Warga Hunuth Kecewa Penanganan Aksi Pembakaran Sangat Lambat Padahal Terbukti Beredar Di Vidio

LAmbon, MalukuBersatu. Com,-Sudah hampir memasuki satu bulan kasus penyerangan dan pembakaran rumah warga di desa Hunuth. Namun sampai hari ini belum ada satupun tersangka pembakaran ditangkap, padahal nyara-nyata telah terbukti di vidio yang beredar. Hal ini disampaikan warga Hunuth kepada setiap orang yang berkunjung untuk berikan bantuan. Mereka menangis merasa dinomor duakan padahal tidak buat Kesalahan apapun namun jadi korban.

Terkait hal itu saat dikonfirmasikan ke Ketua DPRD Kota Ambon, Mourits Tamaela, dengan tegas mengatakan. Kami DPRD Kita Ambon telah berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat terdampak peristiwa penyerangan pada 19 Agustus lalu. Sebutnya, warga Desa Hunuth dan Durian Patah yang menjadi korban akibat tawuran pelajar sekali lagi jadi perhatian serius kami. Lanjutnya, DPRD telah sejak awal terlibat aktif bersama Pemerintah Kota Ambon.

Kami merespons kejadian tersebut secara cepat dan humanis mulai dari penanganan rumah warga korban kebakaran hingga rasa aman masyarakat, kami terus bergerak. Hari ini, teman-teman dari KMPB bersama warga menyampaikan aspirasi secara langsung kepada kami. Ini memperkuat semangat kami untuk mengambil langkah nyata,” ujarnya usai audiensi bersama warga di DPRD Kota Ambon.

Tamaela mengatakan DPRD Kota Ambon akan menggelar pertemuan teknis bersama Dinas Perkim dan PU Kota Ambon pada Rabu (17/9), untuk membincangkan secara detail pembangunan kembali rumah-rumah warga terdampak. Bahkan Ketua DPRD juga mengapresiasi sikap tanggap Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena yang telah menjamin pembangunan rumah warga.

Meskipun secara prosedural sesuatu yang aha dibuat hg aryslah melalui mekanisme terlebih dahulu. Lanjutnya apa yang dibuat Walikota sangat bijaksana, memberikan garansi langsung kepada warga. Namun memang ada keluhan teknis dari masyarakat, itu yang akan kami bahas agar solusi segera dihadirkan,” jelasnya. Ditambahkan, kami siap mendukung penggunaan dengan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).

Selain itu juga mengunakan anggaran lainnya dalam rangka penanganan bencana tersebut. Kolaborasi dengan sektor swasta dan bantuan dari Pemerintah Provinsi Maluku juga diapresiasi, meskipun pencairan bantuan dari Pemprov belum terealisasi secara penuh. Apapun kondisinya kami akan terus koordinasi agar semua kebutuhan anggaran dapat benar-benar teralokasi. Dengan mengunakan APBD kota, provinsi, maupun bantuan masyarakat,” tegasnya

Dijelaskan soal keamanan pihaknya setiap saat berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Sebab sangat pentingnya kehadiran aparat di lapangan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Siapapun dia berhak hidup dengan rasa aman dan nyaman, tanpa tekanan psikologis. Untuk itu Kami minta kehadiran aparat di pos-pos strategis harus lebih dioptimalkan.

"Dengan semua yang terjadi yang sangat mengemuka adalah tuntutan warga terhadap kejelasan proses hukum pelaku penyerangan. DPRD mendesak Polda Maluku dan Polresta Pulau Ambon untuk mempercepat proses hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab itu" tandas Tamaela. Sampai saat ini sudah ada dua tersangka, tapi masyarakat ingin keadilan ditegakkan secara menyeluruh.

Karena mereka Takutkan sampai ada kesan hukum tebang pilih, sebab ini bukan soal suka tidak suka terhadap wilayah tertentu, ini soal keadilan,” tuturnya. DPRD Ambon, lanjutnya, akan terus menjalankan fungsi pengawasan yang ketat, sembari tetap memberikan kepercayaan kepada aparat penegak hukum. (MB-01)