ARTIKEL POPULER

Berkat Gubernur Cabai Digital Farming di Maluku Melejit, Produksi Naik  34 Persen

Berkat Gubernur Cabai Digital Farming di Maluku Melejit, Produksi Naik 34 Persen

​Ambon,MalukuBersatu.Com,-Berkat campur tangan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa kini cabai digital Farming menjelit hingga produksi 34 persen. Hal itu disebut   Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura yang terdapat pada Dusun Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu. Pada  hari ini Rabu (12/11/25) menjadi saksi keberhasilan Panen Perdana Cabai Digital Farming dan Konvensional.

img-1762955397.jpg

Hasil luar biasa ini adalah buah dari Gerakan Tanam Serempak Cabai yang dicanangkan langsung oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, pada  (13/08/25)  lalu. ​Gerakan tanam serempak ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Maluku, Bank Indonesia Perwakilan Maluku. Serta unsur kelompok tani (Poktan) dan penyuluh pertanian dan ini merupakan  Panen perdana.

img-1762955413.jpg

Sekaligus membuktikan komitmen Gubernur Lewerissa dalam memimpin transformasi petani Maluku menuju sistem pertanian modern berbasis teknologi. ​Kepala Dinas Pertanian Maluku, Ilham Tauda, menyampaikan rasa syukur atas hasil yang dicapai. “Gerakan tanam serempak yang dicanangkan Bapak Gubernur kini kita boleh adakan panen bersama. Ini bukti kerja kolaboratif yang terus kita kawal bersama.

"Ini sebagai langkah nyata untuk mentransformasikan petani Maluku menuju sistem pertanian modern,” ujar Ilham. Lanjutnya​, sebagaimana arahan Gubernur Hendrik Lewerissa, kegiatan ini adalah langkah strategis untuk modernisasi. Kedepannya Dinas Pertanian akan mendorong replikasi model digital farming  ke Tual, Masohi, dan wilayah penyangga lainnya.  Menjadi contoh bagi petani lain.

img-1762955426.jpg

​Keberhasilan program ini terbukti dari data yang disampaikan oleh Ketua Komunitas Smart Farming Maluku, Rasyid. Hasil panen menunjukkan peningkatan signifikan berkat adopsi digital farming yang telah dikembangkan sejak 2023. ​Pada komoditas cabai, sistem digital farming menghasilkan 2,1 ton dari lahan 0,4 hektar (dengan 22-25 kali panen), yang merupakan peningkatan 34% dibandingkan sistem konvensional yang hanya menghasilkan 1,6 ton.

img-1762955455.jpg

​Tak hanya cabai, bawang merah pun mencatatkan hasil memuaskan. Metode digital farming menghasilkan 3,2 ton (0,4 hektar). Atau melonjak 51% dibanding metode konvensional yang hanya mencapai 1,4 ton. ​“Digital farming membantu kami memahami kebutuhan tanaman secara akurat, dari kelembapan tanah hingga dosis pupuk, dan hasilnya nyata. Produksi lebih tinggi, kualitas lebih baik,” jelas Rasyid.

​Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Mohamad Latif, menilai panen kali ini sebagai bagian penting. Dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dicanangkan pemerintah. ​Latif menjelaskan bahwa pada Oktober lalu, inflasi volatile food Maluku mencapai 5,12 persen. Dengan harga cabai rawit sempat melonjak hingga Rp100 ribu per kilogram, menempatkan Maluku sebagai salah satu "zona merah" inflasi nasional.

img-1762955475.jpg

​“Panen ini diharapkan dapat memperkuat pasokan cabai di pasar lokal, menekan harga, dan membantu menjaga kestabilan ekonomi masyarakat. Ini adalah komitmen kami mendukung ketahanan pangan berkelanjutan di Maluku,” tegas Latif.​Panen perdana ini merayakan sinergi antara pendekatan digital farming dan konvensional yang dikelola oleh Komunitas Smart Farming Maluku. Acara ditutup dengan pembagian doorprize alat penyemprot elektrik, sebagai simbol semangat inovasi yang terus didorong di bawah kepemimpinan Gubernur Hendrik Lewerissa.                                                    (MB-01)


Komentar

  1. Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

ARTIKEL SERBA --SERBI

Lorem Ipsum is simply dummy text of ...

Nisa Rahmawati

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the ...

Steven

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the ...

Micky Zack

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the ...

Clara Pedirica
Kategori