Raja : Bersyukur Keluarga Besar Rutong masuk Baileo "Somalopu Maririwai Istana Lopurisa Uritalai"
Ambon,MalukuBersatu.Com,-Perjalanan pulang mangente kampung Rutong pada Sabtu (31/08/224) yang berlangsung satu jam lebih dari kota Ambon sampai didepan negeri berlangsung sangat penuh sakral. Tuan tanah negeri rutong Lopurisa Uritalai bapa Makatita terima dan persilahkan seluruh turunanan dari negeri Rutong untuk masuk negeri. Selanjutnya seluruh masyarakat persekutuan Persihwaru bersama warga yang ada didalam kampung saling baku gandeng diantar lagu gandong menuju Baileo Somalopu Maririwai istana Lopurisa Uritalai yang telah ditunggu Raja Reza V Maspaitella.
Raja Rutong Reza V Maspaitella, dengan menyerukan beta sambut Anak negeri di Baileo Somalopu Maririwai istana Lopurisa Uritalai. Selamat datang Basudaraku anak negeri, ini merupakan sejarah dari pada perjalanan katong orang basudara. Terlihat tuan tanah menyambut Basudara masuk Lopurisa Uritalai. Beta sangat penuh bahagia, selanjut tuan tanah menyampaikan somba. Meminta kepada leluhur, para tete nene moyang untuk turut hadir menyaksikan katong samua seluruh basudara.
Beta mau bilang kepada Basudara semua bahwa rumah tanah ini harus selalu didekat. Lanjutnya basudara, negeri Rutong bukanlah semata mata negeri tetapi merupakan negeri yang memiliki sejarah panjang baik di Maluku, pulau Ambon dan jaziriah ini. Sesuai sejarah bahwa Katong punya negeri ini memiliki kepala pemerintahan sebagai raja adat.Hingga dengan pulangnya persekutuan Persihwaru dari anak-anak negeri diperantauan, kota Ambon dan lain merupakan berkat.
Beta benar benar sangat bahagia dan secara pribadi juga perwakilan pemerintah Negeri adat dan masyarakat yang ada didalam negeri, mengucapkan terima kasih atas hati kasih daripada semua yang mau pulang mangente lihat negeri dan tinggal beberapa hari disini. Ke depan Katong semua akan mulai kegiatan rapat kerja bersama pengurus baru Persihwaru. Dilalui dengan rapat untuk bersama-sama susun berbagai program kerja, demi membangun negeri secara bersama-sama
Dihari Minggu (01/09) Katong semua ibadah bersama di Gereja untuk dikukuhkan oleh Pendeta, kemudian kita akan bersama-sama dengan seluruh warga masyarakat makan Patita sebagai salah satu budaya orang saudara. Semua bisa menyaksikan sebagian seni budaya yang nantinya akan ditampilkan oleh anak-anak negeri, arahan tambah, katorang tidak melihat basudara sebagai warga yang sedang berkunjung tetapi katong satu hati dalam ikatan keluarga bukan sebagai tamu.
Basudara datang bakumpul dinegeri kembali kepada suasana keluarga yang nyaman bisa nikmati sebagian dari alam yang adalah milik bersama. Bisa melihat usaha kembangkan satu kawasan UMKM dan lainnya, dimana Beta kaget telah bertumbuh cafe yang siapkan minuman dan makan ringan tradisional. Ada berbagai aneka jus seperti Tomi Tomi, Gandaria dan lainnya selain itu melepas rindu dengan Basudara tercinta.Katong akan bersama-sama gerakan potensi anak negeri rutong dimana saja untuk bagaimana kita bisa baku tongka, baku kele bekerjasama demi negeri tercinta.
Raja sebutkan, ada istilah kalau bukan katorang sapa lai dan kalau tidak sekarang kapan lagi, sebab program percepatan pembangunannya berusaha untuk juga melaksanakan sebuah bentuk kerjasama yang bersifat pentahelik.Artinya kita siap bekerja sama dengan pemerintahan baik kota Ambon, provinsi dan nasional, ada lagi kerjasama dengan dunia usaha seperti Telkom, BNI, BRI. Kemudian memiliki kerjasama dengan universitas Pattimura sudah ada payung hukum, kerjasama PKS antara fakultas perikanan dan Fakultas pertanian.
Tentunya kerjasama akan terus dibangun sesuai dengan program-program yang kita miliki, kita kerjasama dengan politeknik Ambon berkaitan teknologi terapan.Negeri Rutong juga memiliki kerjasama dengan media yang telah dipilih oleh negeri untuk menjadi media sebagai partner untuk perkembangan kegiatan di negeri Rutong. Ada lagi media sosial kita akan terus menginformasikan sesuatu yang baru sesuatu inisiatif baru punya istilah satu lagi satu lagi dari negeri yang diperlukan contohkan dari Maluku dan bagi dunia.
Sebuah diaspora untuk anak-anak yang peduli negeri agar negeri bisa sejahtera dan katong bisa jadi saluran berkati bagi sesama.Disampaikan kalau ada hal-hal yang kurang-kurang dari datang sampai pulang nanti , sebagai pimpinan adat di negeri beta mohon dimaaf. Ingat talenta yang dimiliki oleh basudara pengalaman hidup dan juga mungkin keahlian haruslah terus dikembangkan untuk turut bangun negeri. Beta mau sampaikan kalau Maluku seperti yang disampaikan Presiden Pertama adalah.
Merupakan delapan propinsi yang menghadirkan Indonesia, hingga Indonesia tanpa Maluku bukanlah Indonesia. Katong seng boleh lupakan sejarah masa lalu terkait dengan peran negeri ini bukanlah Indonesia tanpa Maluku. Beta kalau bicara ini penuh emosional, tetapi sangat bersyukur karena diijinkan Tuhan potong pusar ditanah air tercinta kala itu orang tua bertugas sebagai Angkatan Laut untuk pembebasan Irian Barat. Jadi sampai dengan keberadaan Beta bukan suatu kebetulan.
Tetapi boleh dibilang sudah tersirat dari Sang Kuasa, sebagai utusan karena dalam pertumbuhan orang tua terus mengajarkan nilai-nilai agama, adat tentang sejarah Rutong dan siap kala saatnya diberikan kesempatan sebagai pemimpin.(MB-01)
Belum Ada Komentar