Gubernur Jelaskan Keadaan Maluku Untuk Mendagri Di Rakor Kepala Daerah Se- Maluku
Ambon,MalukuBersatu.Com,-Selesai berkunjung di Banda Neira untuk mengikuti festival pada Kamis (27/12/25) Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa. Dihadapan menteri dalam Negeri Tito Karnavian, menyampaikan keadaan Maluku yang kegiatan berlangsung di Bandara. Tepatnya pada ruang Rapat Meeting Room VIP pertemuan itu merupakan Koordinasi ( Rakor) Kepala Daerah se- Maluku.

Mengawali paparan, Lewerissa sampaikan selamat atas kehadiran Mendagri dan dan rombongan di bumi raja-raja. Ini merupakan kehormatan serta peneguhan semangat bagi seluruh jajaran Pemerintah Daerah serta pemangku kepentingan di bumi. Lanjutnya, "kehadiran Menteri Dalam Negeri menjadi penyemangat untuk Maluku, dan Lewerissa berjanji untuk terus melakukan pembenahan serta memperkuat tata kelola pemerintahan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik", tuturnya.
Selain itu, guna meningkatkan progress penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan serta Pelayanan kepada Masyarakat di Provinsi Maluku, orang nomor satu di Maluku itu menyampaikan beberapa penting. Yang tertuang pada paparan kepada Menteri Dalam Negeri Antara lain Pertumbuhan Ekonomi pada Triwulan III Tahun 2025 mencapai 4,31 Persen YoY dibandingkan dengan pertumbuhan nasional sebesar 5,04 Persen YoY.

“Pada sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai sektor pertambangan dan penggalian sebesar 9,37 persen. Pada sisi pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor luar negeri yang tumbuh sebesar 21,35 persen. Adapun tantangan pertumbuhan ekonomi Maluku masih terletak pada struktur ekonomi yang didominasi, sektor primer. Dengan nilai tambah rendah d,m eski demikian, kami tetap optimis pertumbuhan triwulan IV dapat menembus angka di atas 5%. ”, kata Lewerissa.
Beliau juga menyampaikan Tingkat Inflasi tahunan Maluku pada Oktober 2025 tercatat 2,30 persen yoy lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 2,86%. Capaian ini tidak terlepas dari sinergi Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) melalui Gerakan Pasar Murah. Digitalisasi Distribusi Logistik dan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dari 3 Kabupaten/Kota masing- masing Capain ini diperoleh dari kontribusi inflasi yang positif pada tiga kabupaten kota.
Yaitu Kota Ambon 3,03 persen, Kota Tual 1,26 persen, dan Kabupaten Maluku Tengah 1,33 persen. Selain itu juga disampaikan terkait penyerapan berdasarkan realisasi anggaran sampai November 2025. Dimana pendapatan Daerah direncanakan Rp3,00 triliun, terealisasi hanya 77,38 persen, PAD 56,42 persen, Dana Transfer 85,59 persen. Dan pendapatan sah lain-lain sebesar 58,33 persen, belanja daerah yang direncanakan sebesar Rp. 2,87 Triliun

Hanyaterealisasi sebesar 72,35 persen, belanja Operasi sebesar 74,10 persen, belanja modal sebesar 42,66 persen dan belanja tidak terduga sebesar 67,64 persen, jelas Lewerissa.Dijelaskan lagi, kapasitas fiskal daerah masih terbatas dengan ketergantungan pada transfer pusat mencapai 75%. Pada 2026, pendapatan diproyeksikan turun menjadi Rp. 2,41 triliun, dan penurunan transfer pusat mencapai Rp. 372 miliar.
Kondisi ini membuat kemampuan pembiayaan belanja modal dan pemenuhan mandatory spending semakin berat.Terkait dengan kesiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru ( Nataru), lanjut Lewerissa stok panga naman hingga 3 bulan kedepan, dengan pasokan dari vendor setiap 3-7 hari, ketersediaan komoditas strategis Holtikulturan seperti halnya.
Bawang merah sebanyak 335,84 ton, cabai rawit 3.407,96 ton, cabai keriting 1.297,9 ton, stok Ikan juga masuk kategori aman sebanyak 457.984,16 ton dan stok perternakan juga masuk kategori aman..“Jadi kami juga melakukan Program Gerakkan Pangan Murah yang dilaksanakan sebanyak 32 kegiatan regular dan 22 kegiatan mobile”, kata Lewerissa.

Untuk diketahui, terkait dengan ketersediaan armada menjelang Nataru transportasi darat, laut, udara, serta penyeberangan telah siap mendukung arus Nataru. Termasuk program mudik gratis untuk 5.862 orang pada 21 pelabuhan tujuan, ungkap Lewerissa. Gubernur juga melaporkan kejadian bencana yang terjadi di Maluku dari Januari–23 November 2025 tercatat. 27 kejadian bencana antara lain 14 kali banjir, 6 kali longsor, 3 kali cuaca ekstrem, 3 kali gelombang pasang, dan 1kali gempa bumi.
Dan memasuki bulan Desember potensi banjir tinggi ada pada Kepulauan Tanimbar, Kota Tual dan Maluku Tenggara. Gubernur juga menjelaskan terkait dengan prevelensi stunting tahun 2024 yang masih tinggi yaitu sebesar 28,4 persen. Dan program strategis lainnya seperti Koperasi merah Putih yang telah terbentuk diseluruh desa/ keluarahan. (B-01)
Indonesia
English
Belum Ada Komentar