ARTIKEL POPULER

PATTINAMA GANDER MASIH BELUM DIPAHAMI BENAR OLEH WARGA GEREJA

PATTINAMA GANDER MASIH BELUM DIPAHAMI BENAR OLEH WARGA GEREJA

Ambon MalukuBersatu Com,-Universitas Kristen Indonesia Maluku ( UKIM) belum lama ini melakukan pelatihan bahan ajar kurikulum gereja menuju pendidikan HAM reponsif gender bagi para pengasuh sekolah minggu jemaat GPM Alang Asaude klasis Seram Barat. ⁰Kepada pers Pendeta Eklefina Pattinama pada Kamis (21/12/23) mengatakan bersama dua temannya yaitu Grace Wuruy dan Yonas Tuhumury memperoleh temuan tidak berjalan gender   sampai hari ini ditubuh gereja dengan baik. Diskriminasi terhadap perempuan masih terus terjadi, karena kuatnya budaya patriakhi. Berbagai bentuk tidak tepat terus diulang, didengungkan, dari generasi ke generasi.

img-1703198923.jpg

Dengan anggapan bahwa laki-laki dan perempuan “seharusnya” memiliki karakteristik berbeda yang terbentuk sebelum lahir. Stereotip yang ada di atas kuat dalam masyarakat dan selanjutnya mempengaruhi kondisi hingga masuk sampai pada lingkup pengasuh dimana untuk bahan ajar pendidikan formal gereja pada  pendidikan SM/TPI dan Pendidikan di katekisasi. Hal itu terungkap dari wawancara terungkap bahwa pengajaran Agama Kristen yang dilakukan di sekolah minggu olehpengasuh/guru Agama sesungguhnya menempatkan perempuan dan laki-laki sesuai harkat dan martabatnya sebagai manusia.

Dengan kewajiban-kewajiban yang sifat dogmatis Kristen, bahan ajar yang digunakan dalam pendidikan gereja seperti buku teks pelajaran agama kristen, buku pengayaan, buku bacaan, pengajaran masih stereotip memuat gender . Padahal Prinsipnya pendidikan gereja seharusnya memberikan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai teologi menjadi kekuatan. Mengatasi berbagai ketidaksetaraan gender, m asalah rendahnya pengetahuan pengasuh/Guru Sekolah Minggu Jemaat GPM Alang Asaude tentang konsep gender masih sangat rendah. 

img-1703198948.jpg

Kesetaraan dan ketidakadilan gender, bagi gereja terutama dalam pendidikan rendahnya pengetahuan Pengasuh tentang HAM serta Rendahnya Pengetahuan Pengasuh tentang teks Alkitab Responsif gender. Rendahnya Ketrampilan Pengasuh dalam pengembangan bahan terbuka sesuai teks Alkitab. Hingga wajib disosialisasi responsif gender dan latihan menentukan HAM Responsif gender.  


PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN P

Pattinama menyebutkan, pelaksanaan kegiatan pelatihan yang dilakukan mereka itu pada Kamis (15 - 17 Juni 2023). Selanjutnya sebagain k etua tim PkM ada beberapa hal yang berhubungan dengan kegiatan pelatihan PkM pengembangan bahan ajar yang berguna bagi para pengasuh. Pembelajaran Gereja yang responsif gender dengan membawakan Materi Kesetaraan gender dalam pelayanan Gereja yang terjadi dalam masyarakat. Karena perempuan berkaitan dengan urusan rumah tangga masak, cuci, sapu, mengurus anak, sedangkan laki-laki yang dianggap kuat, tidak identik dengan urusan rumah tangga, tidak memiliki kegiatan rumah tangga seperti menyapu, mencuci, mengurus anak, dan lainnya.

img-1703198975.jpg

Urusan laki-laki itu kuat dan mampu bertahan. (Apriliandra & Krisnani, 2021), ketidaksetaraan gender tidak hanya terjadi di masyarakat tetapi juga dalam pelayanan gereja. Padahal  dalam ajaran Gereja Protestan Maluku telah ditetapkan konsep teologi tentang kesetaraan gender namun masih terdapat tafsiran Alkitab yang bias gender. Ada teks Alkitab yang ditafsiran memperkuat posisi laki-laki sebagai pemimpin, kepala dan sebagai penguasa atas perempuan. Hal ini turut mempengaruhi tindakan diskriminasi, ketidakadilan terhadap perempuan. 

