RM .: MENYESALI DIPUTUSNYA KERJASAMA STUDI AND WORK IN JAPAN
Ambon,MalukuBersatu Com,-Sebagai Koordinator Kerjasama Ambon dan Jepang, Dr. Rohny Maail yang biasa disingkat (RM) menyatakan. Sangat menyesali diputusnya hubungan kerjasama internasional di bidang pendidikan yang dikemas dalam Program “Study and Work in Japan” oleh Pemerintah Jepang (c.q. Pemerintah Kota Kyoto). Hal ini terjadi seusai pertemuan antara RM dengan pihak Pemerintah Kota Kyoto di Kyoto 4-6 Februari lalu dalam upaya aktualisasi kerjasama internasional PARTNERSHIP CITY antara Kota Kyoto dengan Kota Ambon.
Dalam konferensi pers setelah RM kembali dari Jepang, dihadapan media RM yang adalah dosen senior Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPATTI ini menyampaikan secara terbuka. Rasa sesalnya kenapa sampai pihak Jepang memutuskan untuk mengakhiri kerjasama internasional tersebut. Padahal masih bisa dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya (tanpa lagi pembiayaan dari APBD Kota Ambon). “Saya sangat menyesali Kerjasama International antar kedua negara ini, antara dua Kota yang potensial dalam bingkai PARTNERSHIP CITY.
Ini karena pemerintah Kota Ambon (yang didalamnya Dinas Pendidikan Kota Ambon) kelihatan tidak begitu serius menangani program ini sampai masa tahun terakhir, padahal sudah berjalan 10 tahun lamanya. Kunjungan dalam rangka monitoring dan evaluasi perkembangan siswa di Jepang yang sementara studi dari tahun 2022 sampai 2023 tidak pernah lagi dilaksanakan Pemkot. Alasannya tidak dilaksanakannya kunjungan ke Jepang juga tidak jelas, sampai akhirnya malah anggaran yang sudah disahkan dalam DIPA Dinas Pendidikan Kota itupun dikembalikan utuh ke kas negara.
Saya tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran pemerintah Kota Ambon ini,” tandas RM yang juga adalah Pimpinan salah satu LSM Internasional “Andarinyo Go Earth/AGE” di Kota Ambon.Sampai pada masa akhir di tahun 2023 kemarin dimana mahasiswa yang mendapat beasiswa dalam program Studi and Work in Japan dari pemerintah Ambon ini semuanya sudah selesai studi. Dan telah pulang ke Kota Ambon untuk mengabdi dalam lingkungan kerja Pemkot.
Namun di akhir masa waktu kerjasama tersebut, ada ceremoni yang harus dihadari secara formal sebagai bagian utama dari kerjasama internasional bersama pemerintah Kota Kyoto tersebut. Dimana itu sebagai perwujudan penjajakan 10 tahun upaya kerjasama menuju PARTNERSHIP CITY antara Kyoto dan Ambon pun tidak dilaksanakan. Padahal dibalik pertemuan itu ada maksud baik dari Pemerintah Kota Kyoto untuk memberi dukungan beasiswa penuh dari Pemerintah Jepang (tanpa perlu lagi dukungan beasiswa penuh dari Pemkot Ambon). PJ Walikota Ambon dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon sebagai bagian utama dalam kerjasama internasional ini tidak datang ke Jepang.
Untuk menghadiri pertemuan akhir di ujung tahun kerjasama Studi and Work in Japan tersebut. Akhirnya kesempatan terbuka bagi calon mahasiswa baru, generasi muda Kota Ambon yang mau melanjutkan studi ke Jepang di tahun berikutnya menjadi terhenti karena pihak Jepang memutus hubungan kerjasama ini. Sungguh ironi dan 10 tahun kerjasama yang dibina ternyata di akhiri dengan cara yang tidak sepatutnya. Untuk itu Ronny Mail berharap kedepannya, Pemerintah Kota Ambon harus lebih arif dan bijaksana dalam menjalin hubungan kerjasama internasional antar kedua negara.
"Sebab pada akhirnya jika dilakukan dengan tidak serius akan memalukan negara Indonesia dan kota Ambon sendiri", tuturnya (MB-01)
Belum Ada Komentar