
Kepsek SLB Batu Merah : 7 Siswa Berkebutuhan Khusus Ikut US Jenjang SMA
Ambon, MalukuBersatu.Com,-Hari ini ujian sekolah memasuki hari ke-empat, media ini berkesempatan kunjungi SLB Batu Merah yang berlokasi di daerah Gulunggug. Saat bertemu dan saling menyapa kemudian kepada pers Kepsek Irma Dokomalamo menuturkan. Hari ini Kamis (13/03/25) sudah masuk hari keempat proses ujian bagi siswa berkebutuhan khusus dan berjalan lancar. Mereka ke sekolah tepat waktu dan tidak banyak tingkah.
Namun memang perlu pendampingan dari guru untuk pengolesan tapi untuk pengisian nama, tempat tanggal lahir itu mereka bisa lakuksn secara mandiri. Sebab sebelumn ujian kami telah berikan simukasi dan pelatihan cara ujian, karena itu perlu untuk ada pembiasan bagi mereka. Lanjutnya soal soal yang disusun oleh guru mata pelajaran itu kita sesuaikan dengan juknis yang dikeluarkan Dikbud.
Dimana secara akademik diambil dari pelajaran kelas satu, kelas dua ditambah dengan pelajaran kekad tiga semuanya berapa persen. Jadi guru guru mata pelajaran buat berdasarkan yang ditetapkan Dikbud, kemudian ada program khusus dimana beda dengan Sekolah reguler. Program khusus tersebut berkaitan dengan kepribadian siswa dengan berbagai hambatan yang dimiliki.
Sebutnya, ada hambatan intelektual, hambatan autis, pendengaran dan bicara, keadaan yang berbeda tersebut kami serahkan kepada guru guru yang miliki keahlian yaitu kekuhsusan. Saya telah komunikasi dan hal itu diantaranya bagaimana cara siswa memakai sepatu cara menyetrika pakaian dan beberapa lagi yang lain. Jadi tinggal bagaimana guru berikan penilaian, saat disinggung mereka juga ikuti ujian seperti sekolah reguler.
Iya mengikuti ujian seperti reguler hari pertama agama dan PPKN, hari kedua ibahasa Indonesia sama IPA, hari ketiga bahasa Inggris. Keempat IPS dan program khusus. Ujian sama hanya memang menyangkut kurikulum tingkat kesulitannya berbeda. Kami mengharapkan sampai hari terakhir bisa terlaksana dengan baik, aman dan tertib terhadap 7 siswa SLB.
Selain itu mesti kita sampaikan guru tidak hanya melihat peserta didik disaat mereka ada di bangku sekolah. Walaupun mereka telah tamat tetap diperhatikan. Kita tetap melihat berbagai keterampilan-keterampilan yang mereka miliki untuk terus kembangkan. "Ketika mereka lulus dari sini berada di masyarakat kami terus dampingi, sebab diakui mereka cacat mentak tetapi ada kelebihan lain yang mereka miliki dan tidak dimiliki oleh orang normal", ungkapnya.(MB-01)
Belum Ada Komentar