OJK Telah Lakukan Survei Sektor Jasa Keuangan Di Indonesia Tetap Stabil

Ambon, MalukuBersatu.Com, -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan siaran pers yang masuk pada Rabu (09/07/25) menjelaskan. Pihaknya menilai stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) nasional masih tetap terjaga, meski tekanan terhadap ekonomi global terus meningkat. Penilaian tersebut disampaikan dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK yang digelar pada 25 Juni 2025. Laporan OJK menunjukkan bahwa SJK tetap resilien di tengah pelemahan ekonomi global dan eskalasi tensi geopolitik, khususnya di kawasan Timur Tengah.

Ketidakpastian ekonomi global kembali meningkat menyusul perang antara Israel dan Iran, serta serangan militer Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Meski demikian, pasar keuangan sempat mereda setelah gencatan senjata diberlakukan antara kedua negara.Lanjutnya, lembaga internasional seperti Bank Dunia dan OECD telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2025 dan 2026.

Mereka menyoroti ketidakpastian geopolitik sebagai faktor utama yang membayangi prospek pemulihan ekonomi dunia. Di sisi lain, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok mulai mereda seiring tercapainya kerangka kesepakatan dagang antara kedua negara.Di Amerika Serikat, Federal Reserve masih menahan suku bunga acuannya di kisaran 4,25–4,50 persen.

Dengan mempertimbangkan tekanan inflasi dan ketidakpastian dampak tarif terhadap harga.Sementara itu, ekonomi domestik menunjukkan ketahanan yang cukup kuat. Inflasi inti Indonesia terus menurun, pada Juni tercatat di angka 2,37 persen secara tahunan (year-on-year). Dari sisi eksternal, neraca perdagangan kembali mencatat surplus pada Mei 2025. Didorong oleh perbaikan ekspor sektor pertanian dan manufaktur dalam tiga bulan terakhir.

Sehingga untuk itulah OJK menyatakan akan terus memperkuat koordinasi dengan otoritas terkait dan pelaku industri. Guna menjaga stabilitas sektor keuangan, serta mengantisipasi potensi risiko dari perkembangan global yang dinamis.