
Leiwakabessy : Persaingan Global Semakin Ketat, Lulusan SMK Dituntut Memiliki Jiwa Kewirausahaan Tinggi.
Ambon, MalukuBersatu.Com,-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengelar workshop kurikulum operasional Satuan Pendidikan (KOSP) yang berlsngsung di Golden Place. Dibuka oleh Kabid pembinaan berkebutuhan khusus Faizal Ahmad wakili pa kadis James Leiwakabessy. Dalam penyampaian sambutan dikatakan, permohonan maaf dari Kadis, tidak bisa hadir sementara dengan Pa Gubernur kunjungan ke Seram Bagian Timur (SBT).
Lanjutnya, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan vokasi pada jenjang pendidikan menengah. Dan kepentingan pendidikan saat ini adalah bagaimana memastikan keterserapan lulusan SMK di dunia kerja. Berkaitan dengan hal ini SMK harus diberi perhatian serius dalam Penguatan keterampilan teknis (hard skills), dan keterampilan non-teknis (soft skill).
Karena akan menjadi kunci utama untuk meningkatkan tingkat keberhasilan penempatan kerja bagi lulusan SMK. Lebih lagi dikatakan, kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memastikan pendidikan vokasi kita selaras dengan tuntutan zaman dan kebutuhan industri. Karena mengingat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu ujung tombak pendidikan vokasi.
Yang bertugas mencetak lulusan kompeten, siap kerja, dan mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0., Society 5.0. Tantangan yang dihadapi oleh SMK saat ini semakin kompleks seperti Perkembangan teknologi digital yang masif. Hingga menuntut setiap SMK untuk mengadaptasi kurikulum yang ada.
Selain itu kebutuhan industri akan tenaga kerja terampil dengan kompetensi yang spesifik pada keahlian. Lanjutnya, mengenai pentingnya SMK sebagai pusat pengembangan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata. Seiring dengan perkembangan zaman dan persaingan global yang semakin ketat, lulusan SMK dituntut untuk memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi.
Untuk mendukung hal ini, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tentang Standar Nasional Pendidikan, salah satu poin penting dari kebijakan ini adalah KOSP (Kerangka Operasional Sekolah Pintar). Yang menjadi panduan operasional bagi satuan pendidikan, termasuk SMK, KOSP bertujuan untuk memperkuat pembelajaran berbasis kompetensi. Sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, menerapkan kurikulum yang fleksibel, berbasis proyek.
Dan terintegrasi dengan program Teaching Factory (TEFA), serta memperkuat kolaborasi dengan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) melalui magang bersertifikat. Dan penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan industri, dengan adanya kebijakan ini, diharapkan SMK dapat mempersiapkan lulusannya. dengan keterampilan yang sesuai tuntutan dunia kerja, sehingga mampu bersaing secara global dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi negara.
Sekolah harus mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era global yang kompetitif. Salah satu hal penting adalah mengembangkan jiwa kewirausahaan pada siswa. Karena lulusan SMK harus memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk memandu SMK dalam operasionalnya.
Beberapa poin penting dalam kebijakan ini adalah, Pertama, Memperkuat pembelajaran berbasis kompetensi sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Kedua, Menggunakan kurikulum yang fleksibel, berbasis proyek, dan terintegrasi dengan program Teaching Factory (TEFA). Ketiga, Memperkuat hubungan dengan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) melalui kolaborasi, magang bersertifikat, dan penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan industri. Kebijakan ini, diharapkan SMK dapat lebih siap menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja sesungguhnya.
SMK bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat pengembangan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk itu SMK harus mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era global yang kompetitif. Karena lulusan SMK memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan SMK dapat lebih siap menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja sesungguhnya. SMK bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat pengembangan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.Sinergi Teaching Factory dan Link and
Match adalah kunci sukses SMK dalam menghasilkan lulusan yang "bukan hanya siap kerja, tetapi juga siap menciptakan lapangan kerja". Lewat kegiatan Workshop Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan SMK yang baik ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku berharap kegiatan ini dapat menghasilkan :
Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan yang dinamis, mampu menjawab tantangan era digital dan kebutuhan industri sehingga tercipta sinergi yang lebih kuat antara SMK, industri, dan pemangku kepentingan untuk memastikan lulusan SMK terserap di dunia kerja. Akhir kata, saya mengapresiasi komitmen seluruh pihak yang terlibat disaat ini. Mari kita jadikan momentum ini sebagai lompatan kemajuan untuk SMK di provinsi Maluku yang kita cintai ini.
Dan dengan memohon petunjuk dan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini, Senin, 21 Juli 2025, “ Kegiatan Workshop Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan jenjang SMK Provinsi Maluku Tahun 2025” saya buka dengan resmi:“VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA”(MB-01)
Belum Ada Komentar