Unifah Sebut : Guru Miliki Peran Strategis Membangun Peradaban Bangsa
Ambon,MalukuBersatu.Com,-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Maluku, hari ini Kamis (30/10/25) melaksanakan konfrensi kerja pertama di bumi Maluku. Hadir untuk kegiatan yang luar biasa itu, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Prof. Dr. Unifah Rosyiqdi, M.Pd.. Untuk memberikan penguatan organisasi kepada para guru yang ada di Propinsi Maluku kegiatan ini mengambil tema “Perjuangan PGRI dalam Mewujudkan Guru Profesional, Sejahtera, dan Terlindungi”

Berdasarkan informasi yang didapatkan media ini, konfrensi pertama diikuti, seluruh kepala sekolah tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK MA dari 11 Kabupaten/kota. Dan hadirnya Ketua PB PGRI sebagai momentum penting bagi para pendidik hingga memperkuat perjuangan profesi guru di tengah dinamika perubahan dunia pendidikan yang semakin kompleks. Prof. Unifah dalam amanahnya menyebutkan.
Guru memiliki peran strategis dalam membangun peradaban bangsa, tanpa guru semuanya tidak berarti. Lanjutnya, PGRI akan terus memperjuangkan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan profesi guru diseluruh Indonesia, termasuk di Maluku. Kita tahu bersama “Guru tidak hanya dituntut profesional dalam menjalankan tugas. Tetapi juga harus mendapat jaminan kesejahteraan dan perlindungan hukum dalam menjalankan profesinya,” tuturnya.


Ibu yang biasa disapa Uni tekankan, pentingnya profesionalisme guru di era digital saat ini. Guru harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan kurikulum, tanpa meninggalkan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa. “PGRI hadir untuk memastikan bahwa setiap guru memiliki akses terhadap pelatihan, pembinaan, serta kesempatan untuk berkembang secara berkelanjutan,” sebutnya. Hingga penguatan menjadi wadah dialog antara PB PGRI dan para kepala sekolah di Ambon.
Selesai berikan sambutan diberikan kesempatan untuk berdialog, terlihat para guru mengambil kesempatan emas untuk sampaikan berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan. Seperti keterbatasan sarana pembelajaran, kebutuhan peningkatan kompetensi digital. Sampai persoalan administratif yang masih membebani guru di Maluku. Ketua PB karajan, berbagai masukan akan menjadi bahan penting dalam merumuskan kebijakan dan rekomendasi organisasi di tingkat nasional.

Prof. Unifah juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap guru dari kasus-kasus hukum yang sering timbul akibat kesalahpahaman di lingkungan sekolah. Sebutnya PGRI memiliki lembaga bantuan hukum siap dampingi guru menghadapi berbagai persoalan hukum yang terkait profesinya. “Guru harus merasa aman dalam bekerja, tugas mulia mendidik anak bangsa tidak boleh terhambat oleh ketakutan atau tekanan,” tandasnya. Apa yang dikatakan pimpinan pusat itu membuat para guru penuh semangat.
Para kepala sekolah menyambut baik langkah PB PGRI yang turun langsung memberikan motivasi dan pembinaan kepada para pendidik di daerah. Mereka berharap kegiatan penguatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkala agar perjuangan dan aspirasi guru tersampaikan secara langsung kepada pengurus pusat. Melalui kegiatan ini, PGRI menegaskan kembali komitmennya sebagai organisasi profesi yang independen, solid, dan konsisten memperjuangkan hak-hak guru.

Penguatan yang diberikan menjadi inspirasi bagi seluruh pendidik di Ambon untuk terus meningkatkan profesionalisme. Menjaga integritas, serta bersama-sama membangun dunia pendidikan yang berkualitas, sejahtera, dan berkeadilan.(MB-01)
Indonesia
English
Belum Ada Komentar