Raja Rutong : Gelar Adat Kepada Wamenkum Untuk Terus Menyatu Di Bumi Raja-Raja

Ambon, MalukuBersatu. Com, -Raja Rutong Reza Valdo Maspaitella, saat dimintai komentar oleh media Latupati terkait penganugerahan gelar adat negeri Rutong kepada Prof DR Edward Omar Syarif Hiariej. Yang berlangsung di Negeri Rutong pada Selasa (22/04/25) dirumah Raja sore kemarin Maspaitella menuturkan. Wamenkum itu anak Maluku bukan hanya menjadi wakil Maluku di tingkat nasional.

Tetapi sekarang dengan telah diberikan penganugerahan gelar adat, maka jelas itu telah melekat dalam diri Wamenkum. Tujuannya agar beliau senantiasa menyatu dengan masyarakat adat dibumi raja-raja yang katong samua cinta ini. Lanjut Raja, kebangaan besar katong orang Ambon dan Maluku, Prof DR Edward Omar Syarif Hieriej masuk dalam kabinet merah putih. Hingga tidak buang sesuatu berharga itu, maka kami warga Ruting satu hati.

Berikan gelar "Matua Matakao Amano Lopurisa Uritalai", agar beliau yang juga anak adat dari Nusalaut, terus bergandengan tangan biking bagus Maluku. Dalam hal ini pada bidang hukum dan kiranya bersama-sama dengan masyarakat adat bisa memperjuangkan toleransi antara hukum positif dan adat. Karena ini akan menjadi kesejahteraan bagi masyarakat adat bukan hanya di Maluku tapi diseluruh nusantara.

Jadi sekali lagi ini bagian dari sebuah penghargaan adat kepada pak Wamenkum, karena sebagai masyarakat adat kami sangat butuhkan beliau. Dalam artian kedepan kiranya Wamenkum bisa menindaklanjuti harapan dari masyarakat adat di Maluku. Untuk sinkronisaiskan hukum positf dan hukum adat sehingga betul-betul bisa bermanfaat bagi kesejahtraan masyarakat.

Dan itu sangat menjadi harapan kita bersama orang Ambon/Maluku diawali dari Negeri Rutong. dan semangat ini bukan hanya untuk Rutong namun bagi seluruh negeri adat di Maluku. Katong akan sama-sama menyatuh hati, bergandengan tangan hidupkan Negeri adat yang telah diberikan para leluhur. Seperti yang di sampaikan Wamenkum sesuai sejarah Jaziriah Mulok Negeri raja-raja atuapun kerajaan- kerajaan telah ada sejak dulu kala.(MB-01)