
SD LATIHAN ANGKATAN 1975 PULANG BAKU GANDENG RAYAKAN HUT KE-50, BERBAGI KASIH DI HUNUTH
Ambon, MalukuBersatu.Com,-Sesuatu yang luar biasa diperlihatkan baku dapat kembali 50 tahun alumni 1975 SD Latihan SPG Negeri Ambon. Begitu peduli pertemanan selama 6 tahun yang tidak pernah luntur hingga kini boleh rayakan 50 tahun berkarya bersama mangente negeri. Dengan sebutan "bakumpul 1975 SD Latihan SPG Ngeri Ambon ", ketua alumni Maggy Samson, mantan Kadis Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Propinsi Maluku.
Saat dimintai komentar kepada pers menuturkan, alumni SD Latihan SPG angkatan 1975 telah satu hati, bukan baru kali ini kumpul. Dan katong reuni lagi ditahun ini dalam usia 50 merupakan sesuatu yang berarti diantara kami ulang tahun emas. Bertepatan dengan usia GPM ke-90 dan zkitabAmbon ke--450. Hingga dengan rasa kekeluargaa dan kebersamaan katong tinggalkan keluarga sejenak bakumpul bersama ditahun 2025.
Hati hal yang kating sepakat pelayanan kasih kepada warga Hunuth yang alami musibah terjadi pembakaran rumah-rumah oleh wagra Hitu akibat tawuran pelajar. Kegiatan peduli kasih dibuat pada hari iJumaat (05/09/25) kami hadir berikan bantuan sesuai dengan apa yang ada pada kami. Terlihat warga Hunuth merasa senang menerima kami baik itu aparat desa warga dan lainnya.
Lanjutnya, kami juga bertemu dengan beberapa korban kebakaran yang rumahnya tinggal puing-puing. Sebagai alumni yang sudah berusia diatas 60 tahun kami merasa senang dan bahagia bisa peduli dengan sesama. Terasa bahwa 50 tahun kita tinggalkan SD kini kembali bakumpul dapat buat sesuatu yang berarti. Sementara itu warga penerima bantuan, Cornelia Likumahu saat terima bantuan sangat bersyukur.
Dan langsung keluarkan perasaan hati kepada para alumni SD Latihan, dikatakan tolong sampaikan kating pung suara hati. Kami mohon dipercepat pembabgunan pos pengamanan, agar kami bisa merasa aman di negeri kami sendiri. ebab sampai kini pos pengamanan masih darurat belum permanen. Yang kami sampaikan ini bukan berarti Tuhan di nomor duakan tetapi sebag masyarakat berharap ada perhatian pemerintah.
Sebab kami merasa trauma, ini bukan baru pertama kali terjadi sudah berulang kali, ada terjadi masalah apa saja yang menyangkut jazirah Hunuth jadi sasaran sebab tempat perkelahiannya di seputaran Hunuth. Padahal warga Hunuth tidak pernahh lakukan hal aneh-aneh. Jadi harapan kami secepatnya hadirkan pos pengamanan dan tolong pemerintah lia katong untuk pembangunan rumah jua.
Sementara itu Sekretaris desa Hunuth Abraham Tahalea dikala bertemu alumni SD Latihan SPG katakan. Pertama-tama katong bersyukur dan berterimakasih, alumni SD Latihan miliki kepedulian yang tinggi bagi warga Hunuth. Walaupun hanya mendengar lewat media namun dengan keinginan yang tulus bisa hadir dari berbagai kasih dengan warga Hunuth. Sehingga jadi penyemangat bahwa kami tidak merasakan sendiri ada saudara yang datang mangente.
Berikan bantuan untuk meringankan beban kami, saat ditanyakan bantuan apa saja yang masih diperlukan. Kebanyakan alat-alat rumah tangga/dapur. Diakui memang sudah diberikan tapi belum mencukupi, selain itu seragam sekolah bagi siswa SD-SMA. Bahkan sepatu sekolah juga masih sangat dibutuhkan oleh anak-anak. Sedangkan untuk keperluan bayi diperlukan susu, untuk sakit kami bersyukur sampein saat ini tidak ada yang sakit.
Tetapi Puskesmas telah disiapkan bersama petugas juru rawat, seandai ada yang sakit dapat ditangani. Ditambahkan kami perlu pos pengamanan untuk perbatasan. Kalau untuk didalam negeri, kami telah berkoordinasi disepakati antara Walikota dan Dandim. Lanjutnya, untuk hilangkan trauma pada anak-anak diberikan kembali kepercayaan ini oleh Polda Maluku beserta lembaga swadaya masyarakat kepada mereka, karena memang mereka dibutuhkan
Diakhir kehadiran perjalanan alumni dihari pertama ada pesan yangbdisamlaikan pesan warga Hunuth, kami minta tolong secepatnya rumah rusak terbakar di bangun agar kami dapat beraktivitas dengan baik. Yang paling utama dari semua yang ddibutuhkan warga Hunuth/Durian Patah secepatnya para pembakaran rumah kami ditangkap dan diproses seadil-adilnya.
Dimana keadilan itu harus nomor satu di negara ini , diproponsi Maluku dan di kota Ambon. Kami orang Hunuth cinta damai untuk itu kami minta keadilan. Setelah serahkan bantuan alumni lanjut mengunjungi tempat-tempat wisata di kota Ambon dengan makan bersama makanan ciri khas Ambon, selesailah petusnganndihati pertama pada Jumat (05/09/25).(MB-01)
Belum Ada Komentar