
Joisangadji : PGRI Diminta Berkolaborasi Dengan Semua Stakeholder
Ambon, MalukuBersatu. Com,-Pada pelantikan pengurus PGRI, hari ini Kamis (30/02/25), Pj Kadisbud Ul Joisangadji berkesempatan berikan sambutan. Namun karena beliau sementara ikut kegiatan diluar daerah hingga Kabid GTK Yuspi Tuarita menyampaikan sambutan tertulis. Mengawali sambutan, dirinya mengajak seluruh insan PGRI untuk memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena boleh hadir pada pelantikan Pengurus PGRI Provinsi Maluku.
Masa bakti XXIII Tahun 2024 – 2029 dalam suasana penuh kekeluargaan dan semuanya dalam keadaan yang sehat. Atas nama pribadi, institusi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, saya menyampaikan Selamat Kepada Pengurus PGRI Maluku yang baru saja dilantik. Semoga Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia) PGRI) Maluku dapat berkolaborasi dengan semua stakeholder Pendidikan di daerah ini.
Guna menjawab tugas-tugas dan Fungsi PGRI yang merupakan suatu wadah tempat berhimpunnya para guru-guru dan tenaga kependidikan. Sebutnya, organisasi besar ini diharapkan dapat menjadi sarana perjuangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Bersatu dengan semua jaringannya yang begitu banyak serta sangat luas dapat menjadikan organisasi PGRI mengakar di Indonesia dan juga di Bumi Maluku.
Lanjutnya, PGRI berperan penting dan bertanggung jawab dalam memperjuangkan dan melindungi hak-hak asasi serta martabat guru khususnya dalam aspek profesinya dan kesejahteraannya. Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang. Hanya bisa dilaksanakan oleh orang-orang terdidik yang sudah disiapkan untuk menekuni bidang pendidikan. Profesi sebagai guru diharapkan menjadi anggota organisasi profesi PGRI.
Yang merupakan mendukung tugas dan profesi sebagai guru, untuk itu pada momentum ini, saya ingin menyampaikan beberapa pesan. Dan harapan khusunya bagi Pengurus PGRI yang baru dilantik serta tentu saja kepada seluruh Guru di Provinsi Maluku. Pertama,tingkatkan kompetensi keahlian diera modern saat ini, tuntutan keahlian digambarkan sebagai kemampuan personal yang memiliki daya ganda.
Yakni disamping memiliki keungulan kompetitif (competitif advantage), juga mempunyai keunggulan komparatif (comparative adventage). Kedua tingkatkan tanggungjawab profesi juga terkena imbas kemajuan jaman, teristimewa untuk profesi pendidik. Karena disamping tuntutan bidang akademik dengan perannya sebagai alih pengetahuan (transfer of knowledge) secara bersamaan guru membawa beban moral, sebagai pendidik moral.
Kemajuan teknologi ternyata tidak pernah steril dari budaya baru, teknologi selalu mempercepat dan membawa dampak yang tidak hanya bernuansa positif tapi juga bernuansa negatif.Tanpa disadari langit-langit bumi telah berubah menjadi atmosfir elektronik, yang dengan bebas dan tanpa merasa berdosa mengalirkan informasi ke segala penjuru dunia. Dan tidak memandang perbedaan budaya, etika serta estetika. Secara bersamaan guru telah mendapatkan beban tambahan untuk menjadi pondasi-pondasi yang kokoh bagi budaya kita.
Agar moral bangsa tetap berada dalam bingkai budaya dan juga melihat realita, maka organisasi harus melakukan tindakan cerdas. Dengan berupaya terus menerus melakukan berbagai strategi kebijakan organisasi PGRI. Ketiga, Pererat Jiwa Korsa PGRI dan Guru, Profesionalisme selalu membutuhkan wahana untuk mempererat persaudaraan sesama profesi. Yang dapat pula difungsikan sebagai sarana sosialisasi pemikiran ataupun sebagai alat kontrol profesi.
Jiwa korsa dapat dijadikan wahana untuk membangun perlindungan profesi. Sebuah realitas yang sulit dipungkiri, jika dalam menjalankan aktivitas profesinnya mendapatkan gangguan. Maka Jiwa Korsa dan solidaritas sebagai guruakan membantu. Terkait dengan itu, maka peran perlindungan terhadap anggota organisasi dapat terealisasi. Dengan jiwa korsa, PGRI kembali menyatakan jatidirinya. Keempat, tingkatkan jejaring sebagai Kekuatan organisasi PGRI dalam memperjuangkan nasib para anggotanya untuk mengemban amanat UUD 1945.
PGRI selalu mengundang dan bekerja sama dengan organisasi lainnya, selama dalam bingkai NKRI. Mendukung upaya pencerdasan bangsa tanpa memandang asal usul golongan, karena independensi menjadi suratan perjuangannya. PGRI selalu berjuang untuk mengayomi para anggotanya, tanpa membuat cidera demi kepentingan bangsa. Karenanya PGRI menyadari sepenuhnya membangun jejaring (net working) dalam kerangka peningkatan martabat Bangsa Indonesia.
Hadir menyaksikan pelantikan pengurus PGRI periode 2924-2029 Kadis P3A Husen Mandati, kabid kementrian agama Kristen ibu Latuheru, Kabid GTK Yuspi Tuarita, Kabag Tata Usaha Hendra Parry. Serta para Guru dari ti gkat SD sampai dengan SMA dilingkup Propinsi Maluku.(MB-01)
Belum Ada Komentar