
Wali Kota: Ambil Alih PT DSA, Dorong Penyelesaian Konflik Adat, Semua Persoalan Jadi Perhatian Pemkot
Ambon,MalukuBersatu.com, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena saat saling menyala dengan warga kita pada Jumaat (11/04/25) depan Balai Kota. Didampingi Wakil Wali Kota, Pj Sekit, Kadis Infokom dan Persendian seeta para pejabat lainny menyatakan. Pemerintah Kota Ambon kedepan ini akan terus ambil sikap tegas terhadap berbagai persoalan yang tengah dihadapi sekarang ini. Mulai dari pelayanan publik hingga penyelesaian masalah adat.
Karena dirinya tidak ingin terhambat dengan berbagai permasalahan yang buat masyarakat kota resah. Orang nomor satu dikota, dalam pernyataan terbaru menyatakan. Soal PT DSA, penanganannya sangat buruk pelayanan Air Bersih yang dikelola oleh PT DSA buat masyarakat banyak mengeluh. Ia sebut menerima banyak keluhan hampir setiap hari melalui berbagai saluran baik itu WhatsApp, Facebook, dan TikTok, telepon langsung dan yang lainnya.
"Sehingga perlu sekali dilakukan pembenahan karena ini merupakan salah satu kebijakan prioritas utama saya,” tandanya penuh ketegasan.bDikatakan, Pemerintah kota jelas akan mengambil langkah tegas dengan mengambil alih PT DSA, sebab 99% sahamnya dimiliki oleh Perumda Tirta Yapono, milik Pemerintah Kota Ambon", terangnya.
“Kalau PT DSA tidak memperbaiki pelayanan, sama saja mereka sengaja membuat pemerintah kota dihujat masyarakat. Dan kami tidak adan biarkan hal itu terjadi, kita akan ambil alih, lewat mekanisme apapun.” tegas Wali kota. Selain itu juga dijelaskan Wattimena, soal lambatnya proses pengangkatan raja-raja definitif di beberapa negeri adat.
Ia menyebut tarik-menarik kepentingan sebagai penyebab utama keterlambatan. Untuk itu, dirinya menegaskan kiranya Badan Saniri Negeri yang ada untuk dapat menunjukkan komitmen. Kalau badan saniri malah jadi penghambat, maka dibekukan, angkat yang baru, Pemerintah kota tidak tinggal diam,” ujarnya.
Terkait efisiensi anggaran, di jelasakan, sejak dilantik bersama wakil wali kota, pihaknya memilih tidak membeli mobil dinas baru. Anggaran tersebut dialihkan untuk pembangunan TPS baru di seluruh wilayah kota Ambon.Selain itu, kebijakan penggunaan transportasi umum pada hari Jumat oleh ASN dan pejabat di lingkungan pemerintah kota diterapkan untuk efisiensi.
Serta mendukung sektor transportasi lokal seperti ojek online dan angkutan umum. “Tujuannya agar efisiensi yang dikeluarkan itu benar-benar jadi perhatian kita bersama dengan masyarakat. Dan bantu kurangi kemacetan, kalau kondisi sudah stabil, baru kita pertimbangkan lagi kendaraan dinas.” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan soal keterlambatan pembayaran gaji pegawai kontrak dan dana insentif. Wali Kota menyatakan bahwa prosesnya masih berjalan dan belum bisa dipastikan waktu pembayarannya.(MB-01)
Belum Ada Komentar