Kepsek : Dukungan Dikbud Alfa Midi Masuk SMK N 1 Ambon
Ambon MalukuBersatu.Com,-Dengan diberlakukannya kurikulum merdeka belajar membuat Kemendikbud memintakan Dikbud diseluruh Indonesia untuk sekolah-sekolah harus berkreasi dan berinovasi. Kepada media ini kepala sekolah M Sahusilawane SMK N 1 Ambon pada Jumaat (17/05/24) menuturkan. Pihaknya mengikuti kebijakan Kemendikbud, lakukan berbagai lobi dengan dunia industri dan usaha untuk kerjasama.
"Berkat dukungan dan dorongan yang serius dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku melalui Kadis Dr Ir Insun Sangadji dan ibu Kepala bidang SMK Anisah, SE. MPd yang luar biasa. Dimana mereka terus mensuport berbagai usaha hingga semuanya dapat berjalan dengan baik dan tepat pada waktunya kita peroleh kerja sama dengan PT Midi Utama Indonesia. Hingga kami berterima kasih kepada Dikbud Maluku dukung dan dorong hingga sekolah kami boleh menambah jurusan Alfa Midi klas.
Sebutnya, kolaborasi dengan mengandeng PT Midi Utama Indonesia untuk dapat masuk di sekolah SMK N 1 Ambon yang dipimpinnya suatu proses yang panjang tetapi berbuah manis. Kita mendapat respon positif dari dunia industri tersebut, maka kini sudah masuk tahap kedua dari seluruh rangkaian kerjasama yang dijalani. Dimana telah terbentuk kelas industri namanya program Alfa Midi klas, jadi dari awal kita sudah singkronisasi kemudian ditahap kedua ini PT Midi Utama Indonesia buat pelatihan.
Dimana diklat berlangsung selama empat hari mulai (14-17/05/24) bertempat di SMK N 1 Ambon kepada para guru dan penutupannya Jumat (17/05/24) oleh pimpinan dari perusahaan tersebut. Lanjut Sahusilawane, kedepan ini tepatnya dibulan Juni akan ada lounching laboratoriumnya. Merupakan hibah dari Alfa Midi ke SMK N 1 sebagai laboratorium klas. Hingga sebagai pimpinan sekolah dan dewan guru kami sangat bersyukur.
Sebab tujuan dari kerjasama yang terbangun para siswa setelah lulus dapat peroleh lapangan pekerjaan untuk bantu pemerintah kurangi penganguran. Pada saat siswa klas Alfa Midi lulus mereka langsung bisa bekerja di perusahaan tersebut, hingga baik Dikbud, sekolah maupun orang tua merasa kerja keras tidak sia-sia. Untuk itu saya mengajak para lulusan SMP masuk ke SMK N 1 agar bisa mendapatkan kesempatan selesai sekolah sudah peroleh lapangan pekerjaan.
Sebutnya, ini merupakan sesuatu yang luar biasa karena setelah pendidikan siswa pada bangku SMK yang langsung terjun ke dunia usaha dan industri. Dirinya berharap kedepan semoga ada industri industri lain juga membuka diri untuk kerjasama. Sementara itu kepala cabang PT Multi Utama Indonesia cabang Ambon, Markus Mudianto saat diminta komentarnya pada penutupan kegiatan Diklat menyatakan. Kita sama sama paham bahwa SMK itu adalah sekolah dengan tingkat kesiapan selesai peroleh lapangan pekerjaan atau bekerja.
Dari poin itulah pihak perusahaan hadir di Maluku tidak hanya membuka otlet-otlet Alfa Midi, tetapi membangun dunia pendidikan. Kita mencoba seleksi beberapa sekolah SMK sesuai dengan jurusan yang dimiliki dan hasilnya dapat pada SMK N 1 Ambon, karena sekolahnya sangat strategis. Sembari sebut CSR yang dibuat kami itu sekali lagi lebih menjurus pada dunia pendidikan. Kita beruha untuk turut bisa berikan andil dalam pembangunan daerah Maluku pada pendidikan.
Sehingga kita bisa menyiapkan siswa-siswa SMK yang sudah langsung selepas sekolah terjun di dunia industri. Itulah merupakan keistimewaan Alfa Midi ples, kita memberikan pelatihan jalur khusus sehingga setelah mereka lulus mereka akan langsung siap peroleh lapangan pekerjaan. "Bahkan perlu digaris bawahi bahwa jenjang karir pada siswa itu tidak dilihat dari segi pendidikan, pada saat mereka lulus akan miliki jenjang karir sama dengan S1 dan yang lain", terangnya.
Semoga dengan ada bekerjasama dengan SMK 1, kita bisa memberikan semua hal positif bagi pendidikan di Maluku. Sehingga gairah peserta didik di Maluku semakin besar dengan cara yang kami lakukan. Dan kedepan akan berkembang ada lagi sekolah lain mau bekerja sama karena dari program ini muncul siswa siswa yang terbaik di dunia industri. Bahkan bukan hanya buat kami tetap untuk kota Ambon dan propinsi Maluku.(MB-01)
Belum Ada Komentar