Leiwakabessy : Gubernur Minta Dikbud Maluku Harus Dibersihkan Dari Pencuri

Ambon-, MalukuBersatu.Com,-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku, James Leiwakabessy pada Senin (16/06/25) adakan pertemuan dengan pegawai, pengawas dan P3K. Disebutkan, dirinya mendapat WA Dari Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dimana Gubernur terima dari masyarakat menyatakan. Pa Gubernur tolong lihat Dikbud lima tahun jadi sarang penyamun karena mendukung rezim tukang tou itu istilah orang Ambon sebenarnya (pencuri).

Dan saya diminta kalau harus membersihkannya, Saya tanyakan kepada kita semua yang ada dalam pertemuan ini, apakah kita ingin dapatkan julukan seperti itu. Dan memang benar selama lima tahun tahun basudara buat kegiatan seperti yang disebutkan. Karena yang disampaikan itu bukan Indikasi lagi, tetapi sudah merupakan pernyataan bahwa aparatur Dikbud selama ini lakukan tindakan tidak benar yaitu sekali lagi pencuri.

Dengan yang disebutkan itu, berarti dari aparatur sampai stafnya suka mencuri, sebagai lembaga pendidikan kita mau taruh wajah kita ini dimana. Padahal Saya sebagai Plt kadis baru saja lakukan penandatangan RU menyangkut revitalisasi pendidikan. Baik SMA/SMK dan SLB, sebanyak 66 RU dari yang dulu hanya 30 Dikbud dapat. Terkait itu saya dapat penjelasan dari Kabid SMA Farid Hatala.

Tidak bisa lebih karena terkait dengan sertifikat lahan dan lagi diupayakan untuk memiliki serifikat. Untuk hal seperti itu paling penting agar bisa lakukan revitalisasi kalau tidak bisa jadi masalah dan itu juga sebagai kinerja kita buat evaluasi. Lanjut Leiwakavessy, satu per satu kita bahas tetapi yang paling menjadi gambaran umum yaitu seperti mereka melaborkan kotoran di wajah kita.

Menyangkut tiktok ini harus kita tanggapi karena anggap Dikbud Maluku sebagai tukang curi dan harus berbenah. Dengan demikian kalau ada yang coba lagi lakukan hal tersebut diruang ini saya nyatakan segera dimutasikan. Kita inikan dibayar untuk melayani, seandainya dikasih apa boleh buat tapi jangan sekali-kali meminta bahkan mematok. Untuk diketahui saya sudah dengar saat masih di BKD dan telah kantongi nama-nama.

Tetapi pembuktian baru di RR dan hati-hati bapa/ibu PP nomor 98 mengatakan. Bahwa hanya mendengar wajib hukumnya kita pangil dan periksa apalagi kedapatan buat tindakan kejahatan. Itu berarti langsung dieksekusi, jadi saya minta evaluasi mulai dari plt kadis turun ke kepala bidang dan kasubag maupun staf. Untuk itu jangan coba-ciba dan J main main kalau mau main silahkan main dan itu akan menyusahkan diri sendiri.

Sekali lagi pencuri harus diberantas, saya sangat terganggu saat duduk bersama dan pa Gubernur sampaikan tolong baca WA. Tolong dibina aparatur yang ada di Dikbud itu, kalimat itu sangat pedis ditelinga dan saya katakan susp hari ini diadakan pertemuan. Dan akan segera melaporkan ke pa Gubernur, sehingga dengan semua yang sudah saya sampaikan Terkait tukang touw (pencuri).

Tolong para kepala bidang perketat dan evaluasi semua yang terindikasi tidak benar. Diperbaiki apa yang disampaikan oleh media sebab itu jadi perhatian serius. "Saya percaya kita semua miliki komitmen yang kuat untuk memperbaharui dan memperbaiki wajah Dikbud Maluku lebih baik. Sebab masih banyak tanggung jawab mesti kita lihat bersama untuk bangun dunia pendidikan di bumi Raja-raja ini.

"Terutama menyangkut membangun sarana dan prasarana sekolah dan juga kantor serta masih lagi yang lain. Terkait disiplin pegawai pada apel bersama maupun jam masuk dan pulang. Yang diakui sangat tidak tertib dan mesti ditertibkan", tandasnya.(MB-01)