Padahal gereja terpanggil untuk memperjuangkan keadilan gender, Gereja berpihak pada memperjuangkan hak hidup manusia. Oleh karena itu diperlukan penafsiran Alkitab yang responsif gender dalam pendidikan gereja. Gereja terpanggil untuk mengembangkan makna keseteraaan gender dalam dunia pendidikan.kurikulum pendidikan gereja kepada anak SM/TPI bagaimana identitas anak laki-laki dan perempuan setara sebagai manusia. Berdasarkan teks Alkitab dalam Kejadian 1 : 26-28 menceritakan bahwa Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan setara dengan Ima Go Dei gambar dan rupa Allah.

img-1703199055.jpg

Walaupun perempuan dan laki-laki berbeda secara kodrat, Allah tidak membedakan perepuan dan laki-laki, bahkan Allah memberikan tanggung jawab yang setara kepada laki-laki dan perepuan, memberikan tugas kepada Laki-laki juga perempuan. Ketidaksetaraan gender termasuk dalam masalah HAM (hak asasi manusia) sebab pada setiap manusia yang melekat hak kodratnya tidak boleh diperlakukan semena-mena. Namun dalam kenyataannya tindakan kekerasan berbasis gender selalu terjadi di luaraga. 

Meskipun ada undang-undang No.23 tahun 20204 Menghapus KDRT , tetapi kekerasan terus terjadi pada perempuan. Tindakan kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran HAM yang membatasi, mengancam, meperkosa hak hidup manusia. Streotipe yang terjadi dalam masyarakat perempuan itu lemah, tidak rasional, tidak bisa menjadi pemimpin, perempuan itu penakut. Korban streotipe ini perempuan, baik dalam keluarga maupun dalam dunia kerja. Pada perempuan yang sudah menikha, ajaran agama Kristen mewajibkan kepatuhan kepada suami

img-1703199137.jpg

Stereotipe gender telah menyebabkan ketidakadilan yang mengakibatkan tindakan pelanggaran HAM.Untuk mendalami HAM dalam perspektif kesetaraan gender. Pelanggaran HAM muncul ketika manusia melakukan tindakan kekerasan terhadap manusia lain. HAM menjadi hak dasar yang melekat pada semua manusia yakni hak untuk hidup, kebebasan. Setiap manusia mempunyai hak yang melekat pada dirinya sebagai manusia dan tidak ada manusia siapapun yang dapat mencabut, mengancam kehidupan manusia lain.

Hak asasi manusia melindungi martabat manusia berdasarkan hukum, karena setiap manusia memiliki hak atas dirinya sendiri. HAM telah diatur dalam undang-undang nomer 39 tahun 1999, menjelaskan bahwa hak asasi manusia merupakan kumpulan haknya yang telah melekat pada setiap individu. Sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan wajib dijunjung tinggi, dihormati dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang. Hukum Negara telah menjamin Hak-hak asasi manusia yang diakui dan harus dilindungi, HAM seharusnya menjadi dasar bagi kehidupan masyarakat.

img-1703199183.jpg

Gereja mesti dapat berperan aktif dalam upaya menegahkan HAM, dimulai dari pendidik gereja yang termuat dalam kurikulum SM/TPI mengajar anak sejak dini untuk menghormati dirinya dan diri orang lain. Teks Alkitab Yohanes 8:2-11 menceritakan tentang ketidakadilan gender. Laki-laki Yahudi menangkap seorang perempuan berzinah dan membawanya kepada Yesus. Meminta Yesus untuk menghakimi perempuan berzinah, tindakan pelanggran HAM terhadap perempuan dianggap tidak adil, Yesus menolak untuk menghakimi perempuan itu.

Penolakan Yesus menunjukkan keberpihakan Yesus kepada kehidupan, ada perlakukan tidak adil terhadap perempuan, karena itu Yesus katakan. “Barang siapa yang merasa tidak berdosa silahkan merajam perempuan ini.” (Yoh. 8:7) Perkataan Yesus ini mendorong manusia Yahudi untuk menghargai HAM menjunjung nilai kemanuisaan. (Telnoni, 2020).Berdasarkan uraian di atas dengan jelas bahwa Allah itu adil dan Allah menginginkan manusia bertindak adil.Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Alkitab menunjukkan HAM responsif gender. Beberpa teks Alkitab Amsal 14:21, 14:31, 22:22, 23) menunjukkan bahwa setiap orang perlu dihargai dan diperlakukan sebagai manusia.

img-1703199201.jpg

Juga di dalam Kitab Efesus (6:4) terdapat penghargaan terhadap anak, ada perjanjian keselamatan bagi anak. Pendidikan gereja perlu mengembangkan bahan terbuka yang setara gender, karena Allah membedakan jenis kelamin manusia namun tidak membuat perbedaan peran antara keduanya (Barth & Barth, 2017). Pendidikan gereja harus responsif gender, dalam pendidikan gereja formal, perlu pengembangan bahan ajar yang responsif gender pada kurikulum SM/TPI. Ditambahkan dari kegiatan itu peserta dibagi dalam 4 kelompok, setiap kelompok memilih 2 Teks Alkitab Perjanjian Lama.

