
KADISBUD KUNJUNGI SMK N 3, MINTA KEPSEK PERKETAT KEDISIPLINAN DI LINGKUNGAN SEKOLAHH
Ambon , Pasca tawuran murid SMK N 3 Ambon, hingga meninggalnya salah satu siswa SMK Negeri 3 Ambon, Afdal Pelu warga Hitu Kecamatan Leihitu Maluku Tengah. Hari ini Kamis Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku James Th Leiwakabessy, setelah tiba dari tugas luar daersh. Langsung turun ke sekolah bertemu dengan Kepsek dan seluruh dewan guru diruang didampingi Kabid SMK Anisa dan Kabid GTK Yuspii Tuarita.
Terlihat raut wajah kadis sangat penuh rasa kecewa yang mendalam sebab sebelum tawuran terjadi dirinya telah panggil Kepsek seluruh kota Ambon termasuk Kepsek SMK N 3 Ambon Nurviah Sopahelwakan. Dimana dirinya mengambil langkah serius, memperketat disiplin di lingkungan sekolah. Setelah bertemu dengan Kadis, pimpinan sekolah kepada wartawan wartawan menjelaskan.
Dijelaskan, kehadiran pa Kadis dan rombongan secara tiba-tiba membuat dirinya sempat kaget dikira kunjungan dari pihak kepolisian. Lanjutnya, kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Maluku ke sekolah bertujuan memberikan pembinaan. Langsung kepada kepala sekolah, para wakil, guru, dan seluruh jajaran sekolah yang adavdibDMK N 3 Ambon.
Fokus utamanya hadirnya kadis adalah penegakan kedisiplinan kepada guru maupun agar peristiwa serupa tidak terulang.“Sebelum kejadian, sebenarnya sudah ada arahan dari Pak Kadis dalam pertemuan kepala sekolah pada 4 Agustus lalu. Bahkan kami sudah rapat internal dengan para wakil untuk mengantisipasi tawuran.
Namun belum sempat direalisasikan, peristiwa itu terjadi,” ungkap Kepala Sekolah. Lanjutnya sekolah sudah memiliki aturan tata tertib yang mengikat. Siswa buat pelanggaran diberikan sangsi pemanggilan bertahap hingga tiga kali", terangnya. Jika masih mengulangi, maka akan diberikan sanksi skorsing bahkan dikeluarkan dari sekolah, Guru BP, wali kelas, dan bidang kesiswaan dilibatkan dalam mekanisme penyelesaian masalah sebelum sampai ke kepala sekolah.
Selain pembinaan internal, pihak sekolah juga akan melibatkan tokoh masyarakat, kepala desa, RT/RW, pemuda, tokoh agama, hingga alumni.Dan pertemuan bersama itu dijadwalkan pada Jumat (22/8/2025) libatkan Kepolisian, termasuk Bimas dan Polda Maluku, juga akan hadir memberikan arahan langsung kepada para siswa.“Anak-anak ini tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tapi juga orang tua.
Karena di sekolah waktu mereka terbatas, apalagi sekarang sistem dua shift akibat pembangunan gedung. Jadi kami berharap peran orang tua lebih besar dalam mendampingi anak-anak,” tambahnya.Korban Afdal Pelu sendiri diketahui merupakan siswa kelas III yang baru saja menyelesaikan administrasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebelum peristiwa tragis menimpanya. Dari kejadian ini pihak sekolah menegaskan, apel pagi dan sore tetap dilaksanakan. Serta pembinaan rutin akan lebih diperketat.
“Mudah-mudahan ini menjadi yang terakhir, tidak boleh lagi terulang di kemudian hari,” tutupnya.Dari pantauan media ini, terlihat pa kadis bersama pejabat Dikbud sangat serius dalam kejadian yang nengakibatkan terjadinya pembakaran rumah warga Desa Hunuth yang membuat seluruh harus kehilangan tempat tinggal. (MB-01)
Belum Ada Komentar