Tetelepta : Sebagai Anak Daerah Berusaha Hadirkan Terbaik Untuk Maluku
Ambon MalukuBersatu.Com,-Pada peletakan Batu pertama Sitanala Learning Center GPM,, sempat ada pertanyaan dari wartawan. Kepada Menteri Investasi terkait berbagai pembangunan yang tidak terlaksana di Maluku salah satunya Ambon New Porth. Hal itu saat berkesempatan wawancara dengan Deputi I Staf Kepresidenan, bung Febri Calvin Tetelepta dilokasi Sitanala Learning Center GPM, Jln Dr Siwabessy, kota Ambon, Minggu (30/7/2023). Terlebih dahulu calon Gubernur Msluku itu menjelaskan soal pembangunan sarana prasarana SLC GPM. Dimana Kementerian Teknis PU kebetulan mitra kita jadi kita dorong untuk proses percepatan rumah susun (rusun) asrama secepatnya berproses.
Juga nanti kita koordinasi dengan Balai Perumahan dan juga Balai jalan sehingga minimal dukungan percepatan infrastruktur dapat berjalan dengan baik. Sebutnya, diketahui bersama pusat pendidikan yang dibangun ini bukan hanya untuk gereja tapi juga untuk masyarakat Maluku. Seandainya sudah selesai dan proses pendidikan berjalan dengan baik, maka tentu peradaban Maluku akan semakin membaik dan itulah jadi harapan kami. Sehingga dukungan dari Bahlil Lahadalia dan Basuki sangat membantu, maka untuk itu kita sangat bersyukur dengan semua yang kini sudah berjalan dengan amat baik.Selanjutnya kata Bung Febry mengenai Ambon New Port kalau menurut wartawan pa Menteri sebut karena tidak ada koordinasi yang baik antara pusat dan daerah. Itu saya tidak bisa berikan keterangan yang pasti akan terjawab ketika nanti ada pernyataan resmi. Tapi setidaknya minimal kita tahu bahwa ketika dari APBN berubah menjadi KPBU. Kerja sama pemerintah dan badan usaha dilepas ke investor dan sampai sekarang belum ada tindak lsnjut. Karna itu sekarang pemerintah dalam hal ini KPPIP, sementara mengevaluasi.Mana proyek-proyek yang tidak bisa dilanjutkan atau tidak bisa diselesaikan itu mau drop dari ASN."Kemungkinan besar salah satunya Ambon New Port, karena dari hasil esesmen Pelindo dia tidak ekonomis. Sebab pelabuhan sekarang itu masih eksisting yaitu masih punya nilai ekonomis sementara mau dikembangkan yang baru itu juga butuh proses yang panjang," ungkapnya. Menurut saya itu bukan berarti bahwa tidak dapat dibangun. Tapi Siapa tahu pemerintahan baru nantinya bisa duduk sama-sama dan kita buat perencanaan yang lebih bagus lagi."Kalau ditanya, saya pribadi ingin itu dibangun dan lokasinya di Waisarisa bukan di Wai," tandas Tetelepta. "Ditambahkan Terkait dengan Ambon tukar guling, biaya untuk rehabilitasi benteng sudah ada akan tetapi bagaimana tanah di desa Tawiri dan itu harus ditanyakan ke pimpinan kota Ambon. Pembangunan itu bisa berjalan kalau kriteria sudah disiapkan semuanya. Seperti Dokumen perencanaan,perijinan dan tanah harus clear and clean dulu sebab jikalau tanah belum ada bagaimana mau kita bangun," pungkas Tetelepta.(MB-01)
Belum Ada Komentar