Tentang Adil Gender dan tidak adil gender dan 2 Teks Alkitab Perjanjian Baru tentang Adil gender dan tidak adil Gender. Dalam presentasi peserta sudah memiliki pengetahuan tentang gender, para pengasuh mulai terlihat dalam memilih cerita dalam teka-teki Alkitab. Latihan pertama ini mengantarkan pengasuh untuk memilih dalam latihan berikutnya memilih bahan terbuka dalam kurikulum SM/TPI GPM Tahun 2021. Latihan ke dua para Pengasuh dibagian pada sesuai jenjang mengajar anak. Ada 4 Jenjang/ Sub jenjang jenjang jenjang anak sesuai kurikulum Pendidikan Gereja Tahun 2021, anatra lain.

  1. img-1703199238.jpg

Kelompok anak ketinggian Indria, Kelompok anak Kecil, Kelompok Anak Tanggung dan kelompok anak Remaja. Para Pengasuh di kelompokkan sesuai jenjang/sub jenjang untuk kegiatan hari ke tiga, setelah para pengasuh menemukan bahan ajar responsif gender menuju pengisian HAM, tahap berikutnya Para Pengasuh di ajarkan bagaimana mengembangkan bahan ajar responsif gender. Ranancangan pembelajaran merupakan suatu komponen pokok dalam pembelajaran. Keterampilan guru dalam membuat rencana pembelajaran dan implementasi dalam proses pembelajaran dan guru menguasai materi.

Memahami dan membuat rencana pembelajaran dalam pengebangan bahan terbuka.(Asan Basri, 2015). Keberhasilan dalam menata serta menerapkan rencana pembelajaran dapat dilihat dari peserta didik memahami materi yang diajarkan. Pengembangan bahan ajar pendidikan gereja pada kurikulum SM/TPI membaca, menganalisis teks-teks Alkitab yang responsif gender dapat dilakukan melaui. Satu, Pengembangan pada materi pelajaran dilakukan dengan menganalisis setiap pesan yang terdapat dalam materi pelajaran apakah telah memenuhi kebutuhan belajar siswa secara adil gender

img-1703199297.jpg

Kedua pengembangan pada kegiatan belajar mengajar, p erlu merancang bahan ajar mulai dari persiapan pembelajarn sampai pada tahap evaluasi. Pengembangan Model Pembelajaran Responsif Gend, kegiatan pembelajaran diskusi kelompok, studi kasus, berbagi pengalaman. Mendalami teks Alkitab yang responsif gender dan mengkritisi teks Alkitab yang ias gender dalam kegaiatn pembelajaran dengan mengembangan pembelajaran. Gunakan diskusi, kelompok kritis, berbagi pengalaamn yang berhubungan dengan gender.

Ketiga, pengorganisasian pembelajaaran evaluasi, mengatur pengorganisasian pembelajaran dan melakukan evaluasi melalui tes akhir. Mengetahui kemampuan peserta didik responsif gender dan HAM. Melakukan Evaluasi :awal, pertengahan, akhir, dalam bentuk tertulis atau lisan, dijelaskan pada pembentukan kelompok-digabung antara laki-laki dan perempuan dalam ksetaran gender. Pada sesi terakhir pelatihan mengembangkan bahan ajar responsif gender, dalam bentuk menulis bahan ajar oleh para pengasuh setiap jenjang sesuai kurikulum 2021 dan mengembangankan materi ajar responsif gender. 

img-1703199314.jpg

Akhirnya pelatihan pemahaman gender di Jemaat GPM Allang Asaude ,  ditutup dari kegiatan Gender oleh Tim PkM Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon, bersama mitra Para Pengasuh SM/TPI jemaat GPM Alang Asaude, Klasis Seram Barat telah dapat menyelesaikan rangkaian kegiatan PkM . Kiranya para pengasuh SM/TPI dalam mengajar dapat mengembangkan bahan ajar sesuai buku ajar yang sudah disiapkan. Para pendamping Pengasuh dapat memiliki presepktif gender dan dapat mendampingi para pengasuh untuk mengajarkan materi ajar responsif gender.

Mengakhiri Program PkM Pattinama bertimakasih terutama LPM UKIM telah memantapkan pelaksanaan program ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Jemaat GPM Alang Asaude, para pengasuh SM/TPI per jenjang anak, telah bersama-sama melaksanakan kegiatan PkM ini. Terima kasih atas kerjasama Tim PkM serta Fasilitator telah membantu selama kegaiatan PkM berlangsung dari awal hingga akhir.(MB-01)


Komentar

  1. Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

ARTIKEL SERBA --SERBI

Lorem Ipsum is simply dummy text of ...

Nisa Rahmawati

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the ...

Steven

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the ...

Micky Zack

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the ...

Clara Pedirica
Kategori