Pesan Moral Dari MI Pilkada Maluku Adalah Pilkada Damai
Ambon,MalukuBersatu.Com,-Suhu politik Pilkada di Maluku berjalan semakin panas, karena ada Paslon yang melakukan tindakan tidak benar lakukan hujatan ke paslon yang lain. Hal itu muncul baik dari kandidat maupun para jurkam, mesti jujur dikatakan lawan politik sangat tidak faer karena disetiap kampanye saya terus yang dihujat. Berbagai hujatan terus mengalir tiada hentinya, namun sebagai orang yang berpengalaman dalam memimpin daerah inibdaya tiddk marah tidak sedikit pun ingin menyentil lawan yang lain.
Sudah sejak awal saat dilakukannya deklarasi dihadapan seluruh masyarakat Maluku, dengan jiwa satria Beta menyatakan. Mohon maaf lima tahun kemarin tidak bisa berbuat banyak untuk masyarakat Maluku.“Bersama Michael Wattimena akan baku keku, baku gandeng, baku dukung lihat Maluku untuk mensejahterakan masyarakat. Itu ungkapan rasa yang dikeluarkan dari hatinya seorang hingga meneteskan air mata.
"Bukan suatu yang biasa-biasa saja, sehingga dibiarkan disana sini hujatan tetapi beliau tetap tersenyum. Ini merupakan tokoh yang sejati tidak balas jahat dengan jahat tetapi berdoa itu kunci kesuksesan", itu caranya. Namun memang disadari kata pepatah “Pengalaman adalah Guru Terbaik” dan dari pengalaman kita bisa memahami dari kita dengan orang lain. Dilihat dari ke tiga calon KANIDAT yang ada siapa yang layak & tak layak untuk memimpin Maluku kedepan, hal itu sudah sangat jelas terlihat.
Beliau tidak pernah melakukan fitnah terhadap paslon lain, seandainya ada yang mencibir dengan cara tidak benar selalu dikatakan jangan balas. Karna beliau sadar dan tahu betul ajarkan Agama tidak mengajarkan demikian dan selalu di tiap kesempatan pa Murad Ismail sampaikan.“Walaupun kita punya amal baik setinggi Gunung jika suka melakukan Fitnah terhadap oranglain maka akan percuma karena terhapus karna dosa yang telah kita buat” tuturnya.
Sebagai seorang bapa yang baik selalu menanamkan etika dan sikap dalam proses pertarungan Pilgub yang di gelar 5 tahun sekali .Janganlah menjadi paslon yang karna kepentingan Pilkada lalu mengkotak - kotakan orang Maluku dengan berbagai fitnah dan yang terus dilontarkan. Diingatkan Momen Kampanye ini merupakan pesta demokrasi lima tahun sekali yang harus di hargai Marwah nya sebagai proses berdemokrasi di negara ini dengan penuh kegembiraan.
Jangan pula karna momen politik sampai- sampai harus memberi batasan pada suku lain ataupun pemimpin yang beragama tertentu. Apalagi membandingkannya di ruang publik seolah-olah mereka benar-benar tanpa dosa. Jadi dari hal ini kita sama - sama belajar siapa yang layak untuk memimpin Maluku 5 Tahun kedepan.
"Jangan ada lagi moment Kampanye menggunakan nama- nama pemimpin apa lagi menyentil hingga pemimpin Muslim ? Apakah Anda para paslon merasa layak untuk sampaikan itu? Apakah anda ustad atau Habib sehingga punya ukuran itu ? Saya rasa tidak. Mari sama-sama junjung demokrasi ciptakan Pilkada damai di Maluku.Mari Kita Junjung Tinggi Demokrasi… Mari Katong Wujudkan Pilkada Damai di Maluku,"tuturnya.(MB-02)
Belum Ada Komentar