Sangadji : Peranan Guru Sangat Vital Di Dunia Pendidikan, Sebagai Fasilitator/Inspirator
Ambon,MalukuBersatu Com,-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Maluku, Dr Ir Insun Sangadji M.Si, hari ini Sabtu,(03/08/24) membuka workshop " pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi bagi guru SMA/SMK se-propinsi Maluku tahun 2024". Disebutkan peranan guru sangat vital dalam dunia pendidikan, sebagai fasilitator dan inspirator kepada peserta didik. Lanjutnya, sebelum memberi sambutan, saya mohon maaf kepada para narasumber dan para guru peserta lokakarya.
Semestinya pembukaan kemarin tetapi karena pertemuan dengan Pj Gubernur dan OPD yang sangat penting tidak bisa ditinggalkan, dilain sisi kegiatan ini sangat penting bagi saya tidak bisa pejabat lain membukanya. Saya ingin bertemu langsung dengan ratusan guru yang hebat untuk menyampaikan berbagai hal terkait pengembangan pendidikan di bumi Maluku. Selanjutnya dengan penuh semangat Sangadji sampaikan terima kasih kepada narasumber dan peserta yang sudah menghadiri workshop dilaksanakan Dikbud melalui bidang GTK yang dipimpin Yusti Tuarita.
Sebutnya belajar mengajar merupakan suatu proses yang kompleks tidak boleh dianggap biasa-biasa saja, guru harus serius karena merupakan suatu hal yang sangat penting. Guru yang profesional membutuhkan banyak belajar agar dapat menerapkan pembelajaran kepada para siswa dalam meningkatkan perang dan tanggung jawab. Dikatakan mengenai refleksi diri dalam konteks pengembangan profesional berkelanjutan dijadikan sebagai konsep kunci pendidikan guru.
Refleksi merupakan kendaraan penting untuk memenuhi keluasan dan kedalaman pengetahuan guru profesional. Dari semua itu saya katakan ada tiga unsur pengetahuan profesional yang selalu dijadikan sebagai bahan refleksi guru yaitu. Pengetahuan konten, pengetahuan pedagogi dan pengetahuan pengemasan konten dan untuk itu bapa/Ibu memiliki peran yang sangat vital dalam dunia pendidikan.
Sebab tidak hanya bertugas mengajar tetapi juga sebagai pembimbing, fasilitator dan inspirator bagi peserta didik. Dalam melakukan peran itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai serta selalu berkembang agar dapat memberikan pembelajaran yang berkwalitas dan relevan dengan perkembangan zaman. Namun dalam praktiknya terkadang para guru tidak memiliki banyak faktor yang mempengaruhi seperti, waktu, kurangnya akses terhadap sumber daya pengembangan profesional.
Kondisi tersebut mengakibatkan guru sering kali tidak memiliki kesempatan untuk merefleksikan pembelajaran dan merencanakan pengembangan diri secara sistematis. Sebutnya refleksi memungkinkan guru untuk berdiskusi dan memahami praktik pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu merencanakan langkah-langkah perbaikan, saya minta kepada para peserta untuk memanfaatkan kegiatan ini sebaik mungkin untuk dibiaskan kepada guru lain di daerah masing-masing.
Untuk itu ada beberapa manfaat yang saya minta untuk diperhatikan, pertama, proses refleksi merupakan langkah diri yang mendasar bagi profesionalitas bapa/ibu. Proses refleksi akan membantu bapa ibu guru untuk membantu rasa ingin tahu dalam kegiatan belajar pribadi. Dan kebiasaan inkuiri untuk mendorong pengembangan diri dalam praktek belajar mengajar . Kedua, saat beradaptasi dengan sinkronisasi baru dan strategi pembelajaran baru, proses refleksi dapat membantu penyesuaian pola pikir.Hingga mampu menjalankan analisa secara kritis terhadap informasi baru yang diperoleh dan efektivitas penerapannya hingga tingkat pemahaman akan berkembang
Ketiga, proses refleksi yang dilakukan tentunya akan menampilkan keberhasilan maupun kegagalan hal itu penting dan berguna agar bapa/ibu belajar banyak dan mencari tahu strategi lain yang efektif dalam melakukan eksperimen, begitu pun keberhasilan strategi yang telah digunakan belum tentu dapat diulang dan menghasilkan kesuksesan yang sama . Keempat, dalam proses refleksi bapa/ibu dapat membuka proses pembelajaran yang perlu dipertahankan, dikembangkan ataupun dimodifikasi hingga memiliki wawasan yang lebih luas dan mempertimbangkan yang lebih matang.
Dari kegiatan yang sangat penting ini bapa/ibu guru dimintakan pembiasan kepada guru lainnya didaerah masing-masing. Bahkan saya mintakan laporan kepada Ketua MKKS setempat agar membuat kegiatan sehingga para peserta yang ikut sampai kepada para guru yang belum berkesempatan ikut. Sehingga diketahui dan dipraktekkan pada siswa dalam proses belajar mengajar", harap ibu kadis
Sebab setelah ini kami akan turun melakukan monitoring/evaluasi seandainya ditemukan ada peserta dari semua kegiatan yang dilakukan Dikbud tidak membiaskan, maka guru tersebut di-black klise. Sekali lagi karena semua yang kami buat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di propinsi Maluku yang sama-sama kita cintai. Hingga peran guru benar-benar penting, terima kasih buat narasumber yang sudah memberikan ilmu dan juga kepada panitia.
Akhirnya dengan mohon ridho Allah SWT saya membuka workshop " pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi bagi guru SMA/SMK se-propinsi Maluku tahun 2024". Sementara itu panitia pelaksana menambahkan yang mengikuti lokakarya terdiri dari para wakasek kurikulum. Peserta berjumlah 100 orang dan kegiatan berlangsung selama empat hari (02/05/08/24) bertempat di hotel Golden Place.
(MB-01)
Belum Ada Komentar