutan. Pada perayaan air sedunia ini Usemahu mengatakan, kita semua kumpul bersama bersatu demi air dan mengunakan air untuk perdamaian.
Meletakan dasar bagi masa depan yang lebih stabil dan sejahtera, dioerayaan hari air dunia Dinas PUPR juga lakukan kegiatan menanam pohon.bkarena kita tahu pohon menjadi salah satu upaya dalam rangka konserfasi sumber daya air. Demi kelangsungan air dimasa depan sebagai salah satu kegiatan memperingati air sedunia serta sebagai wadah dalam mempromosikan kegiatan water yang yang akan berlangsung di Nusa Dua Propinsi Bali, pada bulan Mei.
Kembali pada penanaman pohon Usemahu sebut, ini merupakan sebuah wujud kepedulian terhadap kondisi lingkungan dan memberi keteladanan akan pentingnya menjaga lingkungan. Sehingga tetap lestari dan bermanfaat bagi manusia dan mahluk hidup lainnya, menanam pohon sedini mungkin untuk penyediaan air. Sekaligus untuk memperbaiki sumber air yang ada disekitar, menanam pohon sebagai kangkah untuk mengembalikan fungsi hutan.
Untuk pengendali banjir, longsor dan erosi ada pula keanekaragaman hayati yang akan tercipta dengan menanam pohon. Sebab selain berfungsi sebagai daya tampung daerah aliran sungai juga jadilah bagian dari kampanye global air untuk perdamaian. Kita membutuhkan semua orang mulai dari individu, keluarga, perusahaan hingga pemerintah melakukan apa yang mereka bisa untuk bekerjasama.
Dalam bidang air dan membuka jalan untuk masyarakat yang lebih harmoni, sebelum mengakhiri sambutan Usemahu menyatakan. Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam acara penanaman pohon ini terutama kepada pemerintah negeri Urimeseng. Beserta perangkat negeri bRT/RW, masyarakat sekitar komunitas peduli sungai bersama semua yang hadir.
Dengan pernyataan Tuhan maka kegiatan penanaman pohon dilakukan dengan berbagai jenis. Selanjutnya Kepala dinas PUPR berpantun "ke kota tua jangan lupa ke kota bali yang lautnya biru wajahnya cerah berdamailah dengan air Masa depan pasti sejahtera".
(MB-01)
Belum Ada Komentar