
Akerina : Klarifikasi Kata Pemanasan/Panas Gandong Dua Kata Itu Miliki Arti Sama Jangan Dipolimik
Ambon, MalukuBersatu.Com, -Ketua panitia Pemanasan/Panas Gandong Rumahkay-Rutong Timotius Akerina didampingi Kadis lingkungan hidup Hidup Propinsi Maluku, Roy Syauta/Akywen. Yang adalah anak asli Amakeke, Rabu (19/03/25) setelah acara bacarita anak negeri bersama Wali Kota Ambon, Sekda SBB, Ketua DPRD Kota Ambon dan pejabat lainnya. Berikan keterangan pers bagi sejumlah media cetak dan electronik di Negeri Rumahkay.
Dijelaskan sebagai panitia dua gandong Kaka-Adik lakukan buat jumoa pers, tujuannya mengklarifikasi apa yang sempat terjadi polimik media sosial. Terhadap sambutan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, menyebut kata pemanasan bukan panas. Dari tempat ini kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Maluku, bahwa dua kata pemanasan/panas tidak ada perbedaan sana artinya.
Sekali lagi dipertegaskan menyangkut adat pemanasan/panas itu artinya sama dan telah digunakan sejak dulu oleh para leluhur/moyang-moyang Kaka dan Adik. Jadi tidak ada perbedaan pada acara adat yang dilaksanakan pada (18/03/25). "Janganlah persoalkan sesuatu yang sudah benar sebab hal itu merupakan sesuatu yang miliki nilai historis sejak dulu jala", tuturnya.
Lebih lanjut mantan Pj Bupati SBB itu sebutkan, sesuatu yang bernilai sakral tidak mungkin kita utak atik hingga apa yang bergulir di media sosial. Katong, Kaka Adik sesalkan dan pertegas tidak ada yang ganjal maupun aneh kedua kata itu sebab sama tidak ada yang beda. Hal itupun dikatakan salah satu tua adat dari Negeri Rutong Peter Maspaitella berusia (88) tahun.
adir pada acara pemanasan/panas Gandong Rumahkay-Rutong.
Hadir pada acara pemanasan/panas Gandong Rumahkay-Rutong, orang tua dari Raja Ruting Reza Maspaitella. Dijelaskan menyangkut pemanasan dan panas itu hanya perbedaan pada kata kerjanya saja, dimana keduanya miliki arti yang sakral yaitu. Adanya ikatan darah yang telah para leluhur ikatkan dizaman dulu dan terus di lestarikan pada zaman saya dan kini telah turun ke anak cucu dan harus terus dilestarikan terus. (MB-01).
Belum Ada Komentar