
Leiwakabessy : Pertemuan Perdana Para Kepsek, Sebut Kinerja Sangat Rendah Harus Tingkatkan Disiplin
Ambon,MalukuBersatu.Com,-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku yang kini dibawah kepemimpinan Pj Jems Leiwakabessy. Pada Rabu(17/04/25) mengadakan pertemuan perdana bersama para Sekolah SMA/SMK dan SLB se-Propinsi Maluku. Para kepala cabang dinas dan pengawas yang berlangsung diaula Dikbud pada pukul 14.00 WIT. Pada pertemuan itu Kadis didampingi Kepala Bidang GTK Yuspi Tuarita yang bertindak sebagai moderator dan pejabat dari BKD.
Leiwakabessy didalam pertemuan yang berlangsung jurang kebih tiga jam itu menyoroti menyangkut masalah pendidikan yang sampai hari ini masih terpuruk di bumi Maluku. Sehingga diadakan pertemuan untuk lakukan evaluasi kinerja kepala sekolah terutama menyangkut kedisiplinan. Dikatakan data yang diterima banyak guru tidak berada di tempat tugas dan itu disembunyikan oleh kepala sekolah bahkan cabang dinas.
Saya mau katakan cara itu sangat tidak benar, dengan demikian kita akan lakukan tindakan tegas semuanya untuk peningkatan kesejahteraan guru dan itu juga termasuk pegawai Dikbud. Sebutnya untuk ketahuan semua kepsek, kepala cabang dinas dan pengawas. Pada jam 10.30 WUT, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dikunjungi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dengan pembayaran TPP.
Itu berarti Pemerintah sangat serius dan konsen, baik itu soal tata kelola pemerintah, tata kelola manajeriel pendidikan dan tata kelola anggaran. Yang ada pada lingkup Dinas Pendidikan, lanjutnya, kehadiran BPK, terkait dengan kinerja aparatur, pegawai. Dipanggil dan ditanyakan apakah menerima tunjangan sesuai dengan yang ditandatangani berikut terkait dengan P3K serta persoalan lainnya.
Ini merupakan hal penting yang saya sampaikan, selain itu dari pertemuan ini akan berkembang dengan dialog. Tuarita berikan kesempatan untuk kurang lebih enam orang penanya, hingga pertemuan berlangsung baik dan penuh kekeluargaan. Selanjutnya setelah pertemuan ini saya akan segera lakukan evaluasi sampai ketingkat yang paling bawah. Menyangkut masalah layanan dasar 1087 guru karena sesuai data dalam beberapa tahun.
Saya telah berkoordinasi dengan kepegawaian kalau kekurangan tenaga maka saya minta kesediaan BKD Maluku untuk menyikapinya. Selain itu lakukan SKP angka kredit dan lainnya, juga terkait pensiun berkala, cuti dan lainnya akan segera kita lihat. Dan juga ping penting menyangkut kebutuhan hak hak guru/pegawai, dengan demikian dimintakan semua harus siap untuk dievaluasi.
Kebih lanjut Lewakabessy minta jangan para kepala sekolah untuk dapat proses kenaikan pangkat para guru. Berdasarkan penilaian masa kerja berdasarkan golongan, kecuali bagi guru yang buat pelanggaran jadi perhatian. Dikatakan, guru itu dua satu artinya dua tahun sekali terjadi penaikan berkala.Beda dengan pegawai sturtural satu empat, hingga saya mohon para kepsek dapat menyelesaikan berbagai persoalan di sekolah sebaik mungkin.
Seandainya tidak bisa diselesaikan ada pengawas sebagai mitra untuk mendampingi kepsek terkait persoalan pendidikan. Karena pengawas hadir sebagai perpanjangan tangan dari Dikbud disetiap sekolah. Ditegaskan lagi beberapa akhir belakangan ini lembaga Dinas Pendidikan dievaluasi, didapatkan kinerja kita jelek. Bapak ibu tidak melakukan pengawasan dan pembinaan dilingkup aparatur dengan baik dan benar.
"Saya sudah sampaikan kepada sekretaris Dinas dan empat Kabid kalau di dinas ada yang keluar dari aturan tindak tegas.Tujuannya agar semua disiplin taat aturan hingga dapat bb erbuat yang terbaik bagi dunia pendidikan. Bahkan mutu pendidikan dapat ditingkatkan agar bisa keluar dari zona tidak nyaman. Kita berproses untuk dapatkan guru yang berkualitas.
Seandainya itu sudah bisa diperoleh maka jelas para guru tersebut akan berikan yang terbaik bagi peserta didik. Dengan menambahkan pemerintah dibawah kepemimpinan Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath tidak akan tutup mata terhadap kesejahteraan para guru di Maluku.(BM-01)
Belum Ada Komentar