Toekan Lantik Pengurus PGRI, Siap Dengan Dikbud Tingkatkan Mutu Pendidikan Di Maluku
Ambon, MalukuBersatu.Com,-Ketua PGRI terpilih N I Toekan setelah melantik Pengurus PGRI periode 2024-2029, hari ini Kamis (30/01/25) sebanyak puluhan di Aula Dikbud kepada pers menyatakan. Sangat berterimakasih kepada para guru yang dengan ikhlas bersedia masuk dalam organisasi milik kita bersama yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Dan bahkan oleh wakil sekretaris terpilih Lany Laturiuw yang telah bacakan pakta integritas diikuti para pengurus.
Lanjutnya, PGRI miliki yel-yel yang mesti diketahui oleh para guru, kalau disebut PGRI dijawab hidup guru, hidup solidaris, kita Indonesia. "Saat para pengurus PGRI Propinsi Maluku dilantik sejalan dengan itu hari ini juga sementara berlangsung konfrensi regional satu untuk seluruh Indonesia. Yang sementara digelar pada tingkat nasional dengan melibatkan seluruh guru", tutur Toekan.
Pada konfrensi tersebut ada isyu yang menarik yaitu pertama terkait UU perlindungan guru, kedua revisi problem yang berkaitan dengan guru masuk mengajar di sekolah swasta. Selain itu menyangkut perjuangan waktu mengajar guru selama 18 jam yang semuanya adalah untuk mrngajar anak bangsa. Semuanya itu mesti mendapat dukungan kita bersama karena kita berharap dapat terwujud setelah dibahas revisi tahun 2023 tersebut.
"Sebab berdasarkan visi organisasi PGRI merupakan unnungbtonvsk oendudikan, hingga perjuangan untuk kesejahteraan guru itu yang utama. Dikatakan lagi PGRI sampai kini miliki yayasan pendidikan dan sekolah ada 39 mulai dari TK, SMP, SMA dan SMK yang belum ada. PGRI terus berjuang untuk kecerdasan anak bangsa yang ada di 11 Kabupaten/Kota dibumi Maluku", tuturnya.
Sembari sebutkan untuk mendongkrak mutu pendidikan kita mesti lihat sekarang ini masih belum terjadi pemerataan siswa di sekolah baik swasta maupun negeri. Contohnya di Malteng tanpa disadari terjadi penurunan siswa masuk SMA. Hingga kedepan dengan telah dikeluarkan dapodik ketentuan romel belajar hanya boleh 30 siswa kita akan jalankannya demi pemerataan. Saat disinggung dari tahun ke tahun telah ditentukan hanya 30 siswa kenyataan dilapngan membengkak.
Menyangkut hal itu telah ada ketentuan pusat saat sudah 30 pada romer maka dapodiknya langsung terkunci. Intinya kami sudah terbentuk pengurus yang baru maka siap buat pemerataan serta juga akan melihat hak-hak guru yang lainnya. Namun kami patut berikan apresiasi kepada propinsi Muluku soal tak guru tunggakan tidak tertunda sampai dengan hari ini. Tetapi kami dalam hal ini PGRI tetap minta perhatian pemerintah.
Kami terus berjuang terhadap persoalan para guru di tanah raja-raja dan kini sesuai data yang masuk di PGRI. Dimana para guru SMK mengeluh dulunya mata pelajaran satu dengan lainnya tidak digabung berdiri sendiri. Kini mata pelajaran ada yang digabungkan dan itindirasaksn sangat menganggu para guru SMK. Hingga itu menjadi perhatian kami pengurus PGRI. Paling penting kami kedepan akan turun ke berbagai kabupaten/kota untuk mihat proses pendidikan.
"Menyangkut semua proses pendidikan yang berlangsung di bumi Maluku, para pengurus OGRU akan benar-benar fokus. Kedepan ini kami akan mengikuti konfrensi PGRI setelah itu kita pulang akan rumuskan berbagai program. Mudah-mudahan kita me dapat dukungan gan serta support dari DinasbPendidikan dan Kebudayaan ", harapnya.
Belum Ada Komentar